GBHH!!! - |Tigapuluhdua|

15.3K 906 6
                                    

selamat membaca, enjoy it!!

Sesampainya dirumah, galih langsung mengguyur badannya dibawah sower yang mengalir. Ia mengatur nafasnya menumpahkan segala kekesalan dan amarahnya hari ini. selesai mandi galih yang masih memakai bathrobenya duduk dikursi samping tempat tidurnya yang sering ia duduki ketika sedang membaca.

Ia menyandarkan kepalanya dikursi itu dan memejamkan matanya. Galih berusaha menenangkan pikirannya namun tidak ada hasil. Ia terus merasa kesal dan marah dengan kejadian tadi.

Dimana galih terburu buru ke rumah sakit karena mengetahui wanita itu datang ke rumah sakit tempat ayahnya dirawat.

Wanita itu datang kerumah sakit bersama seorang anak laki laki yang umurnya tidak beda jauh darinya. Galih menghampiri wanita itu yang tengah berdiri diantara ruangan ibunya dan ayahnya yang tengah dirawat. Galih mendekat ke arah wanita itu dengan kekesalan yang ia tahan. Namun tiba tiba anak laki laki disampingnya mengahadang langkah galih dibarengi tatapan marah dari matanya.

Ketika anak laki laki itu tepat berhadapan dengan galih, anak itu langsung memukul pipi galih dengan tangannya. Galih pun tersungkur ke lantai, ia pun bangkit kembali dan merasa marah dengan anak laki laki itu yang memukulnya begitu saja, "maksud anda apa" ucap galih dan wanita dibelakang anak laki laki itu pun berteriak kaget.

"hentikan dimas, hentikan" teriak wanita dibelakang laki laki yang bernama dimas itu.

Namun tanpa mendengarkan kata kata wanita itu dimas kembali memukul galih dengan tangannya dan galih pun kembali tersungkur. Sudut bibir galih berdarah dengan amarahnya yang tidak bisa ditahan galih pun membalas perbuatan dimas. Ia memukul wajah dimas sehingga dimas pun tersungkur kelantai. Dimas yang amarahnya terpancing pun kembali berdiri dan membalas pukulan galih tadi.

Pak imam datang dan melihat galih tengah bertengkar disana "den galihh" teriak pak imam dan dengan cepat pak imam menghampiri mereka dan berusaha memisahkan keduanya namun pak imam kewalahan ia pun tersikut oleh dimas dan terjatuh kelantai. Pak imam langsung memanggil security rumah sakit untuk membantu memisahkan galih dan dimas.

"hentikan dimasss" bentak wanita itu sambil terisak, satpam pun berhasil melerai perkelahian mereka berdua.

"ini rumah sakit, mohon hormati pasien lain yang tengah beristirahat, tidak boleh ada keributan dirumah sakit" ucap security kepada galih dan dimas.

"terimakasih pak" ucap pak imam kepada security itu.

Galih menyeka darah dari sudut bibirnya ia lalu menatap wanita yang ada dibelakang dimas "jangan pernah menginjakkan kaki anda di ruangan ibu saya" sarkas galih kepada wanita itu, dimas kembali terpancing amarahnya namun dengan cepat wanita itu memeluk dimas dari belakang berusaha menahannya agar tidak kembali berkelahi dengan galih.

Galih lalu masuk keruangan ibunya dirawat, pak imam menghampiri wanita dan anak laki laki itu.

"bapak dirawat diruangan ini jika ingin masuk mari saya antar" tawar pak imam kepada wanita itu.

"nanti saja pak" jawab wanita itu lalu membawa dimas pergi menjauh dari sana.

Galih duduk disamping brangkar ibunya, sedangkan ibunya masih dalam pengaruh obat penenang. Pak imam masuk kedalam ruangan ibu galih dirawat lalu mendekat ke arah galih.

"biar pak imam obatin den" tawar pak imam "gak usah pak, saya gak papa" jawab galih

"maaf den pak imam gak tau kalo mereka datang ke sini" ucap pak imam

"jangan biarkan wanita itu masuk kedalam ruangan ini dan bertemu ibu" titah galih

"baik den"

"den galih, laki laki tadi adalah anak dari wanita itu" sambung pak imam

"saya gak peduli pak" ucap galih

"namanya dimas den,dia saudara tiri den galih"deg galih langsung merasa marah dan kesal ketika pak imam mengucapkan itu.

"saya gak punya saudara tiri pak imam, saya gak peduli dia anak dari wanita itu atau bukan, yang saya perintahkan kepada pak imam jangan pernah mereka berdua bertemu ibu, itu saja" ucap galih kepada pak imam dengan nada menahan kesal

"baik den" galih lalu berdiri dan keluar dari ruangan itu, ia menyusuri koridor rumah sakit dan berhenti sejenak ketika galih melihat wanita itu sedang mengobati luka dimas. Galih mengepalkan kedua tangannya lalu ia berjalan menuju tangga darurat rumah sakit ia menutup pintu menuju tangga dengan keras.

Tangannya yang masih terkepal ia pukulkan kepada dinding dan membuat tangannya terluka. Dimata galih penuh dengan amarah lalu galih pun berjalan menuju taman rumah sakit yang dipenuhi lampu dan duduk di kursi taman yang menghadap ke arah air mancur. Disana galih menundukan kepalanya dan menahan segala amarahnya ia pun sempat meneteskan air matanya namun galih mengusapnya.

Dering handphone menyadarkan galih dari pikirannya tentang kejadian tadi dirumah sakit, ia lalu mengangkatnya.

"dasar anak gak tau diri" ucap seseorang dibalik telepon itu yang membuat galih menjauhkan telepon itu dan melihat siapa yang menelponnya namun nomornya dirahasiakan.

"siapa anda" ucap galih

"anak gak tau diri" ucap kembali seseorang disebrang telepon itu lalu kemudian teleponnya terputus.

Galih kemudian membuang asal hpnya itu ke ranjangnya dan ia kembali bersandar dikursinya dengan memejamkan matanya. Galih tenggelam dalam tidurnya.

Terimakasih sudah membaca, memvote, dan memberi komentar.

sampai bertemu kembali,

GOODBYE BOSS, HELLO HUSBAND!!! ♡SELESAI♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang