selamat membaca, enjoy it!!
Setelah kemarin ia dilamar oleh galih kini ia kembali bersiap untuk bekerja, menikmati hari hari terakhirnya bekerja sebagai sekretaris galih. Galih sudah menunggu naresha didepan gedungnya, lalu tak lama naresha menghampirinya dan masuk kedalam mobilnya.
"pagi" sapa galih dengan senyum manisnya
"pagi"
"nih, sarapan dulu" galih meberikan sarapan untuk naresha, sebelum menjemput naresha tadi galih sengaja membeli sarapan untuknya.
"bapak udah sarapan?"
"belum"
"loh kok belinya cuma satu"
"gak papa kamu makan aja" galih lalu menjalankan mobilnya
Naresha lalu membuka sarapannya, ia kemudian mengarahkan sendoknya ke mulut galih yang tengah menyetir.
"buat kamu aja, saya nanti aja" tolak galih
"gak bisa gitu, kita harus sarapan bareng"
"gak usah"
"please pakk" tegas naresha lalu galih pun membuka mulutnya dan naresha menyuapi galih yang sedang menyetir.
Selesai mereka sarapan, mobil galih berhenti karena macet. Naresha kemudian memandangi jari manisnya yang dilingkari oleh cincin yang dipakaikan galih kemarin. Ia lalu tersenyum sambil memandangi cincinnya, kemudian naresha memandang wajah galih dari samping yang tengah menyetir itu.
"pak" ucapnya
"hmm" galih lalu mengalihkan pandangannya pada naresha
Naresha lalu mengangkat tangannya dan memperlihatkan jari jarinya, kemudian ia menunjuk cincin yang ada dijari manisnya dan berkata "terima kasih" kemudian ia mencium cincinnya dan tersenyum manis pada galih.
Galih membalas senyum naresha sampai terlihat gigi putihnya lalu mengusap pelan kepala naresha. Naresha kemudian mengecup singkat bibir galih yang tengah tersenyum itu.
Tanpa naresha duga galih malah mencium bibirnya dalam dan melumatnya, ia tak menolak malah ia pun membalas ciuman galih itu. tangan galih memegang tengkuk kepala naresha berusaha memperdalam ciumannya namun suara klakson mobil mengacaukan kegiatannya. Keduanya saling bertatap lalu tertawa bersama dan galih melanjutkan kembali perjalanannya menuju kantor.
"dika dan klakson mobil, kayanya saya harus hilangkan itu" ucapnya
"hahahah kali ini saya setuju" naresha tertawa lepas begitu juga dengan galih.
Mereka berdua sampai dikantor, sebelum galih keluar dari mobilnya ia mencekal tangan naresha dahulu sebelum keluar dari mobilnya.
"kenapa pak?"
"masalah gandengan dikantor gimana, kamu masih gak mau?" ucap galih yang membuat naresha tidak langsung menjawabnya namun ia malah melamun memikirkannya.
"kalo masih belum siap gak papa" ucap galih lalu naresha menatap galih,
"maafin saya ya pak"
"gak papa, yaudah yuk" galih lalu keluar dari mobilnya diikuti naresha dibelakangnya.
Ketika mereka memasuki loby kantor, beberapa karyawan menatap naresha intens lalu sebagian karyawan menyapa galih. Naresha sedikit merasa risih dengan tatapan para karyawan yang ditujukkan untuknya apalagi karyawan perempuan yang menatapnya begitu sinis. Mereka lalu menuju lift dan naresha langsung pergi ke meja kerjanya lalu kembali fokus dengan pekerjaanya.
"mbak esha" naisa datang menyapa naresha
"pagi"
"mbak ini berkas rapat hari ini" naisa memberikan berkas kepada naresha
KAMU SEDANG MEMBACA
GOODBYE BOSS, HELLO HUSBAND!!! ♡SELESAI♡
Romance"boss rese gak ada otak, mati aja lu matiii" itulah salah satu umpatan yang sering dilontarkan dalam hatinya pada sang boss. Naresha seorang sekretaris juga asisten pribadi bahkan merangkap juga menjadi pembantu dan bahkan ia sering menjadi supir bo...