selamat membaca, enjoy it!!!
Setengah jam sudah naresha dan galih snorkeling, mereka pun kembali ke kapal, galih berbaring dikapal dengan kacamata hitam bertengger dimatanya agar tak silau dengan cahaya matahari.
"serukan" tanya galih pada naresha yang tengah duduk disampingnya
"iya"
"mau lagi"
"gak berani kalo sendirian"
"kalo sama saya" ucap galih
"hah e" bingung naresha
Kapal pun sampai di tepi pantai "ayo turun" ucap galih yang sudah bangun dan berdiri keluar dari kapal diikuti naresha.
"jalan disamping saya" suruhnya pada naresha
Galih dan naresha sampai disalah satu villa milik galih. Mereka masuk kedalam villa tersebut yang sangat mewah.
"selamat sore pak" sapa seseorang yang menjaga villa itu
"sore, tolong antar dia ke kamarnya" titah galih
"kamu ikutin ibu ini, dua jam lagi saya tunggu kamu" ucap galih lalu pergi meninggalkan naresha
"mari non" ucap ibu penjaga villa itu dan naresha pun mengikutinya.
Sesuai perintah galih naresha sudah bersiap siap dan tak lama galih keluar menghampiri naresha "ayo" ajaknya "kita mau kemana pak?"
"gak usah banyak tanya kamu ikut saya aja"
Naresha pun mengikuti galih. Mereka sampai disalah satu tempat makan yang sepi. Ketika mereka duduk para pelayan pun datang membawakan makanan kemeja mereka.
"ayo dimakan" titah galih
Mereka pun memakan makanan yang dihidangkan tadi. mereka makan ditemani deburan ombak pantai yang tenang serta semilir angin pantai.
Selesai mereka makan galih mengajak naresha jalan jalan ditepi pantai untuk menikmati sunset dan indahnya senja.
"makasih ya pak" ucap naresha
"untuk"
"untuk hari ini"
"kamu seneng"
"iyalah"
"naresha"
"hmm"
Galih memberhentikan langkahnya dan naresha pun ikut memberhentikan langkahnya.
"menikah dengan saya" ucap galih sambil menatap mata naresha. Naresha terdiam membisu, ia kaget mendengar galih berkata seperti itu.
"apa pak" naresha takut salah mendengar ucapan galih
"menikah dengan saya naresha" ucap galih kembali
"jangan becanda pak"
"saya serius, saya gak becanda, menikah dengan saya"
"jadi bapak ngelamar saya?"
"bisa jadi mungkin"
"tapi kayanya lebih terdengar seperti sebuah perintah" ucap naresha, padahal suasananya sudah mendukung dibawah senja yang indah serta sunset yang indah pula, tapi galih malah merusaknya. Membuat naresha sedikit kesal.
"kenapa bapak melamar saya" tanya naresha
"karena saya mau kamu menikah dengan saya"
"ya alasannya kenapa" tanya kembali naresha
"saya sudah pantas menjadi pendamping hidup kamu, saya mapan, masa depan juga jelas, dan saya juga sempurna buat kamu" ucap galih dengan percaya diri
Naresha memutar bola matanya malas "terus kalo bapak sempurna, saya mau gitu"
"ya haruslah, apalagi yang kurang dari saya, justru kamu yang akan sangat beruntung karena memiliki saya"
"tapi maaf pak saya gak bisa" tolak naresha yang membuat galih diam
"kenapa, ada yang kurang dari saya"
"bapak sempurna kok, cuma saya gak bisa nerima bapak"
"alasannya"
"gak ada, saya cuma gak bisa nerima bapak" naresha lalu pergi meninggalkan galih
"apa yang kurang dari gue" bingung galih
~~~~~~~
Setelah galih mengantar naresha pulang galih lalu menjalankan mobilnya menuju rumah dika, ia langsung masuk kedalam rumah dika. Disana dika tengah membaca buku disofanya.
Galih menjatuhkan pantatnya disebelah dika dengan muka yang ditekuk dan kusut "lo kebiasaan ya kalo masuk rumah orang maen nyelonong gitu aja" gerutu dika
Galih terus menekuk mukanya "lo kenapa lagi" tanya dika
"dik menurut lo gue kurang apa?" tanya galih serius "hah" bingung dika
"gini, semisal lo cewe, lo bakal nerima gue gak?"
"idih ya kali gue jeruk makan jeruk" ucap dika merasa jijik
"kan gue bilang semisal lo jadi cewe dika" kesal galih
"ya emang kenapa?"
"berapa persen kemungkinan gue diterima sama cewe?"
"lo abis nembak cewe, siapa?"
"jawab pertanyaan gue dika" kesalnya
"ya kalo gue jadi cewe, terus ditembak sama loe ya pasti gue terimalah"
"nah kan loe aja bakal terima gue"
"ehh kalo sebagai cewe ya, bukan sebagai cowo"
"iya"
"emangnya kenapa, lo ditolak cewe" penasaran dika
"nggak, lagian mana ada cewe yang nolak gue" elak galih yang membuat dika menyipitkan matanya kepada galih
"serius lo" tanya dika
"udah ah gue pulang dulu" galih lalu pergi dari rumah dika.
"dih, gak jelas lo lih" kesal dika kepada galih yang datang tanpa diundang dan pergi begitu saja.
Terimakasih sudah membaca, memvote dan meninggalkan jejak komentarnya.
sampai jumpa lagi,
KAMU SEDANG MEMBACA
GOODBYE BOSS, HELLO HUSBAND!!! ♡SELESAI♡
Roman d'amour"boss rese gak ada otak, mati aja lu matiii" itulah salah satu umpatan yang sering dilontarkan dalam hatinya pada sang boss. Naresha seorang sekretaris juga asisten pribadi bahkan merangkap juga menjadi pembantu dan bahkan ia sering menjadi supir bo...