GBHH!!! - |Tigapuluhsatu|

16.3K 1K 2
                                    

selamat membaca, enjoy it!!

Naresha bingung harus mencari kemana, ia memutuskan untuk kekantin rumah sakit untuk membeli minum. Neresha mengambil dua botol air mineral lalu ia pun membeli plester dan obat untuk luka.

"kamu jangan kaya gitu, dia itu kakak kamu" ucap seorang wanita paruh baya yang sedang mengobati luka seorang laki laki disana.

"mamah belain dia"

"bukan begitu, tapi dia itu kakak kamu"

"dia bukan kakak aku, dia orang asing yang menghancurkan hidup mamah, jangan pernah belain dia mah" marah lelaki itu.

"mbak ini kembalinya" ucap pelayan yang melayani naresha

"oh iya terimakasih" naresha pun langsung pergi dari sana.

Naresha melangkahkan kakinya menuju taman belakang rumah sakit, taman disana cukup terang banyak lampu taman dimana mana. Naresha melihat lihat ke sekeliling taman itu. Lalu pandangannya berhenti disalah satu bangku taman yang menghadap ke arah air mancur didepannya.

Ia melihat galih tengah duduk disana dengan pandangan yang menunduk, naresha mendekat ke arah galih.

"minum dulu pak" ucap naresha sambil memberikan satu botol air putih kepada galih.

Galih menengadahkan pandangannya ia sempat terkejut melihat naresha dihadapannya. "minum dulu pak" tawar kembali naresha

Galih malah bergeming diam lalu naresha duduk disamping galih, ia kemudian membuka tutup botol air itu dan kembali memberikannya pada galih.

"udah saya bukain pak, nih" galih lalu tersadar dan mengambil botol air itu dari tangan naresha dan meminumnya sedikit

Ketika galih sedang minum naresha melihat tangan galih yang memar ia juga melihat wajah galih yang sedikit lebam.

Naresha lalu mengeluarkan obat dari tasnya yang tadi ia beli, "pak saya obatin lukanya" ijinnya pada galih, galih langsung menghadapkan wajahnya pada naresha dengan bingung.

Naresha lalu membersihkan luka diwajah galih dengan kapas, galih malah bergeming diam dan tak berbicara apapun sedari tadi. dengan telaten naresha membersihkan luka diwajah galih tepatnya disudut bibir galih.

Galih sedikit mengernyitkan keningnya dan memejamkan mata sebentar karena menahan sakit dari luka yang naresha bersihkan.

"aw.." ucap galih karena sakit ketika naresha membersihkan lukanya "maaf maaf boss, sakit ya" khawatir naresha, lalu naresha mengoleskan salep diwajah galih yang luka. "maaf boss pasti perih ya" ucap naresha ketika mengoleskan obat diwajah galih

"udah boss" selesai naresha mengobati luka diwajah galih

"tangannya biar sekalian saya obatin boss" ucap naresha karena galih tak menjawab naresha langsung mengambil tangan galih dan dengan telaten naresha kembali membersihkan luka ditangan galih.

Galih tetap diam dan tidak berkata apapun ia hanya melihat naresha yang tengah mengobati luka ditangannya. Naresha begitu serius mengobati lukanya sesekali naresha meniup luka ditangannya tanpa galih sadari ia tersenyum memerhatikan naresha yang tengah mengobatinya.

"pasti sakit ya boss" ucap nya sambil melihat ke arah galih namun ketika ia melihat galih, galih malah tengah tersenyum kepadanya, naresha jadi merasa bingung.

"boss" naresha menyadarkan galih,"kenapa boss senyum" tanyanya yang membuat galih sadar ia tengah tersenyum lalu dengan cepat galih mengubah ekspresinya.

"ekhmm" dehem galih menetralkan dirinya

"boss kenapa senyum senyum gitu" selidik naresha

"nggak saya gak senyum senyum, udah nih obatin lagi tangan saya, obatin yang bener takut nya tangan saya infeksi" ucap galih yang sedikit salting

"hmm" naresha pun lanjut mengobati tangan galih

"boss kenapa si bisa sampe luka gini, abis berantem" tanya naresha

"udah obatin aja"

"emang bagus si berantem dirumah sakit biar nanti kalo babak belur bisa langsung masuk UGD" celetuk naresha

"siapa yang berantem, saya cuma jatuh tadi" bohong galih dan naresha hanya memutar mata malas ia tahu galih bukan jatuh tapi memang galih habis bertengkar tapi naresha pura pura tidak tau.

"jatuh kenapa, jatuh ke got, tapi baju boss bersih tuh" ucap naresha

"ja jatuh ditangga tadi" elak galih

"lagian ngapain juga boss naik tangga kan ada lift"

"ya sekalian olahraga"

"kalo mau olahraga ke gym aja lebih bagus dari pada naik tangga"

"terserah saya dong, lagian kamu ngapain kesini kamu ngikutin saya?" tanya galih mengalihkan pembicaraan

"saya kesini mau nganterin hp boss yang ketinggalan di kantor" naresha lalu merogoh tasnya dan memberikan hp galih. "nih hpnya" ucapnya

Galih dan naresha berada didalam mobil galih. Naresha bisa pulang sendiri namun galih bersikeras ingin mengantarnya. Diperjalanan naresha mendapat pesan dari pak imam, pak imam menanyakan apakah dirinya sudah menemukan galih atau tidak, naresha pun membalas bahwa ia dan galih dalam perjalanan pulang.

Galih memejamkan matanya kepalanya bersandar disandaran kursi, naresha hanya diam sesekali melihat kearah galih.

Tiba tiba kepala galih bersandar dibahu naresha, naresha pun merasa kaget ia juga bingung harus melakukan apa.

Mobil galih telah sampai didepan gedung naresha namun galih masih tenang dengan kepala yang bersandar dibahu naresha. Ia bingung ingin membangunkan galih namun merasa tidak enak.

"pak" ucapnya pelan kepada galih namun tak ada jawaban dari galih "ekhmm" dehem naresha dengan sedikit kencang namun galih tak merespon.

"boss" naresha menggoyangkan bahu galih, namun ia melihat ekspresi wajah galih yang aneh dan galih masih memejamkan matanya

Naresha melihat ekspresi wajah galih yang ketakutan, dahi galih mengernyit penuh ketakutan keringat mulai bercucuran di dahi galih. Naresha mulai panik ia pun berusaha membangunkan galih.

"boss, boss bangun" ucap naresha sambil menggoyangkan bahu galih dengan kencang.

"hh hha" ucap galih ketika membuka matanya, galih seperti ketakutan ia langsung duduk dan bersandar disandaran kursinya.

"boss, boss gak papa" naresha lalu mengeluarkan air mineral tadi dan memberikannya pada galih "minum dulu boss" ucapnya galih pun meminum air itu.

"boss gak papa" tanya naresha kepada galih "gak papa" jawab galih.

"kalo boss gak papa, saya pamit pulang" ucap naresha yang diangguki galih.

Naresha keluar dari mobil galih dan mobil galih pun pergi. Naresha memerhatikan mobil galih yang semakin menjauh dari pandanngannya. Ia memikirkan galih dan muka galih yang sangat ketakutan tadi.

"pak galih kenapa ya, dia kayak ketakutan banget apa mimpinya serem banget ya" monolognya lalu ia pun pergi menuju apartemennya.

Terimakasih sudah membaca, memvote dan memberi komentar.

sampai bertemu lagi,

GOODBYE BOSS, HELLO HUSBAND!!! ♡SELESAI♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang