GBHH!!! - |Limapuluhlima|

14.1K 932 41
                                    

selamat membaca, enjoy it!!

"sha" ucap nenek yang baru menyadari keberadaan naresha

"nek" sapanya lalu nek rani tersenyum

"nenek keluar dulu ya sha, sha tolong cari galih ya" pintanya pada naresha yang diangguki naresha

Naresha pun keluar dari ruangan itu ia berjalan menyusuri museum sembari mencari cari keberadaan galih.

"mbak esha" teriak nana lalu menghampiri naresha

"apa?"

"dari mana aja lu mbak?"

"gak dari mana mana"

"eh mbak, tadi ada apaan kok ada polisi dateng si"

"ribet deh ceritanya"

"yaelah mbak"

"eh lo liat pak galih gak" tanya naresha

"liat kayanya"

"jangan kayanya dong na"

"iya tadi perasaan gue liat pak galih jalan ke rooftop deh mbak"

"oke deh makasih" ucap naresha lalu melanjutkan jalannya

"eh mbak loe mau kemana lagi?"

"keliling" naresha pun menuju lift dan pergi menuju rooftop.

Galih berdiri disana sambil menikmati angin yang menerpa tubuhnya,kedua tangannya ia taruh disaku celananya, ia memejamkan mata sambil menarik nafas panjang berusaha mengatur emosinya.

Galih membuka matanya ia melihat ke arah depan dengan tatapan kosong. Matanya yang kembali memerah ia pejamkan lagi dan kembali menghirup udara lagi. Tangannya terkepal kuat disaku celananya ketika ia memejamkan mata rentetan kejadian semasa kecilnya kembali terulang.

Semakin kuat kepalan tangannya di saku celananya galih pun semakin memejamkan mata dalam, dahinya berkerut tajam, lalu seketika ia membuka matanya dengan nafas terengah engah. Mengeluarkan kedua tangannya dan mengusap wajahnya yang tampak kusut.

Naresha membuka pintu rooftop, ia melihat galih disana yang tengah berdiri, naresha mendekat ke arah galih lalu berdiri disampingnya sambil menatap langit yang mulai gelap didepannya. Galih yang tau naresha berdiri didepannya dengan cepat mengusap matanya yang mulai mengeluarkan air mata.

"bapak kalo mau nangis jangan ditahan, tenang disini cuma ada saya" ucap naresha sambil terus menatap langit didepannya, galih yang mendengar ucapan naresha hanya diam sambil sekilas menatap wajah naresha.

"saya salut sama pak galih, kalo saya diposisi pak galih saya gak bakal kuat melewati semuanya" sambung naresha

"saya dulu suka berpikir mungkin didunia ini hanya saya yang hidupnya susah, saya sering merasa saya yang paling tidak beruntung didunia ini, sejak kecil saya sudah dituntut untuk mandiri, harus bisa mencari uang sendiri, harus bekerja keras kalo mau sesuatu dan berbagai masalah yang selalu saja menimpa keluarga saya, tapi hari ini saya baru sadar,

ternyata banyak orang yang lebih tidak beruntung dari saya, yang lebih sulit dari pada saya, dan apa yang saya alami mungkin hanya sebagian kecil yang sebenernya mudah untuk dilewati, tapi waktu itu saya sering ngeluh jadi terasa sangat susah bagi saya" cerita naresha

"entah sesulit apa masalah yang bapak telah lewati, saya merasa bapak sangat sangat hebat, sangat sangat kuat untuk melewati itu seorang diri, saya gak tau serapuh apa bapak melewati semua ini, saya juga gak tau setakut apa bapak melewati semua ini,

yang saya tau pak galih selalu kuat melewati semua ini, bapak juga selalu terlihat tenang dan tegar melewati semua masalah yang bapak alami, tapi kalo saat ini pak galih gak kuat untuk menahannya bapak boleh nangis kok bapak boleh mengeluarkan segala amarah yang bapak pendam selama ini" ucap naresha yang membuat galih tak bisa menahan tangis yang bercampur dengan amarahnya. Galih menangis tersedu sedu.

GOODBYE BOSS, HELLO HUSBAND!!! ♡SELESAI♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang