selamat membaca, enjoy it!!
Tak lama galih pun mendengar obrolan mereka yang berganti topik , mirna yang berucap ingin membantu naresha untuk mendapatkan jodo dengan kencan buta. Galih semakin serius mendengarkan pembicaraan mereka.
"lih lo ngapain disini bukannya ma-"
"sttt" perintah galih pada dika
"lo ngapain disini gak masuk" bisik dika
"diem"
"maaf pak permisi" suster datang menghampiri galih dan dika yang tengah menguping pembicaraan naresha dan yang lain.
"kenapa sus" tanya dika
"saya mau masuk, mau memberikan obat buat mbak naresha" suster itu membawa beberapa obat untuk naresha
"ohh, eh galih minggir nih suster mau masuk" ucap dika pada galih yang menghalangi suster lewat.
Galih pun menjauhkan badannya dari pintu ruangan naresha. Suster itu pun kemudian masuk keruangan naresha.
"udah ayo kita masuk" ajak dika namun galih mencekalnya
"kenapa gak masuk" heran dika
"balik aja"
"lahk lo gimana si katanya mau jenguk naresha giliran udah didepan ruangannya kenapa malah balik"
"nanti aja ayo balik"
"lo mah plin plan"
"bukan plin plan kasian naresha mau istirahat"
"halah orang didalem ruangan naresha ada karyawan loe kan yang lagi jenguk naresha"
"kok tau"
"yakan tadi gue liat waktu suster buka pintunya"
"yaudah kita balik aja"
"serah lo deh"galih dan dika pun akhirnya tak jadi menjenguk naresha. Galih memilih untuk pulang kerumahnya dan dika juga ikut ke rumahnya.
"mbak naresha ini obatnya" ucap suster sambil menaruh obat di nakas naresha
"maksih sus, e sus tadi didepan siapa ya yang ribut ribut" tanya naresha
"ouh tadi itu orang yang nganter mbak kesini waktu mbak sakit" jawab suster itu
"saya permisi dulu ya mbak" sambung suster itu yang diangguki naresha
"eh iya sa emang siapa yang nganter lo kerumah sakit" tanya mirna penasaran
"hah yang nganter gue em" naresha bingung mau menjawab apa
"yaelah mbak jawab buruan" ujar nana yang juga penasaran
"mm ee" naresha mengggaruk kepalanya yang tidak gatal
"nah loh pacar lo ya mbak yang nganter lo kesini" tebak deri
"lahk mbak lo emang udah punya pacar" ucap lili
"hah e enggak bu bukan kok"
"terus siapa yang nganter lo sa" tanya kembali mirna
"itu, mm itu loh e e"
"ah elah jawab mbak jangan a e a e mulu" kesal deri
"tetangga gue, iyah tetangga gue yang nganter"
"tetangga lo mbak, siapa cowo cewe, masih muda" selidik lili
"em e e cewe tetangga gue cewe"
"cantik gak mbak, muda, masih single gak" tanya deri
"yehh lo apaan si malah nanya gitu" kesal nana
"yaelah na gue mau tau juga, gimana mbak cantik gak"
"cantik si tapi udah punya pacar"
"hahahahha kasian, jones banget si lo der" ledek lili
"yehh ngatain gue, sendirinya gak ngaca" balas deri
"hustt udah udah jangan ribut ini rumah sakit" potong mirna
Mirna dan yang lain pun akhirnya pamit kepada naresha untuk pulang karena sudah larut malam dan naresha pun harus istirahat.
Galih tengah memasak steak di dapurnya yang rapih, galih sangat handal memasak steak dan dia sangat rapih ketika memasak. Saat ini pun dapur galih tak berantakan semuanya tertata rapih. Sebenarnya galih malas memasak tapi karena dika terus merengek dan berisik meminta galih untuk masak akhirnya galih pun memasak steak.
"nih" galih menaruh dua piring berisi steak yang ia masak tadi
"wihh mantap banget" dika yang tak sabar langsung memakan steak itu
"abis makan pulang lo ya" usir galih
"dihh udah malem ini, gue nginep aja dirumah lo"
"nggak, pokoknya lo pulang"
"lo tega temen lo disuruh pulang tengah malem gini"
"halah biasanya juga keluar malem"
"yaelah udah gue nginep disini aja lagian cuma semalem doang" pintanya
*****
Hari ini naresha sudah boleh pulang, kondisinya sudah sangat baik. Selang infus pun sudah dicabut oleh suster dari tangan naresha.
"sudah selesai mbak, saya permisi" pamit suster itu
"makasih sus"
Naresha sudah bersiap untuk pulang, ia pun membawa tasnya yang berisi baju dan segala perlengkapannya ketika dirumah sakit. Sebelum naresha pulang tiba tiba galih datang keruangannya.
"boss" bingung naresha
"ayo" ajak galih
"kemana"
"pulang lah"
"saya pulang bisa sendiri"
"udah cepet" galih dengan cepat menarik tangan naresha membawanya keluar ruangan itu.
Mobil galih sudah terparkir didepan loby rumah sakit.
"masuk" titah galih
"saya naik taksi ajalah" ucap naresha yang enggan masuk
Galih kemudian membuka pintu mobil untuk naresha, naresha masih tidak mau masuk kemudian galih sedikit mendorong tubuh naresha untuk masuk kedalam mobilnya.
"ihh boss saya gak mau dimobil boss" kesal naresha yang sudah duduk di mobil galih
"diem" titah galih yang sudah menyalakan mobilnya bersiap untuk pergi.
"saya keluar niih" ucap naresha yang ingin keluar dari mobil galih namun mobil galih sudah terkunci alhasil naresha tak bisa keluar.
"boss buka pintunya" kesal naresha
"diem naresha" tegas galih yang langsung menciutkan nyali naresha
Naresha pun akhirnya duduk diam dimobil galih.
"pake seatbeltnya" titah galih dan dengan malas naresha pun memasang seatbeltnya.
Mobil pun berjalan menuju apartemen naresha. Setelah sampai diparkiran basement gedung apartemen naresha. Naresha pun segera keluar dari mobil galih yang kemudian diikuti oleh galih.
Terimakasih sudah membaca,memvote,dan memberi komentar dipart ini dan part yang lainnya.
sampai jumpa lain waktu,
KAMU SEDANG MEMBACA
GOODBYE BOSS, HELLO HUSBAND!!! ♡SELESAI♡
Romansa"boss rese gak ada otak, mati aja lu matiii" itulah salah satu umpatan yang sering dilontarkan dalam hatinya pada sang boss. Naresha seorang sekretaris juga asisten pribadi bahkan merangkap juga menjadi pembantu dan bahkan ia sering menjadi supir bo...