selamat membaca, enjoy it!!
Naresha lalu pergi menuju apartemennya, dan langsung membersihkan dirinya lalu ia pun bersiap untuk berangkat ke kantor.
Sedangkan galih sedang dalam perjalanan menuju tempat pertemuan dengan kliennya yang tiba tiba ingin membatalkan kontrak dengan perusahaannya. Galih sampai di tempat pertemuannya disana sudah ada rian yang menunggu kedatangan galih.
"pagi pak" sapa rian
"gimana, semuanya sudah siap?"
"udah pak saya udah siapkan semuanya"
"oke kita langsung masuk aja"
"baik pak" Mereka pun masuk kedalam sebuah hotel dan menuju salah satu ruangannya.
"good morning sir" sapa galih yang sudah duduk bersama rian dan kliennya
"morning mr. galih"
"Terimakasih atas waktunya, langsung saja saya meminta pertemuan ini untuk membahas kembali kerja sama kita" jelas galih
"its ok, but im sorry mr. galih saya tidak bisa lagi bekerja sama dengan perusahaan mr. galih"
"oke, tolong dengar dulu penjelasan dari saya, sebenernya tidak apa apa jika perusahaan anda ingin mengakhiri kontrak kerja sama dengan perusahaan saya, tapi saya yakin perusahaan anda akan mengalami kerugian besar setelah mengakhiri kontrak kerja sama dengan kami.
Karena perusahaan saya sedang dalam massa emasnya, ditambah kami sudah merencanakan proyek besar yang tentu saja sangat menguntungkan bagi pihak pihak yang bekerja sama dengan perusahaan saya.
Saat ini perusahaan kami pun tengah mempersiapkan peluncuran produk baru yang tentu saja pasti akan sangat laku dipasaran karena menurut survei yang telah perusahaan kami lakukan produk kami sangat potensial dipasaran.
Jadi jika perusahaan anda mengakhiri kontrak kerja sama dengan kami itu sangat disayangkan karena apa, karena saat ini adalah kesempatan terbesar bagi perusahaan anda untuk bergabung, berkembang, dan memajukan kualitas perusahaan anda bersama kami" jelas galih yang membuat kliennya terlihat berpikir lagi untuk mengakhiri kontrak kerjasamanya.
"okay, we wiil continue the cooperation contract with your company mr. galih" ucap kliennya
"thanks, that's a good choice" ucap galih yang langsung berjabat tangan dengan kliennya
Mereka pun kembali menandatangani kontrak kerja samanya yang telah disiapkan rian tadi. selesai dengan pertemuannya galih langsung menuju kantornya. Sedangkan naresha tengah sibuk mempersiapkan acara untuk ulangtahun perusahaanya sekaligus pembukaan museum makanan, yang tak lama lagi.
"mbak, mbak" teriak lili yang berlarian menuju meja kerja naresha
"apa si li"
"mbak gawat mbak"
"gawat kenapa?"
"mbak gue kudu gimana" panik lili
"lo tenang dulu li, ada apa si?"
"mbak"
"tarik nafas, tenang" ucap naresha kepada lili yang panik
"mbak desain produk kita"
"kenapa, ada apa sama desain produk kita?"
"desain produk kita di curi mbak"
"hah, li lo jangan becanda" kaget naresha
"gue serius mbak"
"kenapa bisa kaya gitu?"
"gue gak tau mbak, tapi perusahaan yang jadi rival kita tiba tiba aja ngeluarin desain yang sama persis kaya desain kita"
"yaudah lo bawa masalah ini ke hukum, dia terbukti plagiarisme desain kitakan"
"masalahnya mbak, hari ini gue rencananya mau daftarin hak cipta desain kita tapi kita keduluan sama mereka, mereka udah daftar duluan atas hak cipta desainnya mbak"
"jadi kalo kita lapor, kemungkinan besar kita yang dituduh plagiarisme"
"iya mbak, terus sekarang kita harus gimana?"
"bentar dulu li, gue lagi mikir"
Disaat naresha tengah memikirkan apa solusi untuk masalah desain produk. Tiba tiba deri datang menghampiri naresha dengan tergesa gesa.
"mbak esha" teriak deri dengan terengah engah
"lo diem der gue sama mbak esha lagi mikir" ucap lili
"mbak gawat"
"ada apa der" tanya naresha yang panik dengan kedatangn deri yang tergesa gesa
"dilokasi, dilokasi kacau mbak" ucap deri
"hah, kacau gimana der?" panik naresha
"vendor ada yang mundur mbak, terus tadi kurator museum bilang beberapa lukisan belum datang sampe sekarang, padahal ini hari terakhir semua lukisan harus sudah ada dimuseum mbak, dan juga mbak, tiba tiba peralatan untuk persiapan acara rusak" jelas deri yang membuat naresha cukup panik dan syok
"kok bisa semua itu terjadi dalam satu waktu der?"
"gue gak tau mbak, yang pasti satu vendor udah mundur"
"gak bisa gitu dong kitakan udah bayar biayanya"
"mereka udah balikin biayanya lagi mbak"
"jadi gimana mbak" potong lili
"kita rapat, kumpulin semua penanggung jawab acara, buruan der lo kumpulin" titah naresha yang diangguki deri dan lili lalu mereka langsung pergi.
"mbak ada apa?" tanya naisa yang baru balik dari toilet
"kita rapat sekarang" ucapnya yang langsung diangguki naisa
Ruang rapat pun sudah siap dan semua sudah berkumpul. Naresha lalu masuk keruang rapat dan duduk di kursinya.
"oke, langsung saja saya mulai, saya kumpulkan kalian semua disini karena ada masalah dengan acara yang akan kita gelar sebentar lagi" ucap naresha dan semua orang disana saling bertatapan dan mulai sedikit panik
"pertama, desain produk kita dicuri dan kita belum mendaftarkan desain kita, kedua masalah dilapang cukup serius, satu vendor mundur, beberapa lukisan yang kita butuhkan untuk acara nanti belum sampai sampe sekarang dan logistik dilapangan rusak" jelas naresha dan semua orang disana langsung riuh panik
"tenang semuanya tenang, kita pikirkan cara dan solusinya" ucapnya yang membuat suasana kembali tenang
"li, masih ada desain cadangan untuk produk kita" tanya naresha
"ada mbak, yang waktu itu gue kasih liat ke mbak"
"oke, pakai yang menurut kalian bagus karena kita gak mungkin buat desain yang baru, kita pakai yang sudah ada aja, kita modifikasi sedikit, buat supaya desain itu jauh lebih baik dari desain pertama kita" tegas naresha
"siap mbak" jawab lili
"der coba lo cari vendor yang siap buat hari ini, dan yang lain tolong bantu cari logistik yang bisa disewa hari ini dan dipasangkan hari ini"
"iya mbak" jawab semuanya
"untuk masalah lukisan, saya mau tanya ke kuratornya, jadi saya mau ke museum dulu, kalian tolong kerjakan tugasnya semaksimal mungkin dan hari ini harus sudah selesai" tegasnya
"siap mbak" jawab lili
"terimakasih, silahkan mulai bekerja" semua pun pergi meninggalkan ruang rapat dan naresha pun segera pergi menuju museum.
Terimakasih sudah membaca memvote dan meninggalkan jejak komentarnya.
Sampai jumpa lagi,
KAMU SEDANG MEMBACA
GOODBYE BOSS, HELLO HUSBAND!!! ♡SELESAI♡
Romance"boss rese gak ada otak, mati aja lu matiii" itulah salah satu umpatan yang sering dilontarkan dalam hatinya pada sang boss. Naresha seorang sekretaris juga asisten pribadi bahkan merangkap juga menjadi pembantu dan bahkan ia sering menjadi supir bo...