GBHH!!! - |Empatpuluh|

16.1K 942 8
                                    

selamat membaca, enjoy it!!

"pak" mobil sudah sampai di rumah galih namun galih nampaknya belum menyadari bahwa ia sudah sampai.

"boss, boss galih" naresha menyentuh pundak galih dan galih pun tersadar dari pikirannya

"ya"

"udah sampe"

"ohh iya" galih turun dari mobilnya yang di ikuti naresha

"kamu bawa aja mobil saya" titah galih

"iya nanti saya masukin ke garasi"

"maksud saya bawa mobil saya ke apartemen kamu"

"hah, gak usah pak"

"saya bilang bawa ya bawa" tegas galih yang membuat naresha memutar matanya malas.

Galih masuk ke rumahnya dan naresha mengikuti galih hingga ke rumahnya.

"kamu ngapain ngikutin saya" ucapnya yang melihat naresha malah mengikutinya masuk ke dalam rumah

"saya mau nyimpen jas bos nih"

"udah taro aja di situ"ucap galih sambil menunjuk sofa rumahnya

Namun naresha tak menghiraukan ucapan galih, ia malah pergi menuju kamar galih untuk menaruh jas galih disana. Galih yang melihatnya hanya diam saja sambil menghela nafasnya pasrah.

Galih masuk ke kamarnya ia mencopot dasinya dan membuangnya asal. Galih juga membuka satu persatu kancing kemejanya ia membuka kemejanya sehingga hanya menampilkan dada bidangnya dan badannya yang proporsional.

Naresha keluar dari ruang wardrobe galih "aaa" teriaknya yang melihat galih telanjang dada dan akan membuka sabuk celananya.

Galih langsung melihat ke arah naresha yang sedang menutupi mukanya dengan kedua tangannya. Galih menaikan satu alisnya.

"kamu kenapa?"

"pak, stop saya mau keluar dulu jangan telanjang dulu" ucap naresha panik

"hah" bingung galih

Naresha berjalan melipir sambil menutup matanya dengan kedua tangannya ia meraba raba sekitarnya untuk menemukan pintu keluarnya. Galih hanya melihat tingkah naresha yang membingungkan. Ia lalu berjalan mendekati naresha kemudian berdiri dihadapan naresha.

Naresha yang tengah mencari pintu dengan meraba raba sekitarnya pun, merasakan tangannya menyentuh sesuatu yang sedikit hangat ia lalu meraba raba lagi dan merasakan sesuatu berbentuk kotak kotak dan keras. Naresha lalu mencubit sesuatu yang ia sentuh.

Dengan spontan galih berteriak sakit "aww"

Naresha langsung membuka matanya dan melihat ke arah tangannya yang tengah menyentuh dada bidang galih, ia langsung membulatkan matanya dan menelan salivanya susah payah.

"sakit tau, kenapa kamu cubit" kesal galih lalu naresha dengan cepat melepaskan tangannya

"ya boss juga ngapain di sini"

"kamu nyalahin saya"

"ya e ya nggak gitu" naresha sedikit salting entah kenapa jantungnya berdebar kencang

Galih yang melihat naresha yang gugup lalu menyunggingkan senyumnya, otaknya memikirkan sesuatu, galih melangkah mendekat ke arah naresha dan naresha pun memundurkan langakahnya namun sayang langkah naresha terhenti, tubuhnya menempel dengan dinding. Galih semakin mengikis jarak keduanya. Ia mengukung naresha dengan kedua tangannya. Naresha susah payah menelan salivanya.

Keadaan galih yang bertelanjang dada semakin membuat naresha gugup dan berkeringat dingin. Galih terus memandangi wajah naresha yang menggemaskan menurutnya. Ia lalu mensejajarkan wajahnya dengan wajah naresha dan mendekatkannya, naresha mulai susah bernafas ia semakin gugup, galih semakin mendekatkan wajahnya.

Naresha dengan otomatis menutup matanya ketika jarak wajahnya dengan wajah galih tinggal beberapa inchi lagi. Galih tersenyum lebar melihat naresha yang langsung menutup matanya. Naresha merasakan nafas galih yang menerpa pipinya.

Ceklek... galih membukakan pintu kamarnya untuk naresha, naresha yang sedari tadi menutup mata merasa aneh kenapa ia tidak merasakan apa pun. Naresha mengerutkan dahinya namun belum juga membuka matanya. Galih yang melihatnya semakin tersenyum senang.

"kenapa tutup mata, pintunya udah saya bukain" bisik galih tepat ditelinga naresha

Seketika naresha langsung membuka matanya dan membulatkan sempurna. Galih menjauhkan badannya dari naresha.

"udah saya bukain" ucap galih

Naresha lalu melirik ke pintu yang ada disamping nya yang sudah dibukakan galih. Entah kenapa naresha merasa kesal, marah dan malu.

"makasih" kesal naresha ia lalu keluar dari ruangan galih dan membuat galih tersenyum bangga

"sabar naresha, ini masih permulaan" ucap galih sambil menutup pintu kamarnya

Naresha berjalan dengan kesal menuju dapur galih "naresha lo kenapa si tadi, sumpah lo bego banget lo bodoh, bodoh banget sampe gue maluu" kesalnya pada diri sendiri

"lo juga ngapain si pake tutup mata segala, emang lu ngarep apa hah, naresha bego lo argh" naresha mengambil gelas dan menuangkan air ke dalamnya ia lalu meneguk dengan cepat air itu.

Setelah meminum air naresha dengan cepat mengambil tasnya, ia lalu langsung pergi dari rumah galih. Naresha berjalan dengan cepat menuju depan komplek perumahan galih ia memutuskan untuk pulang menaiki bis.

Ketika tengah berjalan terburu buru ia menabrak seorang lelaki.

"aww" naresha sedikit tersungkur namun tidak sampai jatuh

"maaf maaf" ucap lelaki itu

"eh nggak saya yang salah, saya jalan gak liat liat" ucapnya ketika melihat lelaki didepannya, naresha merasa tak asing dengan wajahnya tapi siapa.

"e e saya duluan" sambung naresha yang kemudian pergi meninggalkan lelaki itu

"hati hati" ucap lelaki itu yang membuat naresha mengerutkan dahinya namun setelahnya ia berjalan cepat menuju halte bis

Galih menuju dapur ia melihat ke sekeliling dapur namun naresha tak ada disana. Ia lalu menelpon naresha namun tak kunjung diangkat.

"naresha kemana si" khawatir galih, ia lalu melihat garasinya dan mobilnya ada, galih terus menelpon naresha.

Naresha sudah sampai di apartemennya, hp nya sedari tadi terus berbunyi namun naresha silent hpnya, ia lalu mengecek siapa yang menelponnya hingga puluhan kali dan ternyata itu telepon dari galih. Galih kemudian kembali menelpon naresha, ia langsung mengangkatnya.

"naresha, kamu dimana?" ucap galih dengan nada khawatir bercampur kesal

"sa saya dirumah" jawab naresha

"astaga, saya kira kamu ilang"

"hah" bingungnya

"yaudahlah, kalo kamu gak papa"

"I iya"

"mmm, selamat malam" ucap galih lalu langsung mematikan teleponnya, naresha bingung ini pertama kalinya galih mengucapkan selamat malam padanya, naresha tak bergeming sama sekali,  hpnya masih ia tempelkan ditelinganya.

Naresha lalu menyadarkan pikirannya "astaga, tadi beneran pak galih bukan si" herannya

"kok gue seneng ya" ucapnya, ketika galih mengucapkan selamat malam padanya entah kenapa hatinya hangat dan merasa senang.

"argh naresha sadar sadar" naresha sedikit menepuk nepuk pipinya.

Terimakasih sudah membaca, memvote, dan memberikan komentarnya.

Kira kira laki laki yang ditabrak naresha tadi siapa ya?

sampai bertemu kembali,

GOODBYE BOSS, HELLO HUSBAND!!! ♡SELESAI♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang