selamat membaca, enjoy it!!
"kamu freshgraduate" tanya naresha pada pelamar itu "iya, tapi saya punya pengalaman dua taun sebagai asisten dosen" jawab perempuan itu yang diangguki naresha.
"kenapa kamu melamar kerja disini" tanya galih "karena ini sesuai passion saya, dan saya sudah mengincar lama untuk kerja diperusahaan ini" jawab perempuan itu
"apa yang kamu tahu tentang perusahaan ini" tanya kembali naresha
"perusahaan ini bergerak dibidang makanan dan bergerak dipembangunan restoran juga, saya sangat tertarik untuk bekerja disini sebab saya juga mengonsumsi beberapa makanan yang diproduksi oleh perusahaan ini" jawabnya
"kamu sanggup untuk bekerja sebagai sekretaris saya" tanya galih
"sanggup pak saya akan bekerja keras untuk menjadi sekretaris bapak" jawabnya lantang
"kamu bekerja sebagai diri sendiri" tanya galih yang membuat naresha memandangnya sinis
"maksudnya pak" bingung perempuan itu
"iya kamu bekerja sebagai sekretaris saya itu sebagai diri kamu sendiri atau sebagai orang lain" perjelas galih yang membuat naresha semakin kesal, naresha merasa tersindir dengan pertanyaan galih.
"tentu pak saya bekerja menjadi sekretaris bapak sebagai diri saya sendiri bukan orang lain"
"bagus, emang harus begitu"
"kamu mau bekerja selama dua puluh empat jam sebagai sekretaris disini" potong naresha ia membalas sindiran galih tadi
"dua puluh empat jam" bingung perempuan itu
"iya, kapanpun kamu dipanggil kamu harus siap, karna kamu harus mengurusi segala kebutuhan hidup seseorang, jadi kalo kamu dibutuhkan jam dua belas malam, kamu harus stand by" jelas naresha
"saya siap bu" jawab perempuan itu yang membuat galih sedikit tersenyum
"memang kamu harus siap, karna jika itu sudah tertera dalam kontrak kerja artinya kamu menyetujui segala konsekuensinya" balas galih
"kamu siap bekerja dibawah tekanan dengan segala kritikan pedas" balas kembali naresha
"bukan dibawah tekanan tapi diawasi agar kinerja kamu bagus" balas galih
"namun jika kamu bukan orang yang sanggup bekerja dibawah tekanan, maka yang ada pekerjaan kamu akan berantakan bukan bagus" sahut naresha yang membuat siperempuan itu bingung dan bengong melihat naresha dan galih saling bersahutan menanyainya tanpa memberi jeda untuk perempuan itu menjawab.
"itu salah satu konsekuensi pekerjaan, kamu harus melatih diri kamu untuk bekerja dibawah tekanan dan pengawasan" jawab galih sambil menatap mata naresha tajam begitupun dengan naresha yang menatap dirinya tajam.
"tapi itu bisa merusak mental kamu, apa kamu sanggup?" balas kembali naresha tanpa mengalihkan pandangannya dari galih
"artinya mental kamu lemah, kalo kamu gak bisa menangani masalah sekecil itu" galih semakin terpancing oleh naresha begitu pun dengan naresha ia semakin kesal dengan galih
"namun jika tekanan yang kamu dapatkan ternyata tidak bisa kamu tangani apakah kamu akan tetap bekerja disini" balas lagi naresha sedangkan perempuan didepannya semakin bingung
"saya akan siap untuk bekerja disini" potong perempuan dihadapan galih dan naresha
"bagus memang seharusnya begitu, kamu harus siap mengahadapi segala konsekuensi dalam bekerja" ucap galih
"kamu siap bekerja dibawah tekanan yang tinggi" tanya naresha
"harus siap, itu salah satu konsekuensinya" balas galih
Sebelum mereka kembali berdebat perempuan dihadapannya pun menjawab pertanyaan naresha dengan lantang "saya siap bekerja dibawah tekanan tinggi dan saya akan bekerja sebaik mungkin"
"kamu bersedia bekerja selama sisa umur kamu" tanya kembali naresha yang memelototi galih
"kontrak itu akan diperpanjang sesuai kondisi perusahaan dan kinerja kamu selama bekerja diperusahaan" jawab kembali galih
"iya saya siap pak, bu" dengan lantang perempuan itu kembali menjawabnya
"oke bagus, jadi kamu bersedia bekerja disini" tanya galih
"bersedia pak"
"oke kalo begitu kamu mulai bekerja besok"
"hah saya diterima pak" bingung perempuan itu
"iya kamu bekerja mulai besok" ucap galih tegas yang membuat naresha semakin kesal dengan galih
"terimakasih pak" ucap perempuan itu
"siapa nama kamu?" tanya galih
"naisa pak" jawabnya
"rian masuk" teriak galih dan rian pun masuk kedalam ruangan galih "kamu siapkan kontrak kerja dan peraturan kerja diperusahaan ini untuk naisa, siapkan segera karna ia bakal menjadi pengganti naresha" titahnya pada rian yang dijawab anggukan oleh rian
"oke naisa kamu diterima sebagai sekretaris saya, kamu akan melakukan percobaan bekerja selama satu bulan dan ditraining oleh sekretaris saya yang akan kamu ganti posisinya, bukan begitu naresha" galih melirik kearah naresha yang tengah kesal dengan galih
"saya yang akan training kamu dan sekaligus menjelaskan apa saja yang harus kamu kerjakan sebagai sekretaris dibawah tekanan tinggi atasan kamu" sarkas naresha didepan galih, lalu naresha beranjak keluar diikuti oleh naisa dibelakangnya.
"pak, lalu pelamar yang satu lagi bagaimana" tanya rian karna masih ada satu pelamar lagi yang seharusnya galih interview
"bukannya cuma satu"
"ada dua pak, jadi bagaimana"
Galih menghela nafasnya ia lalu bersandar disofanya, "terserah kamu, mau kamu jadiin sekretaris kamu juga boleh saya gak peduli"
"tapi pak saya ga butuh sekretaris"
"yaudah kamu alihin aja ke bagian lain yang membutuhkan karyawan" titahnya "iya pak, saya permisi" rian keluar dari ruangan galih.
Terimakasih sudah membaca, memvote dan meninggalkan komentar.
Sampai bertemu kembali,
KAMU SEDANG MEMBACA
GOODBYE BOSS, HELLO HUSBAND!!! ♡SELESAI♡
Storie d'amore"boss rese gak ada otak, mati aja lu matiii" itulah salah satu umpatan yang sering dilontarkan dalam hatinya pada sang boss. Naresha seorang sekretaris juga asisten pribadi bahkan merangkap juga menjadi pembantu dan bahkan ia sering menjadi supir bo...