~~~~■■■~~~~
Rosie melangkahkan kakinya terburu buru menuju kantor, beberapa panggilan tak terjawab memenuhi notifikasi ponselnya.
" Rosie?? wow wow, kau sakit?? kenapa pakaian mu tertutup sekali." Rosie menatap malas kepada rekannya itu.
" Aaahh aku tau, pasti kau sed-"
" Yak!! jangan berfikir yang tidak tidak!!"
"Hmmm, tapi terlihat, itu di bawah dagu mu, apa kau memakai foundation."
"Yak!! Park Seojong!!!" Seojong hanya tertawa, karena berhasil menjahili temannya itu.
"Ah iya, aku ada data baru tentang Im Pil Sung dan Jung Suwon, hasil autopsi juga sudah keluar, Jeno mengambilnya tadi." Jelas Seojong, dia berikan beberapa berkas kepada Rosie.
" Catatan kriminal??" Seojong mengangguk.
" Aku dapat ini dari polsek Guryong, dia pernah terlibat beberapa kasus pencurian, dan hang membuatku terkejut, dia pernah tertangkap kasus kekerasan terhadap anaknya." Jelas Seojong, Rosie terdiam, kedua matanya fokus membaca setiap laporan yang ada di berkas tadi.
" Apa ini kebetulan atau pikiran ku saja." Gumam Rosie lirih.
" Dan ini, hasil autopsi Jung Suwon, gadis itu di racun sebelum di bunuh." Jelas Seojong lagi.
" Apa kai sudah tanya pada temannya?? latar belakang gadis ini, orang tuanya menolak di wawancarai." Ujar Rosie.
" Akan aku coba dengan junhoe nanti, lalu akan ku berikan segera hasilnya."
Rosie mengangguk, lalu dia menoleh kearah ruangan Suho, sepi tidak ada orang, Jeno pun juga tidak terlihat.
" Dimana Jeno??"
" Dia pergi dengan yang lain, ada kebakaran di apartemen daerah sini, dan mereka menemukan mayat seorang lelaki." Ujar Seojong.
" HAH??!! kenapa aku baru tau???"
Seojong menatap Rosie malas.
"Kau di telfon tidak bisa, bagaimana bisa tau, bergulat saja dengan suamimu." Rosie yang hendak marah hanya bisa menahan, menghadapi Seojong tidak akan ada habisnya.
" Diam!! kirimkan aku rekaman cctv terakhir kali Jung Suwon terlihat, aku akan pergi." Seojong menatap Rosie bingung.
" Kemana?? bergulat lagi dengan suamimu??"
" MENYUSUL KE TKP SIALAN!!"
Sesampainya di rumah sakit, Liam menggendong Belle yang senang, karena menurutnya kantor papanya bisa dia buat bermain, dan itu sangat menyenangkan.
Liam memang sengaja menyediakan beberapa mainan, yang tentu saja Rosie tidak tau jika dia beli beberapa mainana kesukaan Belle. Istrinya itu cukup menjaga baik keungannya, walaupun Liam bisa saja membeli batang mewah, Rosie tetap menyuruhnya untuk berhemat.
"Arabelle!!"
" Aunty!!" Belle memekik senang saat Irene bersama temannya datang menghampiri Liam, di ruangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/267869661-288-k644707.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Darkness
FanfictionKisah seorang dokter muda terkenal, Liam Brucwailer dan seorang detektif kepolisian yang handal Roseanne Park. ⚠️disclaimer⚠️ beberapa part ada gambar yang mungkin sensitif bagi beberapa readers.