Chap 19

359 53 0
                                    









Keduanya berjalan kembali untuk menemui Irene, namun dari kejauhan lagi lagi keduanya bertemu dengan Chanyeol, Rosie tak mempermasalahkan itu tapi Liam?? dia harus sabar mendengar uca0an pedas yang tiba tiba Liam ucapkan saat bertemu Chanyeol.

" Jangan lupa, setelah ini kau harus jemput Belle." Ucap Rosie, Liam tersenyum.

" Tentu, telpon aku jika pekerjaanmu sudah selesai." Rosie mengangguk, Liam kecup bibir Rosie, lalu pergi untuk bergegas menjemput Belle.

Jangan tanya bagaimana Chanyeol, lelaki itu hanya bisa menatap Liam tajam, namun dia bisa apa?? statusnya hanya mantan.

"Wae?? kau menatap suamiku seperti itu?!" Tanya Rosie dingin, Chanyeol menggeleng lantas bergegas pergi meninggalkan Rosie.

" Aneh." Gumam Rosie kesal, lalu dia masuk untuk mencari Irene.

Irene yang melihat Rosie masuk bergegas membawa hasilnya kepada Rosie.

" Unnie bagaimana??" Tanya Rosie.

" Ini hasilnya, sidik jari ini milik Ko Junhoe, hanya miliknya yang tertempel disini." Jelas Irene, Rosie yang mendengar itu terdiam terkejut.

" Terimakasih unnie." Ucap Rosie, lalu dia berlalu pergi.

Sedangkan Irene dia menatap khawatir kearah Rosie yang berlalu pergi.

Kini Rosie berada di mobilnya tengah menelpon Seojong.

" Seojong-ah coba kau lacak kemana Junhoe, suruh Minho dan Sungho mengikutinya, aku akan ke kantor sekarang!" Ucap Rosie, lalu bergegas menjalankan mobilnya pergi.







"Eomma, ini uang dariku, kalian pindah dari sini ne, semua sudah ku siapkan."

"Junhoe ya, wae?? apa ada masalah??" Junhoe menatap sendu ibunya.

" Tidak ada eomma, rumah kita yang baru lebih nyaman dan aman." Jelas Junhoe.

"Oppa tidak ikut??" Junhoe menatap adik perempuannya.

" Oppa akan susul nanti, sekarang kalian pindah dulu, dan jaga eomma ne." Adik perempuan Junhoe mengangguk.

Junhoe mengantar eomma dan adiknya untuk menuju mobil yang dia sewa, membawa beberapa barang dari rumah lamanya untuk di bawa pindah.

" Akan aku susul eomma." Gumam Junhoe sambil memeluk ibu dan adiknya erat, seakan ini hari terakhirnya bertemu mereka.

" Bye oppa." Junhoe tersenyum melihat kepergian adik dan eommanya.

Dia pun kembali masuk, bergegas mengambil tas yang dia sembunyikan.

Sebuab pisau dan pakaian serba hitam berada di dalam tas itu.

"Mianhe eomma, Ji eun ah, aku harus melakukan ini."








" Yakk!! kenapa kalian belum berangkat?!!" Rosie menatap kesal kearah Sungho dan Minho yang masih berada di kantor.

"Wae?? jelaskan ada apa dulu!!" Ucap Minho.

"Aku sudah dapatkan hasilnya, itu sidik jari Junhoe." Ucap Rosie melempar sebuah plastik berisi sarung tangan karet yang tak sengaja dia temukan di belakang pintu.

" Aku yakin dia pelakunya, pembunuh sebenarnya!" Ucap Rosie.

"Hah?!! tapi kenapa dia memilih pisau dari kasus pembunuhan 9 tahun lalu??" Tanya Sungho.

" Entah, aku rasa dia juga tidak sendiri." Ucap Rosie lagi.

" Kita harus segera buntuti dia." Ucap Seojong.

Love in DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang