~~~~■■■~~~~
Wajah Liam muram saat mereka sampai dirumah, sedangkan Rosie gadis itu tertawa melihat wajah kesal suaminya itu.
Bagaimana Liam tidak kesal, seharusnya malam ini menjadi malam yang panjang baginya, namun tiba tiba iatrinya bilang kalau dia datang bulang, dan keadaannya sudah telanjang dada ingin menerkam istrinya itu.
" Wae?? kenapa wajah suamimu kesal??" Tanya Minyoung, Rosie hanya tertawa.
"Biarkan eomma, nanti Rosie bisa urus, ayo sayang kita masuk." Rosie menggoda Liam lagi, lelaki itu hanya menurut, sambil bergumam kesal.
"Papa! mommy!" Rosie tersenyum senang saat melihat Belle yang tengah bermain bersama Seojon.
" Anak papa, nanti malam tidur dengan papa ne." Ucap Liam memeluk Belle.
"No, Belle mau tidul dengan glandpa dan glandma." Ucap Belle, Liam menatap tak percaya mendengar ucapan anaknya itu.
"Kenapa?? kau tidak tidur dengan istrimu??" Tanya Seojon.
"Appa, dia benar benar menyebalkan." Ucap Liam sambil melirik istrinya yang sedang berbincang dengan Minyoung.
"Wae??" Liam pun menceritakan semua pada Seojon, membuat Seojon tertawa mendengar keluh kesah Liam.
"Hahahaha, kau harus balas dendam." Ucap Seojon masih dengan tawanya.
" Appa benar." Liam tersenyum tipis melirik kearah Rosie.
"Wae?? kenapa kau menatap ku seperti itu??" Tanya Rosie heran, Liam hanya menggeleng lantas tersenyum.
"Hehehe, tidak ada."
"Ah iya, appa sudah baikan??" Tanya Liam, Seojon mengangguk.
"Sudah, kau tenang saja, appa mu ini kuat." Liam tertawa.
"Ndee appa."
" Kau sangat hebat menyelesaikan semuanya, dengan cara ini aku yakin pak ketua akan terpilih menjadi presiden tahun ini." Yoona tersenyum mendengar ucapan petinggi lain.
"Tentu kita akan dapat bagian dari pemerintahan, tenang saja." Ucapan Yoona membuat semua orang tertawa.
Namun tawa mereka terhenti saat anak buah Yoona membawa seseorang masuk.
" Bagaimana??"
"Sudah bu, saya sudah berikan surat itu." Yoona tersenyum lalu dia keluarkan 1 tas besar.
"Ini semua yang ku janjikan, kau bawa dan beri ke keluargamu, persiapkam semuanya besok." Ucap Yoona lagi.
"Baik bu terimakasih." Lalu lelaki tadi pergi.
"Waah! kau benar benar mempersiapkannya."
"Liam benar benar berlianmu ya??" Yoona tertawa.
"Kau benar, dia berlian yang harus terus di jaga." Balas Yoona dengan smirknya.
Hari sudah semakin larut malam, Belle dan yang lain sudah tidur kini tinggal Rosie dan Liam yang terbangun.
Rosie menatap kearah suaminya yang sibuk berkutat di ruang kerjanya.
" Kenapa di depan??" Tanya Liam saat melihat Rosie berdiri di ambang pintu.
"Sudah malam dan kau masih bekerja??" Ucap Rosie kesal, Liam tersenyum lalu menarik istrinya itu agar duduk di pangkuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Darkness
FanfictionKisah seorang dokter muda terkenal, Liam Brucwailer dan seorang detektif kepolisian yang handal Roseanne Park. ⚠️disclaimer⚠️ beberapa part ada gambar yang mungkin sensitif bagi beberapa readers.