Chap 30

390 52 5
                                        








2 Bulan telah berlalu, Rosie kini sudah kembali ke pekerjaannya setelah beberapa hari ini rehat, dia juga sudah tau bahwa dirinya hamil dan dia menjaga kesehatan anaknya.

Mengingat dia tidak boleh stress, rasa sedihnya terobati dengan hadirnya adik kecil untuk Belle. Kini Liam mengurangi pekerjaannya di rumah sakit lebih memfokuskan diri mencar8 keberadaan kakaknya dan mungkin suruhan kakaknya itu.

Tentu Rosie tidak tau, dan semua dia kerjakan sendiri, bantuan yang sempat Yoona berikan juga ditolak olehnya.

Kebohongan yang Liam sembunyikan masih tersimpan rapi.







Saat ini Liam tengah berada di sebuah rumah pribadi miliknya, yang dia sembunyikan dari semua orang termasuk istrinya.

Menatap papan transparan yang berisi semua data tentang keberadaan Mark yang sudah dia kumpulkan 2 bulan terakhir ini. Liam menegak soda yang ada di tangannya, sambil menempel beberapa foto yang merupakan suruhan Mark.

" Aku bahkan bisa lebih kejam darimu, hyung." Gumam Liam sambil meremat kaleng soda yang dia pegang.

Sejak dulu sudah membunuh orang orang yang menjadi target Yoona, mwmbuat insting pembunuh dari Liam muncul, namun lelaki itu pandai menutupinya, tidak seperti Mark yang selalu meninggalkan beberapa jejak.

Liam berjalan mengambil sebuah tas hitam, dia keluarkan beberapa alat dari tas itu. Rantai, lakban, korek api, pipa besi dan sebuah pisau.

Liam melihat jam yang kini menunjukkan jam 7 malam, yang seharusnya dia sudah pulang dari rumah sakit.

" Sayang, aku pulang terlambat malam ini, apa kau butuh sesuatu??"

Liam tersenyum saat mendengar tawa dari Belle dan juga Rosie.

"Tolong bawakan aku odeng dan ttoboki, aku ingin itu."

"Jangan ne, tidak sehat." Balas Liam, Liam menahan senyumnya saat mendengar suara rengekan dari Rosie.

" Issshh kau ingin anakmj ileran?? tidak kan, sekali ya Li?? pliisss."

"Ne ne sekali saja ne, yasudah aku tutup dulu, love youu." Liam tersenyum lalu menyimpan ponselnya.

Dia pun bergegas pergi sambil membawa mobil yang tentu saja sudah dia siapkan mobil yang berbeda dari miliknya biasanya.








Di sisi lain, seorang pria bersama beberapa anak buahnya di sebuah apartemen kumuh.

"Yaakk!! Dongii!! cepat bawa makanannya!!"

"Ne bos ini!" Lelaki yang bernama Kim Hyuwon tertawa senang saat melihat seorang gadis yang masih berseragaman SMA meringkuk dengan kedua mata sembabnya.

Seragam yang awalnya rapi kini terbuka, berantakan.

"Hiks hiks, lepaskan aku ahjussi, hiks hiks lepaskan aku." Gumam gadis itu dengan sesenggukan.

Hyuwon mendecih mencengkram dagu gadis itu.

"Lepaskan?? enak saja eomma mu sudah menjualmu padaku!! jadi kau harus menuruti apa kemauanku!!" Ucap Hyuwon dengan tawanya.

Lelaki itu berdiri membuka sabuk dan resleting celananya, menghadap kan diri kearah kepala gadis itu.

"Buka mulutmu!" Sentak Hyuwon, namun gadis itu menolak.

Hyuwon yang kesal menjambak rambut gadis itu dan menampar pipinya. Lalu mengarahkan mulut gadis itu ke arah kemaluannya.

"Hisap terus!!!"

Love in DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang