Chap 11

487 72 4
                                        








~~~~■■■~~~~



Liam terdiam di dalam mobil, memperhatikan sekolah Belle, penuh dengan orang tua yang ingin menjemput anak mereka.

Termasuk Liam, setelah urusannya di rumah sakit selesai, dia pergi menjemput Belle.

Namun pandangannya menajam, saat melihat Belle yang keluar dengan mengusap kedua matanya.

Liam dengan ceoat turun dari mobil dan bergegas menuju Belle.

" Papa!!" Liam memeluk Belle erat, membiarkan sang anak menangis di pelukannya.

" Iya princess?? kenapa menangis??" Tanya Liam sambil mengusap air mata Belle.

" Hiks hiks hiks, papa tadi ada mulid balu di kelas Belle, d dia dia telus saja mengolok ngolok aku. D dia bilang Belle punya olangtua yang tidak pelhatian."

" Dia juga mengatai ku cedal, hiks hiks, aku benci dia papa, dia tekus saja mengganggu ku, padahal aku tidak salah apa apa." Liam terdiam, dia menggendong anaknya, lantas mengusap pelan punggung Belle.Liam terdiam, dia menggendong anaknya, lantas mengusap pelan punggung Belle.

" Dimana dia??" Tanya Liam.

Belle menunjuk di segerombolan anak laki laki yang tengah bermain ayunan, anak lelaki berambut pirang, tengah bercanda dengan teman temannya.

" Belle, masuk ke mobil dulu ne, papa ada urusan sebentar." Ujar Liam, Belle mengangguk lalu berlari dan masuk ke mobil.

Liam berjalan kearah anak laki laki tadi, membuat semua anak itu menoleh kearahnya.

" Woah, Hyung! hyung keren sekali! aku ingin jadi dokter sepertimu!"

Liam tersenyum, lantas berjongkok mengusap pelan anak laki laki di hadapannya itu.

" Siapa namamu??"

Anak berambut pirang itu tersenyum senang.

" Kim Jungwoo." Tanpa membalas, Liam beranjak, lantas melangkakhkan kedua kakinya, menyusul Belle menuju mobil.

" Papa, hiks hiks."

Liam mencium kedua pipi putrinya.

" Jangan menangis ne, nanti Belle tidak cantik seperti cinderella, Belle mau??" Anak itu menggeleng membuat Liam tertawa gemas.

" Anak papa mau apa?? mau bermain?? jalan jalan??" Tanya Liam.

Senyum Belle mengembang, dia duduk di pangkuan Liam.

" Papa, Belle mau jalan jalan dengan papa dan mommy ke pantai, bisa kan??" Liam tersenyum.

" Nanti papa akan bicara dengan mommy, liburan nanti kita akan jalan jalan." Ujar Liam, Belle tersenyum senang lantas memeluk erat papanya.

" Telimakasih pa."
















" Noona bagaimana??"

Rosie terdiam menatap anak kecil yang pihak rumah sakit tadi temukan.

Sebenarnya anak itu adalah saksi, tapi dilihat dari kondisinya, Rosie tak tega harus mencerca beberapa pertanyaan pada anak itu.

Love in DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang