Chap 18

372 56 1
                                    



~~~~■■■~~~~



Junhoe terdiam gugup menatap beberapa seniornya yang tengah berdiri untuk meminta penjelasan.

Junhoe menghela nafasnya lantas menatap semua orang santai.

" Aku hanya menaruh beberapa barang bukti." Jelas Junhoe.

"Yaahh!! jujur saja! kau pasti mengambilnya!!" Sentak Sungho sambil mencengkram kerah Junhoe.

"Sudah sudah, kau boleh pergi" Ucap Minho menatap Junhoe tajam.

Junhoe mengangguk lalu pergi, Rosie menghela nafasnya mendengar ucapan Junhoe yang menurutnya bohong, terlihat bagaimana cara Junhoe berbicara.

"Noona kita harus apa??" Tanya Jeno bingung.

" Sungho dan Jeno kalian pantau terus pergerakan Junhoe." Ucap Rosie.

"Seojong, terus pantau kemana mobil Junhoe pergi." Seojong mengangguk.

" Kita harus pergi mencari informasi lain, mungkin ada hal yang kita lewatkan disini." Ucap Rosie sambil melihat beberapa barang bukti dari kasus kasus sebelumnya.







Liam tengah memeriksa pasiennya, keberulan hari ini dia mendapat banyak jadwal, Liam tersenyum pada anak kecil yang tengah terbaring lemas di atas ranjang.

" Nyonya tenang saja, ini efek obat bius setelah operasi." Ucap Liam, sang ibu hanya tersenyum.

" Terimakasih dokter." Liam mengangguk lalu melangkahkan kakinya pergi, bersama Somi dan beberapa suster lainnya.

" Pasien selanjutnya??" Tanya Liam pada Somi.

" Aahh, kau akan sulit menangani ini, dia di bawa kesini karena bunuh diri." Jelas Somi.

" Apa sudah di tangani??" Tanya Liam.

" Masih di tangani di IGD oleh dokter Jiwon." Liam pun bergegas menuju IGD.

Disana sudah ada Jiwon, yang mengurus pasien itu, Liam oun datang untuk menggantikan Jiwon.

" Luka sayatnya begitu dalam, bawa keruang operasi." Ucap Liam.

1 jam lebih Rio menangani luka yang ada di pergelangan tangan pasien itu, kini pasien sudah di pindahkan ke ruang rawat, Liam keluar dari ruang operasi sambil menghela nafasnya.

" Waahh, ada operasi lagi??" Liam tersenyum melihat Irene menghampirinya.

" Bukan, bercocok tanam" Ucap Liam dengan kekehannya, sedangkan Irene menatap Liam malas.

" Isshh, menyebalkan!"

" Ah iya, kau tau aku melihat mantan Rosie tadi." Ucap Irene, Liam menatap Irene terkejut.

" What?? Cungkring itu?? sedang apa dia??" Tanya Liam curiga, Irene hanya tertawa, dia tau bahwa temannya itu paling anti dengan mantan Rosie yang bernawa Park Chanyeol itu.

" Dia jadi perawat baru disini, asistenku." Ucap Irene dengan tawanya.

"Wahh, kenapa dia harus bekerja disini?? masih banyak rumah sakit lain." Kesal Liam, Irene menepuk bahu Liam.

"Sudah! awas saja kau cari ribut dengannya!" Ancam Irene lalu dia pergi meninggalkan Liam.

Namun saat keperhian Irene, Liam tiba tiba menatap terkejut kearah Irene.

" RENE!! dia berarti membantumu mengurusi hasil autopsi dan lain lain?? lalu dia akan bertemu Rosie?!! YAAKK BAE IRENE!!"






Love in DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang