Chap 16

404 48 3
                                        






~~~~■■■~~~~





Rosie menyandarkan kepalanya di setir mobil, setelah berkutat dengan keluarga Yohan, mereka hanya menemukan sedikit bukti, dan itu belum pasti menurutnya.

" Lalu bagaimana??" Tanya Jeno.

" Aku juga bingung, hah kenapa aku tidak bisa berpikir di saat seperti ini." Gumam Rosie kesal.

Setelah terdiam cukup lama, entah kenapa Rosie mengingat ucapanny, hubungan pembunuhan Im Pil Sung, dengan pembunuhan 9 tahun lalu.

" Jeno kita kembali ke kantor sekarang cepat!" Ucap Rosie, Jeno pun bergegas menyetir mobilnya untuk kembali ke kantor.

Di sisi lain, Yoona tengah berbicara empat mata dengan seorang lelaki, lelaki tadi memberikan benda yang Yoona mau.

" Bagus, kau pakai ini untuk mengecoh polisi, dan kita akan akhiri permainan sampai disini, kau tau itu." Ucap Yoona, lelaki tadi mengangguk.

" Apa kau bisa menjamin kebebasanku??" Tanya lelaki itu.

Yoona tersenyum tipis.

" Kebebasanmu akan sangat sulit, karena kau akan tersangdung banyak kasus, tapi tenang saja semua kebutuhan keluargamu aku akan tanggung." Ucap Yoona lagi, lelaki itu menghela nafasnya lalu mengangguk.

" Baik aku setuju."

" 2 hari lagi, lakukan seperti yang aku mau."









Sesampainya di kantor, Rosie bergegas ke ruangan di mana semua barang bukti di simpan, Jeno yang mengikutinya hanya menatap bingung kearah Seniornya itu.

" Noona?? kau mencari apa??" Tanya Jeno bingung.

" Barang bukti, 9 tahun lalu." Ucap Rosie.

Gadis itu mengamati satu persatu kotak yang sudah tertata rapi, lantas mencari tanggal yang dia cari.

" Dapat."

Rosie membuka sebuah kotak, berisi barang bukti kasus pembunuhan 9 tahun lalu.

Namun dia merasa ada yang aneh dalam kotak tersebut, karena 1 benda yang seharusnya jadi bukti penting hilang, padahal semua tertulis di kertas yang dia pegang.

" Pisau?? dimana pisau yang di pakai pelaku??" Tanya Rosie bingung, Jeno pun mencoba mengecek, tapi nihil dia tidak menemukan apapun.

Jeno mencoba mencari beberapa kotak yang berhubungan, namun tidak ada pisau yang mereka cari.

" Jeno coba kau lihat CCTV siapa yang terakhir kemari." Jeno mengangguk lalu pergi untuk melihat ke komputer yang ada di sebelahnya.

" Junhoe??" Gumam Jeno.

" Hanya ada Junhoe noona." Ucap Jeno.

"Kemana dia?? coba kau suruh dia kemari." Ucap Rosie, Jeno mengangguk lantas pergi.

Rosie mencoba melihat ulang rekaman CCTV, benar itu Junhoe tapi sialnya dia hanya melihat Junhoe yang masuk dia tidak bisa melihat Junhoe yang mencari sesuatu di dalam karena kamera CCTV tidak sampai ketitik dimana Junhoe berada.

*Brak

"YAAAKK!! kenapa di gebrak?!!" Rosie berteriak terkejut saat Minho datang bersama Jeno.

" Hehehe, maaf aku juga panik." Ucap Minho.

"Dia tidak ada di kantor noona." Ucap Jeno.

Rosie menghela nafasnya.

" Kenapa kau mencari dia??" Tanya Minho.

Love in DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang