Chap 15

455 56 0
                                    











~~~~■■■~~~~


Liam terdiam di dalam mobil, menyandarkan kepalanya, tubuhnya lemas pukulan JinGo begitu kuat sehingga membuat kepalanya terasa sangat sakit.

Tapi dia harus kembali ke rumah sakit, dan tidak boleh ada yang tau tentang kejadian ini.

Bergegas dia menjalankan mobilnya, lalu berhenti di sebuah pom bensin terdekat. Dia bergegas turun memakai maskernya dan menuju toilet untuk membersihlan bajunya.

Untung saja dia selalu membawa baju cadangan di mobil.

Liam tatap dirinya sendiri di depan cermin, ingatan masa lalu selalu berputar dalam benaknya, senyum tipis terukir di bibirnya.

" Bodoh." Gumamnya lirih.

*Dret Dret

Ponsel miliknya bergetar, nama istrinya tertera di layar ponsel dengan segera dia mengangkat telfon itu.

" Iya sayang??"

" Babe, Belle ingin ayam bumbu, bisa kau belikan??"

" Tentu saja, tunggu ya aku akan pulang setelah ini." Liam mematikan ponselnya, lantas menghela nafasnya.

Dia usapkan air ke wajahnya serta rambutnya, lalu bergegas kembali ke mobilnya untuk pergi ke rumah sakit.









" Dimana Rosie??" Suho berucap sambil meneguk segelas kopi yang dia pegang.

" Ada dirumah sakit, appa nya kena serangan jantung." Ujar Sungho.

" Aaah begitu, lalu apa ada perkembangan??" Tanya Suho.

" Semua pola pembunuhan sama, korban 1,2 saling berhubungan, menurutku itu sudah clear kita temukan jawabannya. Korban 3 dan 4 Song Yohan dan Han Yonhe, aku belum menemukan adanya hububgan di antara keduanya."

" Namun kasus mereka sama, keduanya melakukan tindak kekerasan pada anak mereka. Bisa disimpulkan disini pelaku juga berhasil membunuh korban yang harusnya bisa ditangani oleh pihak kepolisian." Jelas Minho.

Suho menghela nafasnya kasar.

"Dia sebenarnya membantu kita, tapi jika terus terusan seperti ini, pemerintahan akan dikritik habis habisan, dan kita kena imbasnya." Jelas Suho, semua yang ada di ruangan itu mengangguk.

" Tapi, anak kecil itu, ah siapa namanya??"

" Kim Jungwoo maksudmu??" Jeno mengangguk.

" Lalu aku heran kenapa tidak ada tanda yang sama dengan kroban sebelumnya, padahal jika aku lihat cara korban terbunuh hampir sama dengan korban lain." Ujar Jeno bingung.

" Menurut informasi yang ku baca, seorang pembunuh bayaran tidak selalu bisa mengerjakan suatu hal dengan mulus, pasti ada kesalahan yang di buat olehnya." Jelas Seojong

" Aku yakin, Kim Jungwoo, anak itu adalah korban salah sasaran dari pelaku, sebenarnya dia tidak ingin mencalakai anak itu jika tidak terjadi masalah yang memancing jiwa pembunuhnya." Jelasnya lagi, semua mengangguk setuju.

Love in DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang