Chap 26

390 49 2
                                        











Liam mengacak rambutnya frustasi, bahkan kini keberangkatan mereka ke swiss menjadi hal menjengkelkan baginya. Bagaimana tidak, kedua wanita yang kini duduk di sampingnya mengabaikan dirinya, hanya karena satu hal.

"Papa jadi kan??"

Liam terdiam mendengar permintaan putrinya, sedangkan Rosie menatapnya bingung.

"Jadi apa??" Tanya Rosie, menatao curiga kearah Liam yang terdiam dengan wajah gusarnya.

"Itu mom papa mau-" Belum sempat Belle selesai berbicara, Liam membungkam mulut Belle.

"Li! kau ini kenapa??" Tanya Rosie kesal lalu melepaskan tangan Liam yang membungkam mulut Belle.

" E eh t tidak." Balas Liam gugup.

"Jadi Belle?? ada apa sayang??"

"Papa janji mau belikan lego yang seperti di iklan itu mom." Rosie yang bingung segera mengecek ponselnya, kedua matanya membulat saat melihat apa yang di maksud Belle.

"Li?? bisa jelaskan??"

Liam yang ditatap Rosie seperti itu ingin sekali kabur dari hadapan istrinya, tapu mau bagaimana lagi, anaknya yang kadang cepu membuat hidupnya kadang di ambang kematian.

" Kau mau belikan?? NO!!" Liam dan Belle terkejut mendengar ucapan Rosie tiba tiba.

"Hiks hiks, papa!! papa Belle mau itu!!" Ucap Belle mulai menangis.

"Li, jangan belikan kita harus hemat." Ucap Rosie lagi, Liam semakin bingung harus menuruti anaknya atau istrinya.

"Iya Rosie tapi kasian Belle, sekali saja ne??" Ucap Liam, berharap Rosie setuju.

"Baiklah, kalau kau mau sana belikan!! awas saja kau merengek minta itu disana!!" Ancam Rosie, Liam yang mendengar itu semakin terkejut.

Niatnya jalan jalan ke swiss menghadiahi kedua mertuanya cucu baru, jika seperti ini rencananya pasti gagal.

" E eh i iya sayang, t tidak akan, Belle lain kali ne kita beli." Ucap Liam pada Belle.

"Huaaaa!! papa jahat!! hiks hiks!! mommy!! papa jahat!!" Belle berlari memeluk Rosie erat.

"Aiigoo, anak mommy, memang sayang papamu sangat jahat, yasudah ayo tinggalkan dia!"

Liam yang melihat itu hanya bisa menatap pasrah sekaligus terkejut dengan tingkah laku anak dan istrinya.








Di sisi lain, seorang lelaki tengah duduk sambil diam diam memperhatikan Liam dan keluarganya, smirk terciota di bibir lelaki itu.

"Kita mulai permainannya Liam, adikku."








~~~~■■■~~~~







Setelah hampir 10 jam penerbangan, akhirnya Liam sampai di Swiss, di bandara mereka sudah di jemput oleh beberapa orang yang sengaja Liam sewa.

"Aiisshh, apa kalian masih marah??" Tanya Liam menatap Rosie dan Belle yang masih diam cuek pada Liam.

"Ayolah kita liburan, kajja aku punya hadiah untuk kalian." Liam menggendong Belle lalu menggandeng tangan Rosie untuk masuk kedalam mobil yang dia sewa.

Hampir 1 jam perjalanan, mereka sampai di sebuah villa dekat pegunungan. Rosie yang awalnya kesal menatap terkejut dengan villa yang mereka tuju, dia tak tau Liam akan menyiapkan hal sebagus ini.

Love in DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang