Chap 8

514 77 3
                                    










~~~~■■■~~~~










" Aunty, apa aunty tidak bekelja??" Somi tersenyum lantas menggeleng.

" Tidak, aunty lebih suka bermain bersama Belle." Ujar Somi.

" Aunty, kenapa mom tidak membolehkanku memiliki mainan sebanyak ini?? papa bahkan halus diam diam membelikanku ini."

" Papa selalu belkata, jangan bilang mommy ya, nanti mommy malah."

Somi terdiam mendengarkan ucapan Belle, anak sekecil itu bahkan sudah bisa berkeluh kesah.

Somi tersenyum lalu mengelus pelan kepala Belle.

" Mommy pasti punya alasan melarang Belle memiliki banyak mainan, mungkin maksut mommy supaya Belle tidak terus terusan bermain, Belle maukan nanti menjadi anak pintar??" Belle mengangguk sambil memperhatikan Somi, membuat wanita itu terkekeh melihat wajah gemas Belle.

" Nah jadi Belle harus set-"

Ucapan Somi terhenti saat pintu ruangan kerja Liam terbuka kencang.

" Rosie??" Somi terkejut saat melihat wajah panik Rosie.

Wanita itu berlari kearah Belle lalu memeluk anaknya sangat erat.

" Rosie?? kau kenapa panik??" Tanya Somi.

Rosie menoleh lantas menggeleng.

" Tidak, d dimana Liam??" Tanya Rosie.

" Dia masih ada operasi besar, mungkin 5 Jam lagi dia selesai." Jelas Somi.

" Somi aku minta tolong, suruh Liam segera pulang setelah selesai operasi." Jelas Rosie.

Somi hanya mengangguk walau bingung, dia melihat sorot perasaan ketakutan di kedua mata Rosie.

" Akan aku beritahu dia."

" Terimakasih."

"Belle, ikut mommy pulang ya, mommy akan temani Belle siang ini." Ujar Rosie, Belle yang memang rindu dengan Rosie mengangguk senang.

" Iya mom!! Belle mau!!" Balas Belle.

" Pamit dengan aunty Somi dulu."

" Aunty Belle pamit." Somi tersenyum lantas mencium gadis kecil itu.

" Iya, hati hati di jalan."

Rosie terdiam di dalam mobil, rasa takut masih menyerang dirinya, Belle yang melihat ibunya terdiam memegang pipi Rosie.

" Mommy, wae??" Rosie menatap Belle dengan kedua mata yang berkaca.

Lantas dia menangis sambil memeluk Belle erat.

" Mom, kenapa menangis??" Tanya Belle bingung, Rosie menggeleng.

" T tidak, mommy hanya rindu Belle." Balas Rosie lirih.

" Sekarang kita pulang ya, mommy akan buat makanan kesukaan Belle." Ujar Rosie, Belle tersenyum senang.

Love in DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang