1 Minggu sudah setelah mereka mengambil cuti, kini Liam tengah mempersiapkan sesuatu untuk Rosie dan Belle.
Liam berencana mengajak keduanya pergi ke swiss untuk jalan jalan.
" Sayang, aku senang kita bisa libur dan aku bisa berduaan denganmu." Liam terkejut mendengar ucapan Rosie, lantas berbalik menghadap kearah istrinya itu.
"Hah??"
"Hah apa??"
" Kata katamu tadi seperti bukan Rosie yang biasanya." Rosie menatap Liam kesal.
"Kau pikir aku seperti apa??" Liam tertawa lalu memeluk Rosie.
"Tidak tidak, aku hanya heran, ada maunya ya??" Rosie mencubit perut Liam, membuat lelaki itu memekik kesakitan.
"Aduh, apa salahku??"
"Yak!! aku ingin bersikap romantis tapi kai tidak peka!!" Rosie hendak beranjak dari sampinv Liam namun Liam menarik tangannya membuat istrinya itu terjatuh diatasnya.
"Hehehe, Mianhe, aku ada hadiah untukmu dan Belle, malam ini kita bersiap dan kita akan berangkat besok." Jelas Liam, Rosie tersenyum.
" Hadiah?? apa??"
"Ya hadiah, kau tunggu saja." Balas Liam dengan senyumnya.
Rosie mengusap pelan rahang suaminya.
" Sebenarnya aku dulu tidak mau kau jadi dokter." Liam menatap Rosie heran.
"Wae??"
"Aku gila mengurusi semua gadis yang mau mendekatimu!!"
" Hehehe, i itu kan bukan salahku." Balas Liam gugup.
Pasalnya, dulu pernah saat Liam pertama kali magang di rumah sakit, ada dokter senior yang mendekatinya dan Rosie tau itu, berakhir dokter itu tidak masuk kerja selama beberapa bulan.
Ntah apa yang terjadi, itu hal menakutkan yang pernah Liam lihat dari sifat Rosie.
" Aku tau, aku hanya takut kehilanganmu." Liam mengusap pipi Rosie, lalu beranjak duduk membuat istrinya itu berada di pangkuannya.
" Aku akan selalu bersamamu, bersama Belle kalian paling berharga di hidupku." Ucap Liam, Rosie menatap haru suaminya itu.
Lalu mendekatkan wajahnya, hingga bibir keduanya beradu. Rosie tersenyum disela ciuman mereka saat lidah milik Liam mulai bermain. Tangan Liam perlahan masuk kedalam piama yang Rosie pakai, mengelus pelan punggung istrinya itu.
"Li, please." Gumam Rosie lirih, mencoba menggoda Liam, sedangkan Liam, bohong jika dia tidak tergoda dengan suara sexy istrinya.
" Jangan menggodaku." Balas Liam menatap dalam kedua mata Rosie, sedangkan Rosie hanya tertawa mendekatkan bibirnya ke telinga Liam.
Menggigit kecil daun telinga suaminya itu, Liam terdiam menikmati sentuhan dari Rosie.
"Daddy, come." Bisik Rosie lirih.
"Kau akan benar benar menyesalinya babe." Balas Liam, merebahkan Rosie membuat gadis itu berada di bawahnya.
Liam mulai mencumbu istrinya itu, membuat Rosie sedikit kesulitan mengimbangi ciuman suaminya yang memang ganas jika sudah seperti ini.
"Li, calm." Ucap Rosie, Liam menatap wajah Rosie.
" Hah, kau benar benar membuatku gila!" Kesal Liam, lalu kembali mencium bibir Rosie membuat gadis itu terkekeh karena berhasil membuat gusar sang suaminya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Darkness
FanfictionKisah seorang dokter muda terkenal, Liam Brucwailer dan seorang detektif kepolisian yang handal Roseanne Park. ⚠️disclaimer⚠️ beberapa part ada gambar yang mungkin sensitif bagi beberapa readers.