Chap 7

557 80 3
                                    









~~~~■■■~~~~








" Kita akan Bahas kasus ini mulai dari awal."

"Korban pertama, Im Pil sung (36) tahun, terbunuh dengan keadaan jari tengah terpotong dan ada luka di lehernya."

" Jung Suwong gadis remaja 19 tahun, dibunuh di bawah jembatan, dengan luka cekikan di lehernya, keadaan lidar menjulur keluar."

" Dan korban terakhir, Song Yohan, pria 30 tahun, terbunuh terbakar di sebuah rumah tua."

" Dilihat dari kasus 2 pembunuhan sebelumnya, motiv pelaku sama yaitu dengan membunuh seseorang dengan meninggalkan bekas luka di leher dan tulisan tanggal lahir korban sebelumnya."

" Namun kami belum bisa mengidentifikasi Song Yohan, karena jasad masih di autopsi. Kita kembali ke korban pertama, Im Pil Sung dari data yang kita tahu merupakan pekerja yang memiliki latar keluarga yang baik. Namun baru baru ini aku dan tim ku menemukan data bahwa Im Pil Sung terlibat kasus pemerkosaan anak."

Semua orang menatap Rosie dengan wajah seriusnya.

" Lalu?? apa hubungannya??"

Rosie tersenyum tipis.

" Kita sekarang ke korban kedua, Jung Suwon, remaja yang berkuliah di Hankuk. Dia di tandai oleh pelaku denvan diberi tanggal lahir Im Pil Sung di tangannya."

" Dan kami baru saja mendapat bukti bahwa, Jung Suwon terlibat prostitusi yang sama sekali belum terungkap oleh kepolisian. Menurut saksi, yang merupakan teman Suwon, gadis itu menjual diri, dan salah satu pembelinya adalah Im Pil Sung. Tidak hanya itu, gadis ini pernah melakukan tindakan bullying yang menyebabkan rekannya hampir bunuh diri."

" Ah aku paham detektif Park, apa kau mencoba membuat kesimpulan bahwa pembunuh ini membunub korban karena korban memiliki sebuah tindak kriminal yang tidak terungkap polisi??" Rosie terdiam, sebenarnya dia juga belum yakin, kurangnya bukti lagi membuatnya masih berpikir.

" Aku tidak bisa putuskan sekarang, kita harus cari beberapa bukti yang kuat untuk menangani kasus ini." Jelas Rosie lagi.

"Aku harap kau selesaikan kasus ini dengan cepat detektif Park, aku tidak ingin semua warga mengkritik cara kerja kepolisian Gangnam!!" Rosie menunduk saat salah satu dewan berucap.

" Siap pak!"

" Silahkan adakan Pers dan jangan buat semua orang panik, usahakan penanganan kasus ini tertutup selanjutnya."










Liam berjalan menuju ruang operasi, dengan beberapa suster dan dokter yang membantunya. Langkahnya terhenti saat salah sati keluarga pasien menatapnya dengan tatapan tajam.

" Dokter!! selamatkan nyawa ibuku!! jika kau tidak bisa memyelamatkannya, nyawamu ada di tanganku!!" Ancam lelaki tadi, Liam terdiam menatap lelaki itu santai.

" Aku hanya dokter pak, dan aku melakukan apa yang sudah jadi tugasku." Jelas Liam.

" Ingat kata kata itu dokter!!"

" Jika ibumu meninggal itu bukan salahku, aku sudah berusaha menyelamatkannya, kau tau itu??"

Lelaki tadi mengeluarkan pistolnya lantas menodong kan ke wajah Liam.

Love in DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang