~~~~■■■~~~~
" Bagaimana?? kau melihat siapa??" Tanya Rosie, segera dia mengambil ponselnya untuk merekam kesaksian pria didepannya itu.
" A ah ne, seseorang, aku tidak yakin itu pria afau wanita karna wajahnya tertutup dengan masker dan topi hitam, baju serba hitam dengan jaket bomber, tinggi nya sekitar 180 meter." Jelasnya, Rosie dan Minho mengangguk.
" Apa kau melihat dia masuk mobil?? atau bagaimana??" Tanya Minho lagi.
" Aku tidak begitu jelas melihat kemana dia mengarah, karena daerah sana jika malam sangat gelap." Jelas lelaki itu sambil menunjukkan tempat dimana pelaku mengarah.
" Aaahh, baiklah terimakasih sudah menjadi saksi." Ujar Rosie.
Minho dan Rosie pun kembali ke rumah tadi, mayat sang anak juga sudah di bawa tim medis.
" Apa kalian menemukan petunjuk??" Tanya Sungho.
" Iya, tapi kurang spesifik,.kita tidak punya bukti kuat untuk mencari pelaku." Jelas Rosie.
" Kita kembali ke kantor dan selesaikan ini." Ujar Minho.
Namun saat Rosie hendak memasuki mobil, dering ponselnya berbunyi.
"Eomma??" Gumamnya bingung, karena tumben ibunya menelpon.
" Ne eomma??"
"Rosie! nak appa mu kena serangan jantung!! sekarang di rumah sakit kemari lah!!"
Rosie terkejut mendengar ucapan ibunya, bergegas dia matikan ponselnya, lantas memasuki mobilnya dan bergegas pergi.
" Kemana lagi dia??" Gumam Sunghi bingung.
" Entah, mungkin penting." Balas Minho.
Liam terduduk di ruang rawat mertuanya, menatap kearah Belle dan Miyoung yang tengah menjaga Seojon yang masih belum sadar.
Beruntung Liam segera menemukan Seojon, jika tidak appa mertuanya itu pasti sudah tiada saat ini.
Pikirannya berkecamuk, dia merasa khawatir dengan kedatangan Mark yang tiba tiba.
Lamunannya terganggu saat ponselnya berdering.
Liam menegang saat melihat siapa yang menelpon, segera dia ke kamar mandi untuk mengangkat telponnya.
" Glandpa, apa glandpa akan sembuh??" Tanya Belle, Minyoung tersenyum laku mengelus pelan kepala cucunya itu.
"Tentu, dia akan sembuh, kita doakan bersama ne, suapaya grandpa bisa sembuh dan bermain dengan Belle lagi." Belle mengangguk paham dengan ucapan neneknya.
*Brak
Kedua orang itu terkejut saat Liam membuka pintu toilet dengan kasar.
" Papa?? wae??" Liam tersenyum kearah putrinya.
" Tidak, Eomma belum kemari??" Tanya Liam, Belle menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Darkness
FanfictionKisah seorang dokter muda terkenal, Liam Brucwailer dan seorang detektif kepolisian yang handal Roseanne Park. ⚠️disclaimer⚠️ beberapa part ada gambar yang mungkin sensitif bagi beberapa readers.