Love in Darkness

Chap 10

~~~~■■■~~~~

Rosie memasuki kantornya, disana sudah ada Minho, Suho, Jeno dan Seojong tengah berkumpul.

" Noona, ini datanya." Ujar Jeno memberi beberapa berkas kepada Rosie.

" Apa sudah ada kabar tentang rekaman cctv??" Tanya Rosie, Seojong mengangguk.

" Sudah, aku meminta bantuan untuk melihat beberapa mobil yang melewati daerah dimana tempat Im Pil Sung dibunuh."

" Lihat ini, sebuah mobil hitam berhenti di persimpangan jalan." Jela Seojong menunjukkan sebuah foto dari ponselnya.

" Ini di ambil dari salah satu kamera dashboard mobil yang lewat, tidak hanya satu mobil, mobil yang lewat 1 jam kemudian merekam mobil yang sama." Jelas Seojong.

" Coba lacak plat nomornya!" Suruh Rosie, Seojong mengangguk.

" Astaga kenapa kasus ini sangat rumit? aku harap tidak ada korban lagi." Gumam Jeno.

" Waahh, orang ini benar benar! apa dia tidak sadar juga?!! 3 bulan berlalu tapi dia belum meninggalkan rumah tua ini!!"

" Yojung ah! cepat ketuk pintunya!"

Lelaki bernama Yojung itu mengangguk bergegas turun dari mobil dan berlari memasuki pekarang sebuah rumah tua.

Namun langkahnya terhenti saat melihat pintu rumah yang sedikit terbuka.

Dengan ragu dia membuga gagang pintunya, kedua matamya membulat melihat tubuh tanpa kepala tergeletak tak jauh dari pintu.

" BOS BOS!!! AAAAARRGGGGGHHHH MAYAAATTT!!!!" Yojung berteriak kencang menuju bosnya.

" Kau ini kenapa sih?? Mayat ap-"

"Y Y Yojung, k kau kau t telpon telpon polisi!!" Bosnya bergumam takut dan gugup.

" YAAKK!! CEPAT!!"

" I iya b bos!"

Rosie dan beberapa anak buahnya bergegas pergi setelah mendapat laporan penemuan mayat.

Dia tak habis pikir kenapa jarak waktu pembunuhan itu sangat berdekatan. Masih ada 3 kasus yang belum terpecahkan dan kini, muncul lagi kasus baru.

" I itu, itu mayatnya." Rosie terdiam, dia cukup terkejut melihat tubuh seorang wanita tanpa kepala tergeletak.

" Kurasa ini baru saja terjadi, detektif Park." Ujar salah satu tim forensik.

" Jeno tolong tanyai mereka." Suruh Rosie, Jeno pun membawa Yojung serta bossnya menjauh dari lokasi.

Rosie, Minho, Suho, dan Sungho mengecek seluruh isi rumah.

" Sudah kuduga." Rosie bergumam saat melihat lengan wanita itu tertulis sebuah tanggal lahir.

" Aku temukan sesuatu!" Rosie bergegas kearah Sungho.

" Apa??"

" Kurasa dia sengaja meninggalkan ini." Ujar Sungho sambil menunjuk sebuah note yang tertempel di pintu kulkas.

"Jalang itu layak dibunuh."
" Dia harus membayar semua perbuatannya."

" Perbuatannya?? apa itu??" Gumam Minho heran.