Chap 22

350 47 1
                                    









Flashback on

Tahun ke tahun berlalu, perlakuan Antony pada Soomin dan Mark semakin menjadi jadi, Antony selalu membawa Mark ikut untuk melihat pekerjaannya.

Pekerjaan yqng membuat anak berumur 11 tahun itu hampir trauma, perkelahian, pembunuhan, Antony selalu mengajarkan itu pada Mark.

Dengan tujuan, anak itu bisa menjadi penyuruhnya nanti, berbeda dengan Liam, anak itu disayang dan menjadi prioritas Antony.

Soomin yang telah mengetahui perselingkuhan Antony dan Yoona hanya bisa pasrah, dia juga tidak bisa berbuat banyak, melawan pun dia juga yang kena imbasnya, dipukul, ditendang, ditampar itu sudah jadi makanan bagi Soomin.









Rumah sakit Seoul, 19 April 2010.

Mark yang berumur 16 tahun, dengan susah payah menggendong ibunya masuk kerumah sakit.

Keadaan Soomin mengenaskan setelah mendapat beberapa pukulan dari Antony, wajah wanita itu berlumuran darah, Mark yang melihat itu sangat marah kepada ayahnya.

"Dok! tolong selamatkan nyawa ibuku!" Ucap Mark dengan tangis.

"Tunggu nak, kami akan berusaha semaksimal mungkin." Jelas sang dokter.

Mark terduduk di depan ruang operasi, duduk meringkuk menahan amarah kepada ayahnya, serta rasa takut kehilangan ibunya, satu satunya orang yang menyayangi dan melindunginya sangatlah besar.

6 Jam Mark menunggu ibunya, akhirnya dokter yang menangani keluar dari ruang operasi, dokter itu menatap sendu kearah Mark.

" Maaf nak, kami sudah berusaha, pendarahan di otaknya tidak bisa kami hentikan, luka dalam di tubuh nyonya Soomin sangatlah banyak." Jelas sang dokter.

Mark yang mendengar itu diam mematung, hal yang dia takuti benar benar terjadi, Ibunya pergi untuk selama lamanya, sosok yang selalu melindunginya kini telah pergi.

Mark menatap kearah mayat ibunya yang dipindahkan keruangan lain.

Amarahnya memuncak saat mengingat dimana ayahnya selalu menyiksa ibunya.

"Eomma, mianhe, Mark tidak bisa melindungi eomma, Mark janji akan balaskan dendam eomma."





*BRAK

Suara gebrakan pintu rumah mengagetkan Yoona dan Liam yang tengah makan. Liam beranjak dari duduknya berjalan perlahan untuk melihat siapa yang menggebrak pintu rumahnya.

Senyumnya mengembang melihat Mark datang, namun senyum itu hilang saat melihat Mark membawa pisau di tangannya.

"H hyung, a apa a apa yang terjadi??" Tanya Liam gugup, Yoona yang mendekat kearah Liam hiseteris melihat Mark, segera wanita itu memeluk erat Liam.

" Semua gara gara kalian!! kalian yang membuat eomma ku menderita!! KALIAN!!! KALIAN MERUSAK KEBAHAGIAANKU!! SEKARANG AKU AKAN MEMBUNUH DIA!! AGAR PRIA SIALAN ITU MENYESAL TELAH MEMBUNUH EOMMAKU!!" Mark berteriak bak orang kesetanan.

Liam terdiam memeluk Yoona erat, kini dia takut Mark akan melukai eommanya, sedangkan Yoona takut jika Mark benar benar membunuh anaknya.

"ANDWEE!!"

Yoona berteriak kencang saat Mark berjalan mendekat kearah mereka.

Liam terkejut saat mark tersungkur dan pingsan, dia melihat appanya yang membawa tongkat.

Love in DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang