Chap 13

402 56 4
                                    







~~~~■■■~~~~





Kini Rosie tengah duduk ditemani omelan Suho yang dari tadi tidak berhenti, ya dia memilih diomeli Suho dari pada menyia nyiakan waktu berdua dengan Liam tanpa ada gangguan dari anaknya.

Sedangkan setelah mengantar Rosie, Liam pergi untuk menjemput Belle dan berencana mengajak Belle pergi, Rosie memintanya untuk ambik cuti 1 hari, untuk istirahat.

Dan Liam menurut, daripada harus kehilangan jatah, siapa yang mau seperti itu??

" Kau paham kan Rosie??" Rosie menghela nafasnya lalu mengangguk.

" Iya aku paham, aku juga bekerja ekstra akhir akhir ini, apa aku tidak boleh meluangkan waktu untuk suamiku??" Tanya Rosie, Suho hanya bisa pasrah, berdebat dengan Rosie tidak akan ada habisnya.

" Oke, begini, Shim Yoona tadi kesini dan menanyakan tentang perkembangan kasus ini, dia ingin kasus ini selesai sebelum pemilihan presiden nanti." Jelas Suho, membuat Rosie terkejut.

" Yaakk!! dia pikir dia siapa!! sini biar dia saja yang urus kasus ini!! enak saja bicara semudah itu!!" Kesal Rosie.

" Heh! kau pikir aku tidak bingung?? simpan saja amarahmu!! dan lampiaskan nanti! yang penting kita fokus memecahkan kasus ini!" Ujar Suho, Rosie menghela nafasnya kasar, tanpa menjawab dia meninggalkan ruangan Suho.

" Aisshh benar benar wanita galak."

Rosie berjalan malas kearah kursinya, lantas duduk dan menyandarkan tubuhnya.

" Wae noona?? kau dimarahi??" Tanya Jeno, Rosie menatap Jeno tajam.

" Aku yang memarahinya! wae?!" Seketika Jeno berjalan kearah meja Seojong, dia paham mood seniornya itu sedang buruk.

*Tring Tring

" Jeno, minta tolong kau angkat telponnya aku sedang malas." Ujar Rosie, Jeno menangguk lalu mengangkat telpon itu.

Rosie menatap Jeno yang menampilkan wajah seriusnya, tebakannya pasti akan ada sebuah kasus yang memuakkan lagi.

" Ya kami akan kesana."

" Ada apa??" Tanya Rosie.

" Kasus pembunuhan lagi, tapi kali ini anak kecil, orang tuanya menemukan anak mereka tewas di halaman belakang." Jelas Jeno.

" Seojong hubungi semua tim untuk ke sana!" Suruh Rosie, bergegas dia ambil jaketnya lalu bergegas bersama Jeno untuk pergi ke lokasi.












" Papa!!" Liam tersenyum melihat putrinya nampak asik menanam pohon bersama sang nenek.

" Anak papa! papa kangen sama Belle." Liam menggendong putrinya, dan mencium kedua pipi Belle.

" Li? kau libur??" Liam mengangguk.

" Ne eomma, Rosie memintaku." Ujar Liam.

" Papa turunkan aku! aku mau membantu grandma!" Liam tertawa begitu juga Minyoung.

" Iya iya, eomma Liam masuk dulu ya."

Love in DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang