Bab 33

271 71 8
                                    

"Guys lihat!!" Seru Jacob yang seketika menghentikan langkah keempatnya saat memasuki wilayah parkir.

   Mereka melihat ke arah yang Jacob tunjuk. Diatas sana terdapat WG-1 dengan warna abu-abu yang menjadi ciri khas-nya ditemani dengan beberapa pesawat maupun jet di belakangnya. Tidak, lebih tepatnya mereka dikejar bukan di temani.

     "Semoga Carol dapat menanganinya," decak Nick kesal.

   Mereka memperhatikan setiap gerakan WG-1 yang tengah menghindari serangan musuh pada langit biru. Seperti sekelompok iring-iringan pesawat yang sedang beratraksi menunjukan kebolehannya.

     "Sampai kapan mereka bisa bertahan di atas sana?" Tanya Jacob khawatir.

     "Selama yang bisa Carol lakukan" jawab Clark dirundung kecemasan di dalam dirinya.

~~~~~

"Sam, Skye!" teriak seseorang yang suaranya tidaklah asing di telingaku.

Sontak kami membalikan badan guna melihat orang yang baru saja meneriakkan nama kami.

"Jaquest?!" heranku dengan nada sedikit melengking.

Jaq langsung memelukku tanpa aba-aba sedikitpun, "Maaf telah membuatmu terlibat dalam banyak masalah karena dituding membunuhku" ucapnya sembari mengelus-ngelus punggungku.

Sementara itu aku melirik Sam, "Apa karena ini kau telah mempercayaiku?".

Ia hanya tersenyum untuk membalas pertanyaanku, "Berhenti memeluknya Jaq, kau membuat Skye semakin kesakitan".

Jaq tersentak dan langsung melepaskan pelukannya dari tubuhku, "Maafkan aku, Skye. Aku hanya terlalu bersemangat saat melihatmu kembali. Namun, kau sangat membara dengan rambut merah seperti itu" ujarnya terkekeh kecil. Sepertinya aku tidak perlu memastikan kembali bahwa apa yang berdiri di hadapanku ini merupakan Jaquest yang sesungguhnya atau bukan. Karena, ia terlihat sangat natural dengan semangat berapi-api saat ini.

"Terimakasih Jaq, senang melihatmu masih bernyawa" balasku lalu kembali merapatkan kedua bibirku untuk menahan rasa sakit yang semakin menjalari kedua lenganku.

"Darimana kau tahu kalau kami berada disini?" Tanya Sam.

Jaquest menarik nafas dari perutnya, "Ah tentang itu! Claire membebaskanku dari ruangan jelek yang berwarna putih dengan kostumnya yang sangat menawan tapi tetap saja Skye, aku yakin kau yang akan menjuarai lomba kostum pada hari ini, lalu---".

"Lomba kostum? siapa yang memberitahumu hal konyol itu, Jaq?" Sam menautkan kedua alisnya dan aku rasa wajahku pun menunjukkan gimik yang serupa.

Jaq malah mengikuti raut wajah kami yang kebingungan, "Bukankah, Role sedang menyuruh kalian untuk memperagakan busana dari para sponsor?".

Aku mengerjap-ngerjapkan mataku beberapa kali sebab ini adalah hal terkonyol yang aku dengar setelah hari yang panjang ini.

"EMMPHH!!" aku menggigit bibir bagian bawahku karena sebuah sengatan tiba-tiba saja bergabung dengan rasa sakit yang lainnya.

"Lalu apa lagi yang dikatakan oleh Claire??" panik Sam yang menyadari bahwa kondisiku semakin memburuk.

"Ia mengatakan padaku kalau aku harus menemui kalian dan mengatakan kepada Sam bahwa ia telah melepas LifeWatch sehingga dirinya tidak akan terdeteksi lagi pada papan monitor yang kau bawa, begitu pula denganku" Jaq kembali menarik nafas, "Kemudian ia menyuruhmu untuk segera menemuinya setelah berhasil melakukan bagianmu dan disinilah aku sedang melakukan bagianku dimana aku harus memberitahumu semua hal itu serta---".

Mission RejuvenateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang