Bab 14

513 102 6
                                    

         "Hai Steve akhirnya kau tiba juga" ujar seorang gadis kecil sembari menarik pinggiran kemeja seragam tugasnya. Lizzy. Steve yang tersadar dari fokusnya terhadap lambang mengerikan di batang pohon itu, sontak merasakan bahwa lehernya yang amat gersang tadi seakan langsung terbanjiri karena sudah melihat Lizzy disampingnya. Ia menghembuskan nafas lega dan langsung bertekuk lutut memeluk gadis kecil itu. 

     "Lizzy kenapa kau mematikan panggilanmu? Kau darimana?" tanya Steve dengan nada khawatir. 

     "Aku baru selesai buang air kecil, dan ponselku kehabisan daya tadi" jawab Lizzy dengan wajah polos sembari mengangkat ponselnya yang mati. 

   Lagi-lagi Steve menghembuskan nafas dengan berat. "Orang yang tadi memperhatikanmu, kemana dia sekarang?" 

     "Dia ternyata hanya ingin memberi hadiah kepada ibuku,"

    "hadiah? hadiah apa?" Steve mengernyitkan dahi.

    "Entahlah, aku bilang bahwa ibuku sedang sibuk dan tidak akan sempat untuk bertemu dengannya"

     "Lalu dia mengatakan apa?"

     "Ia berkata bahwa ia penggemar ibu dan Wizzy, lalu pergi begitu saja"

   Steve berpikir keras, orang aneh seperti apa yang melakukan hal tidak jelas seperti ini. Tapi, yang terpenting sekarang ialah Lizzy sudah bersamanya sekarang. Ia juga bingung karena tidak biasanya Agen Lailyrose sampai lupa menjemput Lizzy atau tidak menyuruh anak buahnya untuk menjemput Lizzy. 

     "Baiklah, lupakan saja. Jika ibumu sedang sangat sibuk saat ini, mulai besok aku yang akan menjemputmu pulang sekolah"

     "Tepat waktu?" Lizzy terkekeh.

     "Iyaa kapten kecil" balas Steve tersenyum. 

     "Aku sangat tidak sabar melihat kau dan WIzzy menikah nantinya" Lizzy kembali memasang wajah konyolnya, namun sangat menggemaskan jika orang-orang melihatnya.

   Steve merasa aneh. Apa Lizzy benar-benar tidak mengetahui bahwa ia dan Wizzy telah berpisah? bahkan setelah dua bulan lamanya. Sangat tidak wajar jika Wizzy tidak bercerita kepada keluarganya. 

     "Apa Wizzy tidak bercerita apapun sebelum ia berangkat tugas?"

   Lizzy menggelengkan kepalanya, "Bercerita tentang apa? dua bulan lalu, saat aku bangun di pagi harI, Ibu bilang Wizzy telah berangkat tugas untuk waktu yang lumayan lama, kalau tidak salah ia akan menjaga perdamaian di perbatasan".

     "Apa dia sudah ada menghubungimu selama dua bulan ini?" 

     "Belum sama sekali, sangat aneh, biasanya ia selalu menghubungiku paling lama satu minggu saat sedang bertugas. Apa ia sudah menghubungimu?"

     "Belum juga, mungkin ia sedang sangat sibuk" ujar Steve berusaha terlihat seperti hubungannya baik-baik saja.

     "Pasti kau sudah sangat merindukannya, bukan?" Untuk yang kesekian kalinya Lizzy menggoda Steve. 

    "Kau ini" gumam Steve sambil mengacak-ngacak rambut gadis kecil itu. 


~~~~~

   Kiasan-kiasan cahaya matahari, melewati celah jendela di samping ranjangku. Aku melirik jam yang berada tepat pada dinding dihadapanku. Pukul tujuh lebih dua puluh menit. Aku mengerjap-ngerjapkan mata sejenak. Berusaha mengumpulkan kesadaranku. Seingatku, aku tidur pukul dua dini hari semalam. Namun, perlahan-lahan aku mendengar suara Sam dibawah. Astaga! aku bangun terperanjat. Bagaimana bisa aku lupa bahwa hari ini adalah hari kewenangan?!

Mission RejuvenateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang