Bab 29

347 76 8
                                    

"Halo tuan Rous" Sapa Role mendekati Steve dan lainnya yang tengah mengambil minuman di dekat meja judi dengan barang taruhan berupa emas batangan.

Steve berbalik, "Oh, akhirnya kita dapat bertemu Pemimpin Role. Jika aku boleh jujur tempatmu ini cukup membuatku terkesan" balas Steve dengan nada orang-orang kelas atas dalam ruangan itu.

Role mengambil minuman di atas meja bar, "Aku tersanjung, terimakasih" ujarnya mengajak Steve untuk bersulang, "Aku tidak menyangka kau membawa 3 orang anak buah" lanjutnya sembari minum.

Steve membuka tudung kepalanya, "Mereka petarung terbaikku, awalnya aku berencana menguji para kontestan dengan mereka, namun aku ragu kau mengizinkannya sebab ya... kita tahu bahwa mereka hanya terlatih dalam hitungan hari" katanya memancing jiwa penantang Role.

"Tentu, aku akan memasukkan satu diantara petarung-mu untuk melawan petarung terbaikku" Role tersenyum lalu kembali mengajak Steve untuk bersulang. Steve membalas senyuman itu lalu memajukan gelas minumannya hingga berdenting dengan gelas milik Role.

"Itu akan menjadi pertunjukan yang sangat fantastis" ucap Steve.

"Acaranya akan dimulai dalam 30 menit lagi, sampai bertemu di dalam tuan Rous" Role beranjak dari hadapan Steve lalu berkeliling menyambut satu-persatu tamunya.

Nick membuka tudung kepalanya, "Siapa yang akan kau korbankan kali ini, Tuan?" tanyanya datar karena menyumbangkan satu orang anggota tim bukanlah bagian dari rencana.

"Aku saja" usul Clark, "Aku memiliki alat perusak sinyal aku bisa langsung menggunakannya jika aku berada di balik panggung pertunjukan" jelasnya.

Jacob menggeleng, "Tidak, tidak sesingkat itu, bagaimana jika yang kau lawan adalah seorang manusia dengan kekuatan yang tak lazim? Seperti yang dikatakan oleh pria bulu di depan elevator tadi?"

"Tapi, bagaimana jika seseorang yang pria itu sebut ialah Wizzy?" Steve menaikkan bahu melihat ekspresi 3 orang dihadapannya yang berubah seketika, "Entahlah hanya firasatku semata".

Nick melipat tangannya didada, "Kalau begitu biar aku saja" usulnya, "Aku bisa melindungi Wizzy saat kabur nanti, lebih baik dari kalian semua" lanjutnya.

"Bagaimana kau bisa seyakin itu, Tangan Kanan Nick? Kau dan Wizzy selalu bertengkar setiap kali bertemu bahkan kau sangat membecinya saat dia dinobatkan sebagai pemimpin pasukan kita dulu?" bantah Clark yang memulai pertikaian.

Nick menaikkan dagunya, "Siapa yang pernah menyelamatkan Wizzy dari kematiannya, selain Steve? Angkat tangan" tanyanya kepada semua anggota lalu mengacungkan tangan kananya sendiri. Jacob dan Clark hanya berdiam-diaman sembari saling melirik. Nick tersenyum puas, "Tentu saja aku".

Steve mengangguk perlahan, "Ya...Nick menembak mutan Rebecca saat Wizzy tidak tega untuk membunuhnya, saat itu nyawanya terancam" Steve menambahkan bukti atas pernyataan yang Nick lontarkan.

Nick menurunkan tangannya, "Lihat? Jadi keputusannya ialah aku yang akan bertarung dengan kontestan terbaik, kalian tetaplah menjaga tuan pembunuh kita ini".

Seorang petugas berjubah menghampiri mereka, "Permisi tuan-tuan, aku diperintahkan untuk menjemput satu diantara petarungmu sebagaimana permintaanmu kepada tuan Role guna melakukan persiapan terlebih dahulu".

"Tentu, kau boleh membawanya sekarang" ujar Steve mempersilahkan Nick.

Nick mengangguk sekali lalu mengikuti petugas itu menuju suatu ruangan.

~~~~~

Sisca mengernyitkan dahi saat melihat layar monitor pada cabin, "Apa sinyalnya hilang? Apa mereka kembali menutup medan gaya diatas sana?" gumamnya.

Mission RejuvenateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang