"Silahkan nona Lailyrose" seorang petugas mempersilahkanku masuk ke dalam sebuah tabung kaca. Aku masuk ke dalam tabung dan sebuah pintu yang turun dari bagian atas tabung, mengurungku di dalam sini. Sinar-sinar berwarna orange turun-naik pada kaca tabung ini seolah sedang mendeteksi suatu zat di dalam tubuhku.
"Aku harap kau selalu menurut seperti ini" Ujar Role.
Aku membalasnya dengan tatapan sinis. Entah apa yang sedang mereka perbuat dengan Lizzy. Aku bahkan tidak tahu itu hanyalah rekaman tipuan atau melainkan rekaman sungguhan. Namun jika sungguhan, itu berarti ibu juga dalam bahaya dan gerak-gerikku benar-benar terkunci di neraka ini agar mereka tetap aman.
"Apa yang kau lakukan terhadap Lizzy dan ibuku? Kau menyusupi kotaku?" tanyaku dengan penekanan disetiap katanya.
"Bukan aku pelakunya, aku berada dihadapanmu saat ini, Wizzy" Role berlagak lugu dengan mengangkat kedua tangannya, "Untuk pertanyaan kedua, aku tidak menyusupi kotamu melainkan aku diundang" ia tersenyum.
"Siapa yang mengundangmu?"
"Orang yang sama, yang mana mengundang ibumu kemari" senyum itu semakin melebar diwajahnya yang ingin sekali kubuat rata.
"Rogers?" gumamku kecil namun aku yakin ia dapat mendengarnya. Rogers adalah orang pertama yang mengutus nama ibuku untuk ditugaskan ke tempat ini. Sungguh rasa percayaku terhadap siapapun memudar di tempat ini. Sam benar, siapapun tidak dapat dipercayai disini. Siapapun bahkan diriku sendiri. Apa Role hanya berusaha menghasutku dari semalam? Agar aku kembali dan memberontak pada kotaku sendiri? Aku bahkan tidak bisa berkata-kata jika memang Rogers yang menjadi dalang dari semua ini.
"Kau pikir kau bisa melintasi medan listrik itu begitu saja untuk masuk wilayahku?" seolah bisa membaca raut wajahku yang tidak percaya pada perkataannya.
"Hans, dia juga kaki tangan kalian bukan?" terka-ku.
"Bukankah kau dan Hans saling menguntungkan? Hans mengikuti perintahku dan kau dibantu olehnya untuk bisa sampai disini, saat ini" jawabnya yang menjelaskan semua kebaikan Hans sejak aku tiba disini. Sejujurnya aku telah menyadari hal ini sedari awal, namun aku lalai karena larut dalam permainan Hans yang terkadang berniat membantu dan terkadang menyusahkan.
Seseorang masuk ke dalam ruangan, "Aku merasa terpanggil". Hans, sungguh kebetulan sekali.
"Oh kau benar, aku baru saja berharap kau kemari agar aku bisa mengucapkan terimakasih" sapaku sinis kepadanya.
"Simpan ucapan itu untuk diakhir acara, Skye" balasnya duduk di meja penelitian.
"Apa energi yang dikendalikannya hingga dapat meronyokkan manusia?" Tanya Role pada petugas.
"Gelombang energi yang dipancarkan oleh Wizzy ialah Gelombang Gravitasi. Singkatnya, untuk saat ini ia dapat mengendalikan energi gravitasi disekitar tubuh manusia di hadapannya sehingga energi gravitasi itu menekan setiap unsur tubuh kemudian menjadikan mereka layaknya seonggok sampah kertas berukuran manusia, seperti yang dialami oleh Billy".
"Yap sesuai dugaanku, kau akan sekuat itu" ucap Role tepat di hadapan tabung.
"Apapun yang ada di dalam tubuhku, itu tidak akan bisa menjadikanku budakmu, orang bejat" balasku menatapnya. Bahkan hingga saat ini aku masih belum percaya bahwa energi itu benar-benar ada di dalam tubuhku, bisa saja pengaruh lain dari apa yang sedang mereka rencanakan. Sebab, aku akui kemampuan mereka mengendalikan alam bawah sadar seseorang bisa dibilang mengesankan.
Role menjauhi tabung, "Aku ingin menyapa yang lainnya, jangan lupa untuk membuatnya terlihat lebih menarik lagi" itu kalimat yang ia lontarkan kepada petugas sesaat sebelum meninggalkan ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Rejuvenate
Fiksi Ilmiah#1 in Science Fiction 27/05/18 #1 in girlmeetsworld 19/08/19 #1 in Warriors 02/04/20 #2 in War 04/08/18 WAR OF THE CITY PART II "War of the city : Mission rejuvenate" My name is Wizzy Lailyrose I'm a Captain I'm the leader of White-Golden s...