Wajah K.Patridge muncul pada layar utama ruangan ini.
'Selamat datang ke ruang pengaktifan. Disini kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Satu kelompok hanya berisikan 4 orang. Nama kelompok akan ditentukan oleh sistem dan akan tertera pada layar ini. Tanpa pertanyaan dan ikuti instruksi selanjutnya' .
Setelah mengemukakan sambutannya, wajah K.Patridge kembali menghilang.
"Baiklah sesuai perintah, kalian akan menunggu di ruangan ini dan tetaplah disini apapun yang terjadi" terdengar seperti gertakan dari K.Taylor.
4 nama pertama muncul pada layar. Mereka dibawa pergi oleh beberapa petugas menuju lorong-lorong di depan sana dan tidak kembali ke ruangan ini lagi. Aku rasa mereka dibawa ke dalam sebuah ruangan khusus. Begitupula berikutnya. Kami tidak dipersilahkan untuk duduk ataupun berbuat apapun. Hanya puluhan menit yang kuhabiskan tanpa berbuat apapun dengan sisa belasan peserta disini.
Aku mendekati Sam, "Terimakasih" ucapku.
"Ya, tentu saja" jawabnya tersenyum tipis dan tidak berkata apapun dalam beberapa menit.
"Apa yang kau inginkan saat semua ini berakhir?" Tanyaku kembali memulai percakapan karena atmosfer disini terasa sedikit canggung.
"Bisakah ada kata akhir dengan ini?" Ia mengangkat pergelangan tangannya, menunjukan LifeWatch yang menempel disana.
"Apa?" Aku tidak mengerti mengapa ia mendadak menjadi seorang yang sentimen.
"Kau bisa membunuh Jaquest karena benda ini dan entah apa yang mungkin bisa aku lakukan atau entah apa yang bisa kita semua perbuat karena benda ini?" Sam seperti mengeluarkan apa yang menyumbat pikirannya sedari tadi.
"Sam, percayalah kita bisa terlepas dari ini semua. Ingatlah strategi yang telah kita bicarakan saat kita berada di Clique Buruh" Aku berusaha mengembalikan keyakinannya.
Ia menggeleng perlahan, "Tidak Skye, strategi itu hanyalah omong kosong karena tempat ini lebih buruk dari neraka. Mungkin setelah ini aku dan kau akan menjadi sesuatu yang sangat berbeda".
"Kita hanya termanipulasi, Sam"
"Kau yang termanipulasi dengan angan-anganmu, Skye. Ini terlalu besar dan kita hanyalah dua semut kecil diantara gajah-gajah ini".
"Kau harus tahu, bahwa sekerumunan semut bisa mengalahkan kawanan gajah. Yang kita butuhkan adalah tim".
Sam mengalihkan pandangannya dari mataku. Andai aku bisa membuktikan bahwa seseorang yang aku bunuh bukanlah Jaquest. Namun, aku tidak memiliki bukti karena jasadnya tepat keluar bersamaan denganku dari bilik kaca sialan itu.
Tidak lama, nama Sam tertera pada layar untuk menjadi kloter berikutnya yang dibawa pergi ke dalam sana. Ya, kini hanya tersisa aku, si pria yang menggoda Claire, dan 2 orang lain yang tidak aku kenal. Aku rasa kamilah kloter terakhir yang akan dipanggil.
"Aku senang melihat kalian berdebat dengan ekspresi seperti itu" celetuknya yang berada tiga langkah dari samping kiriku.
"Apa kalian akan segera berakhir?" ia menyeletuk lagi.
"Diamlah sebelum aku menarik lidahmu keluar dari mulutmu" cetusku tanpa memandangnya.
Ia berjalan mendekatiku, "Terima saja Skye, kita semua memanglah pembunuh" bisiknya ditelingaku.
Ia mengitariku, "Biar aku tebak, apa kau menghabisi 10 nyawa saat level nyawamu habis? Ya, sepertinya orang sepertimu tidak perlu bekerja susah payah jika hanya dengan membunuh banyak orang kau bisa mendapat level yang tinggi di Clique" lalu berhenti tepat di depan wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Rejuvenate
Science Fiction#1 in Science Fiction 27/05/18 #1 in girlmeetsworld 19/08/19 #1 in Warriors 02/04/20 #2 in War 04/08/18 WAR OF THE CITY PART II "War of the city : Mission rejuvenate" My name is Wizzy Lailyrose I'm a Captain I'm the leader of White-Golden s...