Epilog

514 75 27
                                    

(Yang request epilog, jangan nyesel ya :p)
here we go
~~~~~

28 Hari Kemudian

(Sidang Militer Kota, Gedung Peradilan Militer)

     "Sehubungan dengan fakta yang kita ketahui bersama dan tidak dapat lagi dicekal bahwa, terduga atas nama Wizzy Lailyrose telah melakukan tindakan yang menyebabkan kerusakan fatal terhadap sistem pengairan kota. Hal tersebut mengakibatkan sulitnya memperoleh air bersih dan beragam penyakit diare massal yang menjadi pandemi tersendiri bagi warga kota. Serta menimbulkan kecemasan massal yakni terduga merupakan seorang E-Humans yang sewaktu-waktu bisa saja kembali bertindak semena-mena hanya untuk keegoisan melindungi diri sendiri dan keluarganya," hakim itu merapihkan berkas-berkas di hadapannya kemudian menumpuknya menjadi satu.

     "Baiklah berdasarkan hasil voting dengan asas demokrasi yang telah ditutup dalam 24 jam terakhir, terduga Wizzy Lailyrose ditetapkan sebagai TERDAKWA dan diberlakukan DEPORTASE seumur hidup dari kota. Berkenaan dengan urusan administra---"

   Steve berdiri dari bangku saksinya, "Tunggu, bukankah ini tindakan yang terlalu tidak tahu diri? Kemana rasa malu kalian setelah apa yang Wizzy lakukan selama ini?!!" Dengan berani ia menginterupsi deklarasi dari ketua hakim yang hendak mengetok palu.

   Terdengar bisik-bisik dari masyarakat yang juga menjadi bagian dalam sidang of the year saat ini.

     "Sekali E-Humans tetaplah E-Humans!! Kemarin instalasi air, besok?! Apa lagi kesengsaraan yang bisa ia timbulkan?!!" Seorang penduduk menentang pernyataan Steve.

     "Hey tutup mulutmu!" Kali ini Nick yang berdiri, "Jika ia tidak membiarkan perutnya tertusuk oleh putra David, maka kau masih menjadi mutant idiot hingga saat ini!!"

   'TOKK! TOKK!!' Hakim kedua mencoba menenangkan suasana, "Silahkan duduk tuan-tuan sekalian ini adalah tempat yang suci untuk keadilan."

   Peringatan itu membuat mereka yang berseteru kembali duduk pada kursi masing-masing.

     "Hasil jajak pendapat tidak dapat diganggu gugat karena keputusan yang kami buat sudah ditelaah sedemikian rupa selama 21 hari sesuai dengan protokol penyelidikan yang telah diperbaharui. Namun sangat disayangkan, selama proses penyelidikan tersebut Kapten Wizzy Lailyrose tetap dinyatakan bersalah dan ketakutan warga akan dirimu yang baru telah memuncak sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan kesatuan kota lagi nantinya. Jadi, kami tegaskan sekali lagi bahwa---"

   Aku mengangkat kepalaku--menatap mata ketua hakim yang mana hanya berjarak 3 langkah dari kursi terdakwa yang kududuki, "Aku menerimanya. Tidak perlu di perjelas lagi, aku menerima semua dakwaan yang telah kau sampaikan."

   Aku tahu, pernyataanku barusan membuat pengacara bahkan anggota tim-ku semakin kesal.

     "Bagus, karena kau adalah iblis yang tidak akan pernah dapat dikendalikan! Kami tidak lagi membutuhkan pahlawan palsu sepertimu!!" Seorang warga kembali berseru. Diiringi sahut-sahutan lain yang mendukung opininya.

   Jujur, bertahan di dalam lingkungan yang tidak lagi mempercayaimu adalah mimpi terburuk yang pernah menjadi kenyataan bagiku. Hampir satu bulan aku mencoba bertahan dengan segala kecaman publik hingga membahayakan kehidupan sosial Lizzy. Ibu juga tidak bisa berbuat banyak untuk membelaku karena jika ia melakukannya maka hanya akan menimbulkan masalah yang lebih besar.

   Sudah kucoba berbagai cara untuk menebus kesalahanku yang hampir membahayakan warga di Selatan Kota, tapi naas. Tidak ada satu pun cara yang berhasil membuat mereka kembali memandangku dengan mata yang berbinar. Melainkan tatajam keji yang menganggap bahwasanya selama ini aku hanya mau berjuang untuk melindungi keluargaku saja dan tidak pernah peduli akan berapa banyak korban yang berjatuhan nantinya.

Mission RejuvenateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang