Bab 40

329 68 25
                                    

"Aku rasa tim penyerangmu akan berubah peran menjadi tim evakuasi," ujar Nick kepada Sam.

"Berapa jumlah warga yang berada di selatan kota?" Sam masuk ke dalam panggilan.

'Suara siapa ini?! Aku tidak tahu pasti,, sekitar 5000 jiwa!' balas Steve.

"Baiklah, Voreraar akan cukup untuk menampungnya," Sam melepas alat komunikasi itu dan mengembalikannya kepada Carol.

"Aku akan kembali ke Clark's Camp. Sisca dan Clark sedang terhubung dalam jaringan pribadi. Aku harus memperingatkan mereka!" Jacob berlari masuk ke dalam gedung namun pria itu kembali seolah melupakan suatu hal, "Boleh kupinjam beberapa prajuritmu?"

Sam mengangguk, "Tentu," diikuti belasan anak buah yang mulai membuntuti Jacob.

"Tim evakuasi sedang menuju lokasi, Kapten!" seru Nick pada alat komunikasi ketika masuk ke dalam Voreraar.

~~~~~

Clark berlari keluar dari labolatorium dengan nafas yang tidak teratur, "Syukurlah kalian telah tiba!" Teriaknya saat melihat kami telah menunggu di depan labolatorium.

"Seharusnya kau yang menjemput kami. Berikan kuncinya," balas Steve.

Tanpa bersuara lagi, kami masuk ke dalam mobil dan Steve langsung tancap gas menuju selatan kota.

"Maaf tapi Sisca dan aku belum dapat menyelesaikan penawarnya," kata Clark.

"Tidak apa-apa, Clark. Kau bisa membuatnya setelah bencana ini berakhir," balasku sembari mengobati luka-luka yang terbuka di tangan Steve.

Sesekali Steve mengerang kecil saat aku menuangkan alcohol pada luka-lukanya. Aku tahu ini saat yang tidak tepat untuk kegiatan obat-mengobati, namun, hanya ini waktu luang yang kupunya untuk mengobati Steve sebelum kami harus kembali turun ke lapangan.

Jalan-jalan di selatan kota mulai terlihat dengan warna jingga dari obor serta senter yang terdapat dalam genggaman setiap orang. Mereka berjalan beriring-iringan dengan satu direksi. Membawa anak-anak yang masih bayi dalam gendongan, orang tua yang sudah renta, serta orang-orang disabilitas yang menggunakan kursi roda. Bahkan beberapa dari mereka memikul barang bawaan yang tidak sedikit.

Sekarang pukul 2 pagi dan aku sangat merasa bersalah harus membuat panik warga kota di waktu istirahat mereka.

"Seharusnya tidak menjadi seperti ini," gumamku pelan.

Steve memegangi bahuku, "Tidak apa-apa, Wizzy. Kau telah melakukan yang harus kau lakukan. Kita hanya perlu melakukannya sekali lagi."

"Ekkhem! Awas di depan kita ada tiang listrik!" Seru Clark yang menginterupsi tatapan kami.

"Tentu, aku melihatnya, sobat," balas Steve.

'NGGINNGGG!'

Gemuruh baling-baling pesawat yang tentunya tidak kecil terdengar jelas di telinga kami. Steve menghentikan mobilnya kemudian kami mengintip keluar jendela untuk melihat pesawat sebesar apa yang bisa menimbulkan dengung sekuat itu.

Aku melihat pesawat bertubuh hitam pekat dengan bentuk unik yang mengesankan.

"Apa itu yang mereka sebut Voreraar?" Tanya Steve.

"Veroveraar didefinikan sebagai penahluk dari bahasa Jerman. Aku tidak tahu apa artinya jika hanya Voreraar," jelas Clark.

Aku tersenyum kecil saat pesawat itu perlahan mendarat di hadapan kami dan melihat seseorang yang sangat kukenali dari keluar dari dalamnya. Hanya saja pria itu tidak lagi mengenakan kostum konyol serba merah dari Equise.

Mission RejuvenateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang