"Apa semua anggota Nu'de Klein yang menyerahkan diri sudah dibebaskan?" Pria bertubuh sterek itu memasuki elevator kayu tua bersama dengan seorang pengawal di sampingnya.
"Sudah, Pak! Saat ini mereka sedang berkumpul di titik utama," jawab pengawal itu.
"Bagaimana dengan Si Lailyrose dan anaknya?"
"Sang ibu belum kunjung siuman, sementara si anak sedang di bawa menuju ruang isolasi untuk dijadikan subjek pertama."
"Bagus. Kemudian, apa kau sudah mengurus apa yang aku minta?"
"U-um apa kau bisa lebih spesifik lagi karena kita sama-sama tahu bahwa permintaanmu sedikit banyak akhir-akhir ini, Tuan Rogers. Dan aku—-" pernyataan bingung dari pria itu mendadak terhenti karena dilihatnya Rogers mulai menampakkan raut tidak senang.
"Apa ini terkait menu makan malam hari ini yang perlu diubah dari menu berbulu kemarin?" Ucapnya masih berusaha menerka.
Rogers menghembuskan nafas kasar, "Isu yang tersebar di masyarakat," jawabnya setengah hati.
"Oh iya, tentu saja! Kau menanyakan tentang isu yang tersebar di masyarakat kota saat ini," balasnya sedikit lega dan mengunjukkan layar hologram kepada Rogers.
Rogers menerimanya, yang mana di dalam sana sudah terdapat beberapa artikel yang membuatnya tersenyum miring, "Teruskan berita seperti ini agar rasa cemas warga dapat kita kendalikan, dan mereka tidak akan dapat kembali dengan mudah."
Pengawalnya sedikit terkekeh, "Tentu tidak mudah, Pak. Sebab, kami telah meningkatkan tingkat keamanan medan gaya sebanyak 65% dari yang Tuan David pernah gunakan."
"Kita tidak boleh meremehkan hal kecil, Pengawal. Aku masih ingat saat ayahku menyuruh David untuk membunuh Wizzy setelah ibu dan ayahnya dinyatakan meninggal. Namun, pria bodoh itu membiarkan seorang gadis lemah tumbuh yang pada akhirnya mengacaukan semua usaha yang telah ia lakukan."
"Ba-baik, Pak."
Pintu elavator terbuka, terlihat sekerumunan pria dengan wajah bengis sedang berdiri mengitari suatu lokasi. Mereka membentuk lingkaran seolah tengah menunggu aba-aba untuk memulai ritual. Dengan segala alat-alat serta perlengkapan tambang disekitar mereka.
"Pastikan semua ranjau di gedung ini sudah terpasang hingga semua proses penggalian berakhir," perintah Rogers.
~~~~~
"Koordinat tempat ditemukan, Kapten. Ini merupakan sisi terluar barat kota," Lapor Carol dari kursi kokpit.
"Menurutmu, mengapa ibumu mengarahkan kita untuk menuju bagian barat sementara kota sudah sepenuhnya telah dikunci oleh medan gaya?" Tanya Jacob yang juga menjadi pertanyaan di dalam benakku saat ini.
"Entahlah, apa mungkin disana terdapat suatu celah hingga memungkinkan kita untuk dapat masuk tanpa melukai WG-1?" Balasku.
"Akan aku periksa," Ucap Fransisca. Aku mulai menyukai kinerja gadis ini yang begitu cekatan.
Steve memberiku sebuah karet yang mana biasanya aku kenakan saat sedang bertugas di dalam markas.
"Aku tidak menyangka, kau masih menjadi si pembawa ikat rambutku sejak saat itu" ujarku meraih karet tersebut.
"Aku rasa julukanku bertambah satu," cengirnya sementara aku mulai mengikat satu rambut merahku ke bawah serta membiarkannya di pundakku.
"Merasa lebih baik?" Tanya Steve.
Aku mengangguk pelan, "Tentu, rasanya tidak terlalu mendalami peran menjadi iblis yang mereka katakan dengan warna ini."
"Kau tetaplah Wizzy yang hobinya tertidur di kelas, sekalipun mereka telah berusaha sekuat tenaga untuk mengubahmu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Rejuvenate
Bilim Kurgu#1 in Science Fiction 27/05/18 #1 in girlmeetsworld 19/08/19 #1 in Warriors 02/04/20 #2 in War 04/08/18 WAR OF THE CITY PART II "War of the city : Mission rejuvenate" My name is Wizzy Lailyrose I'm a Captain I'm the leader of White-Golden s...