Bab 5

1.3K 225 9
                                        

"Berapa banyak surat yang kau tulis?" Tanya Clark duduk di sampingku.

"Tiga" jawabku singkat, karena aku tengah berkonsentrasi agar surat yang ku tulis benar-benar dapat memberikan kesan bagi yang membacanya nanti.

"Untuk siapapun surat itu, aku harap mereka tidak akan menerimanya"

Tunggu, darimana Clark tau bahwa aku sedang menulis surat? Apa dia tahu kalau aku akan pergi tugas?

"Kau tau kalau aku---"

Clark tersenyum, "Kau lupa bahwa ayahku Jenderal disini?"

"Kalau begitu, maukah kau berjanji padaku agar merahasiakan semua ini?"

"Tentu" Clark tersenyum kecil. Aku berdiri untuk menyudahi percakapan.

"Wizzy tunggu!" panggil Clark saat aku hendak pergi.

"Kena--" aku tidak dapat menyelesaikan ucapanku karena Clark tiba-tiba saja memelukku. Aku tidak memeluknya balik ataupun memberontak. Entah mengapa aku hanya membiarkannya.

Tidak lama, Clark melepaskan pelukannya. "Kembalilah dengan selamat". Lalu ia pergi begitu saja.

Great! Hari ini aku mendapat dua pelukan dari dua orang pria. Ya, aku kira itu cukup untuk bekal mentalku nanti.

•°•°•°•

05 Mei 2051,

Pagi ini aku memulainya seperti biasa, sarapan bersama Lizzy dan ibu. Ini sarapan terakhirku bersama mereka. Aku memandangi wajah mereka lekat-lekat. Agar aku bisa mengenangnya nanti.

Hari ini aku berangkat ke pangkalan udara, setelah berpamitan kepada ibu dan Lizzy dengan alasan bahwa aku akan menjalani tugas perbatasan dalam jangka waktu yang lama. Meskipun ibu sedikit bingung kenapa begitu mendadak. Aku hanya meyakinkannya dengan berkata "Itulah konsekuensi menjadi seorang prajurit, Bu".

Aku memakirkan mobilku di parkiran khusus. Dan berjalan menuju hanggar. Sudah ada beberapa orang penting disana. Jenderal Corps, Rogers, James dan beberapa awak helikopter yang akan mengantarku nanti. Aku memberi hormat kepada Jenderal Corps. Lalu kembali berjalan mendekati mereka.

"Selamat pagi nona Lailyrose" sapa Jenderal Corps menjabat tanganku.

"Selamat pagi Jenderal, lama tidak bertemu"

"Ya, kita bekerja di kantor yang sama tapi tidak pernah bertemu" Jenderal Corps tertawa kecil.

"Kapten Agen Wizzy Lailyrose, kau bisa mengganti pakaianmu di toilet" James menyerahkan jamsuit berwarna abu-abu. Aku mengangguk.

Setelah beres mengganti pakaian, aku memperhatikan diriku di cermin, aku tampak seperti pilot pesawat militer. Pakaian ini bermodel sama persis seperti yang dikenakan oleh beberapa awak helikopter yang kulihat tadi. Hanya saja mereka menggunakan warna coklat tua, sedangkan aku berwarna abu-abu. Dan satu lagi. Seperti biasa, aku mengikat satu kebawah rambutku lalu membiarkannya di pundak sebelah kanan. Beres, aku tampak benar-benar seperti seorang Wizzy sekarang.

Aku keluar dan sudah ada Rogers menungguku di depan pintu toilet. Maksudku Walikota Rogers.

"Ada yang ingin aku sampaikan padamu"

"Apa itu? " balasku.

"Buatlah seseorang mencintaimu. Maka ia akan rela mempertaruhkan nyawanya untukmu. Untuk melindungimu. Setelah itu bentuklah suatu pasukan disana untuk melakukan pemberontakan".

"Rogers, kau tahu bukan bahwa aku bukanlah seseorang yang ramah kepada laki-laki, bagaimana bisa aku--"

"Jadilah seorang Wizzy. Aku yakin kau pasti bisa dan satu lagi. Tetaplah hidup, Wizzy".

Mission RejuvenateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang