Bab 28

327 79 10
                                    

     "Apapun yang terjadi, tetaplah disini dan pertahankan WG-1" perintah Clark kepada Carol dan Fransisca sembari mengenakan tudung kepala satu set dengan kostum yang sedang dikenakannya.

     "Baik, senior Clark" balas Fransisca dengan tablet hologram yang tidak lepas dari genggamannya, sementara Carol hanya mengangguk patuh. Ya, seperti biasanya, dia memang tipikal prajurit yang tidak banyak bicara.

   Fransisca menekan tombol pembuka pintu pada ekor WG-1, "Berhati-hatilah" bisiknya pada Jacob saat pria itu berlalu di hadapannya.

   Jacob tersenyum hangat sembari menyentuh pundak si gadis analisis itu, "Tentu".

     "Aku tidak ingin mengatakan ini tapi, jika sesuatu yang sangat buruk terjadi, jangan tunggu kami kembali. Pulang dan laporkan hal ini kepada markas bahwa kami berempat menggunakan hak istimewa kami untuk kalian. Agar kalian tidak di-cap sebagai pengkhianat perintah sebab telah bergabung ke dalam misi illegal ini, mengerti?" ujar Steve seolah-olah ini adalah kesan pesan terakhirnya untuk Fransisca dan Carol.

   Keduanya mengangguk paham. Setelah semua pria berkostum layaknya sekelompok pembunuh liar itu turun dan menginjakkan kaki pada hamparan rumput hijau, Fransisca kembali menekan tombol berwarna merah pada dinding cabin untuk menutup ekor WG-1.

     "Baiklah, mari kita berpesta tuan-tuan" ucap Clark mengikuti langkah yang lainnya menuju pintu utama LifeCastle.

      Disekitar mereka terdapat ratusan bahkan ribuan orang dari berbagai penjuru dunia dengan segala pernak-pernik yang menghiasi tubuh mereka agar terlihat berwibawa dan tentunya terpandang kaya. Meskipun, semua orang yang datang kemari sudah pasti memiliki kantong yang tidak kecil, akan tetapi, penampilan tetaplah pusat kesenjangan sosial agar kau menjadi yang paling dihormati. Terdapat pula beberapa pesawat yang dimodifikasi dengan berbagai rupa dan terparkir berdampingan bersama WG-1 menghadap LifeCastle.

    Jacob memandang kiri dan kanannya, "Wah, bahkan kendaraan udara mereka tidak kalah keren dari WG-1" katanya takjub.

    "WG-1 tetap yang terbaik" timpal Steve.

     "Mungkin WG-1 adalah yang terbaik, namun hampir menjadi yang terburuk" sinis Nick.

   Clark mengernyitkan dahi, "Permisi tuan Nick, apa kau masih kesal dengan pendaratan tadi? Bukankah kita mendarat dengan sempurna bahkan tanpa Stabilizer?" bantahnya.

     "Kau sebut itu sempurna?! Kau tahu, kepalaku terbentur tiga kali pada dinding kabin! " Nick kembali menyahut dengan argumen yang tidak mau kalah.

     "Yaa,,maksudku mendekati sempurna" Clark menaikkan bahu.

     "Mendekati sempurna dengan bantuan Carol " Tekan Nick, "Jika tidak, kita sudah menjadi pembunuh bayaran terkonyol yang mati di dalam pesawat jet mereka sendiri, hanya karena gagal mendarat" Nick tetap tidak terima atas kelalaian Clark yang ia nilai bisa menurunkan harkat martabat tim.

     "Kau mencemoohku hanya untuk membela seorang gadis kali ini?" heran Clark.

     "Apa hubungannya Carol dan seorang gadis? Aku bahkan membela Wizzy hingga ke tempat antah berantah ini". Mereka terus berdebat bahkan saat berjalan mendekati pintu utama LifeCastle.

   Clark melipat tangannya, "Aku mencium tanda-tanda akan hadir pasangan ketiga dalam tim terkutuk ini".

   Steve menghembuskan nafas kasar, ia menghentikan langkahnya tepat di depan anak tangga pintu utama LifeCastle, "Bisakah kalian berhenti mendebatkan hal-hal yang tidak penting?" ujarnya setelah berbalik badan dan menatap kedua oknum yang membuat telinganya memanas sedari tadi. Dan ya, cukup efektif karena dua orang itu terdiam namun masih saling melempar tatapan permusuhan.

Mission RejuvenateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang