Bab 37

275 60 13
                                    

Langit telah menunjukkan sisi gelapnya sementara kami baru saja menginjakkan kaki di depan gedung Markas Pusat Pasukan Keamanan Kota. Aneh, keadaan kota benar-benar seperti kota mati. Tidak ada seorangpun yang keluar dari rumah mereka. Bahkan di jalan raya tadi, kendaraan yang berlalu lalang dapat di hitung menggunakan jari.

"Tunggu dulu," Clark menghentikan langkah kami untuk masuk ke dalam gedung.

Ia mengambil segenggam pasir di samping anak tangga kemudian melemparkannya ke arah pintu masuk setelah itu menyorotnya dengan senter. Wow, terdapat serangkaian laser yang menyilang kesana kemari memenuhi lorong pintu masuk. Sangat tidak memungkinkan bagi kami untuk masuk bahkan dengan jurus akrobat sekalipun.

"Jadi, apa kita bisa segera--masuk?" tanya Jacob.

Aku mengernyitkan dahi, "Bukankah ada jalan lain untuk masuk di dekat hutan?"

"Rogers menutup jalan masuk itu dua bulan yang lalu," jawab Steve.

Bagaimana bisa jalan masuk yang sangat bersejarah ditutup--oh aku selalu hampir lupa kalau kini dia itu pengkhianat. Semua perintah darinya selama ini, tidak perlu lagi dibingungkan untuk menemukan alasannya.

"Kali ini apa yang dapat kau lakukan sepupuku yang pintar?" Nick meranggkul bahu Clark.

"Bagaimana dengan Clark's Camp?" Tanya Fransisca.

Aku mengangguk, "Ide yang bagus."

"Menjadi buruk, karena kami berempat memutuskan untuk menguncinya dari dalam saat lepas landas," jawab Jacob.

"Dan hanya bisa dibuka melalui pintu masuk Utama Clark's Camp," tambah Clark.

"Untuk tujuan keamanan yang tinggi tentunya," kali ini Steve yang menambahi.

Aku melempar tatapan aneh kepada empat pria kekanak-kanakan di hadapanku ini. Dan ternyata tidak hanya aku, Carol dan Fransisca juga melakukan hal yang serupa.

"Apa? Siapa yang menduga si bajingan itu akan berkhianat sebengis ini?" elak Nick setelah memahami arti tatapan kami, "Andai saja tatapan berenergi kalian itu dapat menghilangkan laser-laser disana."

"Kau benar Nick!" Seru Clark.

Ia mengernyitkan dahi, "Apa maksudmu?"

"Wizzy mempunyai energi untuk menghancurkan benda---"

"Mengendalikan tekanan gravitasi di sekitar sasaran..." interupsi Steve.

Clark mendengus, "Ya, maksudku itu. Dan aku dapat menggunakan listrik dengan daya hantar kecil dari senter setrum ini agar Wizzy dapat menggerak-gerakannya untuk merusak papan-papan pemantul di setiap dinding."

"Apa hubungannya dengan tatapan kesal dari para wanita?" bisik Jacob kepada Steve namun aku masih dapat mendengarnya sebab berada tepat di samping mereka.

Steve menaikkan bahu, "Entalahlah, kita dengarkan saja."

"Um-- aku sudah berjanji untuk tidak menggunakan kekuatan terkutuk itu disini dan aku hanya pernah menggunakannya untuk merusak sesuatu bahkan seseorang, bukan untuk hal-hal menolong seperti ini," sanggahku.

"Maka merusaklah untuk menolong, gadis aneh" ketus Nick.

Clark mengangguk, "Nick memang menyebalkan, namun ia sangat benar kali ini."

"Kau juga beberapa kali menggunakannya untuk menolong kami, bukan?" tambah Carol.

Steve tersenyum ke arahku seolah berkata, 'Anggap saja aku tidak pernah mendengar kau berjanji, Wizzy'. Ini gila, tapi aku sungguh mendengarnya berkata begitu di dalam pikiranku.

Mission RejuvenateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang