Bab 12

1.2K 148 15
                                    

-Markas Pusat Pasukan Keamanan Kota-

   Nick mendorong Steve hingga kehadapan Jenderal Corps di ruangannya. Disana telah ada Clark dan juga Walikota Rogers. Steve menatap sinis semua orang disekelilingnya, terutama Clark.

     "Aku benar-benar tidak menyangka bahwa satu diantara orang yang aku percayai, sudah lancang mencuri sesuatu dariku" Jenderal Corps berdiri dari duduknya. "Kenapa kau lancang mengambil berkas ini dari ruanganku, Sersan II Steve Palmer?" Tanya Jenderal tepat di hadapan Steve sembari mengangkat berkas yang sempat dicurinya.

    "Siap, aku hanya ingin tahu mengapa Kapten Wizzy menghilang akhir-akhir ini, Pak" jawab Steve tetap hormat.

    "Aku harap kau bisa mengesampingkan urusan pribadimu dengan urusan pekerjaan, Steve. Kau tau jika kau tidak dapat mengetahuinya itu berarti kau memang tidak perlu mengetahuinya" tegas Jenderal Corps.

     "Siap pak!"

     "Untuk kali ini aku masih memaafkanmu, karena kau pernah berjasa untuk kota ini. Aku harap kau tidak akan mengulanginya lagi, jika kau tidak ingin menerima konsekuensinya"

      "Siap pak! " Steve menepuk dada sebelah kirinya dua kali, lalu hormat kepada Jenderal Corps.

   Setelah dipersilahkan, Steve langsung keluar dari ruangan Jenderal Corps. Bukannya merasa jera', ia malah semakin merasa cemas.  Bukan hanya tentang keadaan Wizzy yang seorang diri disana. Terlepas dari urusan pribadinya dengan Wizzy, ada suatu hal yang aneh yang membuat dirinya semudah itu dilepaskan dari sanksi. Padahal biasanya Jenderal Corps sangatlah tegas dan murka apabila ada yang berani mengkhianatinya.

   Tak lama setelah ia keluar, Walikota Rogers menghampiri Steve bersama dengan beberapa pengawalnya.

      "Steve!"

   Seketika Steve langsung berdiri dengan sikap sempurna. Ia melakukan hormat yang dibalas oleh Rogers.

      "Aku hanya ingin memperjelas semuanya, terlepas dari instansi dan jabatanku, aku hanya ingin memberitahumu bahwa misi ini diajukan oleh Wizzy sendiri. Bukan perintah ataupun paksaan dari instansi ".

     "Tapi, tidak biasanya ia mengajukan misi seorang diri, Rogers. Dia pasti sedang melindungi sesuatu untuk misi ini." Steve menaikan kedua alisnya.

     "Tapi kita juga tahu, Wizzy bukanlah orang yang mudah untuk diprediksi".

     "Tidak bagiku. Aku sangat paham dengan karakternya".

     "Baiklah, aku rasa itu saja yang bisa aku katakan padamu. Karena disini kita masih terikat dengan seragam" ujar Rogers sedikit berbisik dan tersenyum tipis. Lalu ia pergi bersama dengan pengawal-pengawalnya.

   Steve menuju ke parkiran sebelum akhirnya ia bertemu dengan Nick. Keduanya saling melempar tatapan dingin. Namun, lama-kelamaan Steve memperhatikan tatapan dari Nick, ia merasa itu bukanlah sebuah tatapan sinis yang biasa.

•°•°•°•

   Aku menunggu Hans di meja makan sembari mengetuk-ngetukan jariku. Lalu tidak lama, orang yang aku tunggu kelihatan juga batang hidungnya.

     "Selamat malam nona Skyé!" Pekiknya saat mencapai daun pintu rumah.

     "Hampir saja kau mengucapkan selamat malam kepada mayat" sinisku.

      "Apa maksudmu?"

      "Lifepin-ku berwarna hitam tadi dan dua pria rakus mengejarku"

      "Lalu? Kau berhasil lolos bukan? Buktinya aku masih bisa mengucapkan selamat malam kepadamu"

       "Sebenarnya apa tujuanmu? Membantuku? Atau hanya menghambatku?"

Mission RejuvenateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang