Bab 39

278 64 11
                                    

     "Berhentilah menjadi mantan kekasih yang menyebalkan, Steve. Ini semua kemauan, Wizzy," kata Rogers.

     "Aku akan berhenti berjuang jika semua ini hanya tentang dirimu, Wizzy. Akan tetapi, Jenderal Corps telah memberitahu semuanya. Ini tentang seluruh penduduk kota. Akan ada ratusan nyawa yang mati sia-sia bahkan sebelum mereka mengetahui kalau mereka ialah seorang E-Humans..." Steve mengokang senjatanya, "Maaf, Wizzy. Tapi kali ini aku tidak akan menjadi prajurit sempurna yang selalu menuruti atasannya. Melainkan, aku memilih untuk menjadi pejuang yang akan memperjuangkan keselamatan warga kota seperti yang pernah kita lakukan Bersama dulu."

   Steve menambakan busur cakar menuju pembatas kaca tebal yang melapisi ruang aman, kemudian ia menarik diri sehingga kini menempel pada kaca di hadapanku. Aku bisa melihat sementara di bawah sana, Jacob-Sisca mulai memberontak kepada para penjaga sekaligus menembakkan peluru-peluru yang tidak biasa pada kristal-kristal raksasa.

   Kemudian mereka menggunakan masker gas termasuk Steve secara bersamaan.

     'DUARRRR!!' Selang beberapa detik, peluru-peluru yang tadinya menancap menghancurkan kristal yang menyebabkan keadaan diluar ruang aman dipenuhi asap yang tentunya beracun. Beberapa prajurit tanpa baju pelindung, langsung terkontaminasi dalam hitungan detik. Aku bisa menangkap raut wajah Rogers yang terkejut sebab semuanya terjadi begitu cepat.

   Dengan gesit, Steve membuat pola lingkaran pada kaca pelindung dengan laser di jarinya.

     "Kau tidak akan bisa melubanginya, Steve," Ujar Rogers.

   Steve tersenyum tipis, "Memang tidak," kemudian melirikku, "Tapi dia bisa."

   Aku menerima sinyal dari tatapan itu. Tanpa menunggu kode berikutnya, aku mencabut paksa semua jarum-jarum yang menancap dan menggunakan tangan kananku untuk mendorong pola lingkaran yang telah Steve buat sampai benda itu pecah berserakan.

  'BRANKSSS!!!!'

   Steve langsung melompat masuk ke dalam ruang aman, setelah lubang sebesar tubuhnya itu tercipta. Tanpa ampun, kami melumpuhkan petugas-petugas di ruangan.

     "Rogers! Jangan lari!!!" Seruku namun pria itu sudah melompat melalui lubang yang kubuat tadi.

   Clark datang dari sisi lain ruangan lengkap dengan masker gas yang menutupi hidung dan mulutnya, "Aku akan mengejarnya." Aku tidak tahu dia darimana dan mengapa bisa masuk ke dalam ruangan tanpa memiliki kode akses.

   Steve mengecek monitor yang ada di samping tubuhku, "Sialan, darahmu sudah di proses sebanyak 18%, Wizzy," ia membalik-balikkan tubuhku, "Apa kau baik-baik saja?"

     "Sedikit pusing, namun tidak seberapa. Kau tadi berbicara tentang Jenderal Corps, dimana beliau saat ini?" Tanyaku sembari menutup resleting seragam WhiteGolden kemudian memasang kembali alat komunikasi pada telingaku.

     "Clark's Camp. Ayo, kita turun."

   Steve mengajakku turun menggunakan tali penghubung yang masih tersambung dengan cakar pada kaca pelindung. Sebelum kami turun, ia memberiku masker yang serupa dengan anggota tim. Steve menggunakan secerca kain sebagai penggangannya, sementara aku menggunakan tali panahan otomatis.

   Kami turun dari ruang aman layaknya sedang bermain wahana flying fox.

     "Waw, cukup banyak mayat yang tergeletak disini," ucapku saat berhasil turun, "Bukankah katamu, kristal ini tidak berbahaya bagi manusia?"

     "Mereka hanya akan pingsan selama belasan jam," jawab Steve.

     "Yap, kristal ini mengandung Gamma Hydroxybutyrate tinggi jika menyatu dengan udara. Namun apabila telah diaktifkan dengan campuran darah E-Humans, maka akan menjadi senjata untuk membinasakan mereka."

Mission RejuvenateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang