13 : Sebuah Hadiah

345 60 1
                                    

"Cih...laki-laki itu..."

👑👑👑

"Apa...kamu masih menyukaiku?"

"Jangan memancingku seperti itu." Ujar Pangeran Max sebelum berjalan meninggalkan Zoe yang masih setia menatapnya.

Entah kenapa, Zoe sedikit kecewa dengan jawaban yang diberikan oleh Pangeran Max itu. Padahal Zoe tahu bahwa laki-laki itu sudah menikah, namun mengapa ia masih mengharapkan Pangeran Max untuk tetap menyukainya? Zoe benar-benar tidak paham dengan dirinya sendiri.

👑👑👑

Wali Kelas Joanne baru saja masuk ke dalam kelas. Ia tidak datang seorang diri, melainkan bersama dengan seorang murid baru yang tidak lain adalah Pangeran Caspian. Seluruh murid kelas Joanne segera terkejut melihat kehadiran laki-laki itu di dalam kelas mereka.

"Ayo diam dan biarkan aku bicara." Ujar Wali Kelas Joanne sambil memukul-mukulkan buku yang ia bawa ke meja guru itu.

"Baik, Bu." Sahut murid-murid kelas itu serempak.

"Hari ini kita kedatangan teman baru. Kalian pasti sudah mengenalnya kan?"

"Iya, Bu." Sahut murid kelas itu dengan lebih semangat daripada sebelumnya. Tidak ada satupun yang tidak tahu dengan Pangeran Caspian. Ia adalah salah satu anggota keluarga kerajaan. Sudah pasti anak-anak itu mengenalnya.

"Baiklah. Mungkin kamu tetap bisa perkenalan diri ya supaya terkesan lebih formal." Ujar Wali Kelas Joanne pada Pangeran Caspian. Laki-laki itu segera menganggukkan kepalanya dan mulai tersenyum ramah ke arah teman-teman kelasnya itu. Ia bahkan mulai melambaikan tangannya untuk menyapa orang-orang itu

"Hai! Kenalin aku Caspian Jack Hwang. Kalian bisa memanggilku dengan nama Jack atau Caspian, senyaman kalian aja. Mohon bantuannya selama di sini." Ujar Pangeran Caspian dengan sangat ramah. Semua orang langsung menyambutnya dengan gembira. Tentu saja mereka menyukai pribadi Pangeran Caspian yang sangat ramah itu.

"Baik. Kamu bisa duduk di belakang ya. Di sebelahnya Winter ada kursi kosong. Tidak masalah kan di belakang?" Pangeran Caspian segera menggelengkan kepalanya dan berjalan menuju ke bangku itu.

Joanne melirik ke arah Winter. Wanita itu tampak begitu tegang. Melihat reaksi Winter itu, membuat Joanne diam-diam tertawa. Pasti jantung wanita itu sedang berdegup kencang sekarang. Ia adalah salah satu fans keluarga kerajaan, terutama para pangerannya. Sudah pasti ia akan sangat senang dengan kehadiran laki-laki itu di kelas mereka, apalagi tepat di sebelahnya! Joanne berani jamin wanita itu tidak akan bisa berkonsentrasi selama jam pelajaran berlangsung.









































Krrringggg

Jam istirahat akhirnya berakhir. Joanne menguap lebar-lebar. Rasa kantuknya tidak bisa hilang sama sekali, malah semakin membuatnya pusing. Ia harus pergi ke kantin sekarang dan membeli segelas kopi untuk meredakan rasa kantuknya itu.

"Judy, kantin yuk! Aku ngantuk banget nih." Ujar Joanne sambil mengusap matanya.

"Aku ikut juga dong." Sahut Ruth dari seberang meja. Joanne segera melambaikan tangannya dan menyuruh wanita itu untuk segera menyusulnya.

"Eh, aku ikut juga dong." Winter cepat-cepat membereskan mejanya dan segera menyusul Joanne, Judy, dan Ruth.

"Wah apa nih? Udah nggak marah sama Joanne lagi nih ceritanya?" Sindir Ruth sambil menyenggol lengan Winter pelan. Wanita itu hanya memberikan sebuah cengiran sebelum menatap ke arah Joanne.

Royal 21st Century✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang