11 : Hari Pernikahan

445 67 2
                                    

"Bukankah ini konyol? Memangnya kita ini boneka?"

👑👑👑


Hari yang ditunggu-tunggu baik oleh keluarga kerajaan maupun masyarakat akhirnya tiba. Joanne sedang bersiap-siap di dalam sebuah kamar yang telah ia tempati sejak kemarin malam. Semalam, Joanne harus tidur di dalam istana, tepatnya di kamar tamu yang berada di gedung utama.

Gedung utama bisa dibilang sebagai gedung serbaguna yang dimiliki oleh kerajaan. Berbagai aktivitas berkumpul kebanyakan dilakukan di sana, baik itu perkumpulan antara sesama anggota kerajaan sendiri maupun dengan orang luar. Kamar tamu adalah salah satu fasilitas dalam gedung itu yang sengaja disediakan untuk orang luar yang memiliki keperluan di kerajaan dan diharuskan untuk menginap di sana. Karena Joanne masih belum resmi menjadi anggota keluarga kerajaan, maka ia diharuskan untuk menginap di sana semalam.

Joanne bangun pagi sekali hari ini. Ia butuh persiapan yang banyak sebelum acara pernikahannya. Para dayang istana telah melayaninya, mulai dari merias wajahnya, menata rambutnya, hingga membantunya memakai gaun pernikahannya. Gaunnya terasa sangat berat. Ia tidak pernah tahu bahwa gaun-gaun indah seperti ini akan terasa berat saat digunakan. Belum lagi mahkotanya yang terus menekan kepalanya. Joanne benar-benar tidak suka dengan apa yang melekat pada tubuhnya saat ini.

 Joanne benar-benar tidak suka dengan apa yang melekat pada tubuhnya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktunya hampir tiba. Kepala Dayang Hong membantu Joanne untuk pergi ke depan gedung utama. Di sana, sebuah mobil sedan hitam telah menunggunya untuk membawanya ke Gereja St. Joseph, tempat dimana ia akan mengikat janji pernikahannya. Joanne masuk ke dalam mobil dengan hati-hati. Kepala Dayang Hong ikut masuk bersamanya untuk menjaga Joanne. Tak lama, mobil itu telah melaju meninggalkan halaman istana.

Joanne benar-benar sangat terkejut saat melihat keadaan di luar istana. Semua orang telah berkumpul di pinggir jalan untuk melihat dirinya. Ada banyak reporter dan media yang sedang meliputnya. Ia seperti seorang bintang terkenal yang begitu dinanti-nantikan. Kehidupannya benar-benar telah berubah layaknya seorang cinderella.

Joanne telah sampai di depan Gereja St. Joseph. Seorang pengawal membukakannya pintu. Ia keluar dari dalam mobil dengan sedikit kesusahan akibat gaunnya. Kepala Dayang Hong telah membantunya dan merapihkan gaunnya saat ia telah sempurna berdiri di atas sebuah karpet merah. Kepala Dayang Hong juga memberikan sebuah buket bunga kepada Joanne untuk ia pegang selama acara pernikahan mereka. Setelah tersenyum beberapa saat ke arah kamera, ia mulai berjalan masuk ke dalam gereja itu.

Begitu sampai di dalam, Joanne telah disambut oleh ayahnya. Ayahnya tampak sangat berbeda dengan setelan jas hitam formal yang melekat di tubuhnya. Untuk pertama kalinya Joanne memuji ketampanan ayahnya itu. Ia mulai menggandeng lengan ayahnya itu untuk melangkah ke depan altar. Di sana, Joanne bisa melihat Pangeran Max telah menunggunya bersama dengan Raja Harrison dan Uskup Agung.

Detik itu juga, Joanne mengagumi penampilan Pangeran Max. Setelan jas hitam formal, rambut yang tertata rapi membentuk tanda koma, membuat Joanne benar-benar terpana. Pangeran Max terlihat begitu tampan saat ini. Jantung Joanne bahkan berdebar dengan kencang saat melihat penampilan Pangeran Max itu dari kejauhan.

Royal 21st Century✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang