"Lagian mana boleh kamu deket-deket sama cowok lain? Kamu kan udah punya suami."
👑👑👑
"Kamu beneran nggak bisa dateng hari ini?"
Ini sudah ketiga kalinya ia mendapat pertanyaan serupa hari ini. Joanne menghela nafas panjang sebelum menganggukkan kepalanya. Percuma saja ia melakukan hal itu karena Ruth tidak akan bisa melihatnya. Mereka berdua sedang berbicara melalui telepon.
"Mau bagaimana lagi? Aku dilarang sama Ibu Suri. Aku nggak bisa membantahnya..." ujar Joanne. Mendengar suara Joanne yang begitu pasrah membuat Ruth semakin kasihan pada perempuan itu.
"Padahal kan respon masyarakat bagus. Semuanya memuji tindakanmu yang berani. Kamu nggak salah, Joanne..."
"Tapi tetep saja aku udah melanggar attitude istana. Ibu Suri paling sensitif sama masalah itu. Maklum lah, tata krama di istana begitu ketat. Semua anggota kerajaan harus bisa mengikutinya," ujar Joanne.
"Astagah. Ini sudah abad ke-21. Harusnya peraturan-peraturan kuno sudah mulai dimusnahkan. Aku benar-benar heran kenapa kerajaan masih memegang budaya kuno itu."
"Ssssttt...jangan ngomong keras-keras. Kalau ada yang dengar, kamu bisa masuk penjara karena dianggap melawan kerajaan..." peringat Joanne lalu tertawa kecil. "Udah kamu siap-siap dulu aja sana. Habis ini kamu harus berangkat kan?"
"Kamu beneran nggak apa-apa nggak ikut acara prom night? Kamu kan nungguin banget acara itu mulai dari awal masuk sekolah..."
"Yah...aku harus gimana lagi? Masak aku kabur? Nggak mungkin. Aku nggak mau kehilangan kakiku..."
Tok tok tok
Kepala Dayang Hong masuk ke dalam ruangan itu bersama dengan kedua dayang juniornya yang setia mengikuti di belakangnya. Ketiga orang itu menunduk hormat ke arah Joanne. Sudah saatnya bagi Joanne untuk memulai pelajarannya sore hari itu.
"Sudah ya aku tutup. Selamat bersenang-senang! Nanti ceritakan ke aku semuanya." Setelah berkata seperti itu, Joanne menutup panggilan teleponnya dengan cepat dan menyerahkan ponselnya itu pada Kepala Dayang Hong.
"Putri, sekarang putri harus mulai bersiap-siap. Saya akan mengantarkan Putri kembali ke kediaman Putri..." ujar Kepala Dayang Hong. Joanne segera mengernyit bingung. Ia harus bersiap-siap untuk apa? Kemana?
"Bukannya sore ini kita mau belajar ya? Kenapa...tiba-tiba bersiap-siap?" tanya Joanne yang tampak kebingungan sendiri.
"Putri akan bersiap-siap untuk pergi ke acara prom night yang diadakan oleh sekolah Putri. Yang Mulia Ibu Suri telah mencabut hukumannya dan mengizinkan Putri untuk menghadiri acara tersebut," jelas Kepala Dayang Hong. Kedua netra Joanne segera membulat sempurna. Kenapa tiba-tiba hukumannya dicabut? Apa yang sudah terjadi?
"Apa? Kenapa?"
"Saya dengar Pangeran Max memohon pada Yang Mulia Ibu Suri untuk mencabut hukumannya – " ucapan Dayang Min itu terputus begitu saja saat Kepala Dayang Hong menyenggol lengannya.
"Maafkan kami, Putri. Seharusnya kami tidak diperbolehkan untuk memberi tahu Putri tentang hal itu. Pangeran sendiri yang memintanya pada kami," ujar Kepala Dayang Hong dengan segera lalu menunduk dalam-dalam. Dayang Choi dan Dayang Min juga ikut menunduk dalam-dalam. Dayang Min yang tampak paling ketakutan dibandingkan kedua dayang yang lainnya karena ia yang sudah membocorkan hal itu kepada Joanne.
"Tenang saja, aku akan merahasiakannya. Anggap saja aku nggak mendengar ucapan itu," ujar Joanne.
"Terima kasih, Putri. Sekarang mari kami antarkan kembali ke kediaman Putri supaya Putri bisa segera bersiap-siap. Kami telah menyiapkan beberapa gaun dan Putri bisa memilihnya salah satu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal 21st Century✔
FanfictionSeorang murid biasa sepertiku dijodohkan dengan Putra Mahkota? Yang benar saja! Memangnya masih ada hal konyol seperti itu di abad ke 21 ini? Start : 30 Maret 2021 Finish : 25 Desember 2021 #1 hwangshin (03/06/21) #1 shinryujin (26/06/21) #1 kingd...