46 : Pulang ke Rumah

407 76 7
                                    

"Ya udah kalau gitu kita sama-sama tidur di atas tempat tidur. Kita bisa tidur sambil berpelukan."

👑👑👑








Joanne kira Pangeran Max hanya bercanda saja saat laki-laki itu kemarin menanyainya tempat yang ingin ia kunjungi. Joanne sama sekali tidak berekspektasi bahwa Pangeran Max akan mengabulkan keinginannya itu hari ini. Yap, hari ini Joanne akan pergi ke rumah orang tuanya dan menginap semalam di sana. Dan hal yang membuat Joanne sedikit terkejut adalah...

Pangeran Max juga akan ikut menginap bersamanya!

"Kamu yakin mau ikut nginep juga? Rumahku super duper kecil, Max! dan juga cuman ada dua kamar. Kamu mau tidur dimana?" tanya Joanne saat mereka berdua sudah berada di ruang tengah, siap untuk berangkat ke rumah orang tua Joanne.

"Tentu saja aku tidur di kamarmu. Kenapa? Nggak masalah, kan? Toh kita juga udah suami-istri..." sahut Pangeran Max dengan entengnya sambil merangkul pundak Joanne. Perempuan itu segera melepaskan dirinya secepat mungkin. Ia tidak sedang bercanda sekarang. Ia benar-benar serius.

"Max! Jangan bercanda. Aku serius. Kamu nggak bisa nginep di rumahku..." ujar Joanne dengan raut wajah yang ia buat seserius mungkin.

"Kalau aku nggak ikut, kamu nggak bisa pergi. Begitu peraturan yang ada..."

"Ya udah kalau gitu nggak usah pergi sekalian. Aku nggak apa-apa kok kalau kita nggak jadi pergi," sahut Joanne dengan cepat.

Pangeran Max segera menghela nafas panjang. Laki-laki itu mulai memegang kedua pundak Joanne lalu menatap kedua netra milik perempuan itu lekat-lekat. "Jangan keras kepala seperti ini. Buat masalah yang tadi, nanti kita bicarakan lagi setelah aku liat rumahmu. Oke?"

"Lagipula aku juga mau kenal dekat sama mertuaku. Karena itu aku mutusin buat ikut nginep juga..." Setelah berkata seperti itu, Pangeran Max segera berlalu pergi dari hadapan Joanne. Joanne hanya bisa menggerutu pelan dan mulai mengikuti laki-laki itu.

Kalau tahu akan seperti ini jadinya, Joanne tidak akan pernah menyebutkan keinginannya pada Pangeran Max kemarin.

👑👑👑

Ceklek

Joanne mulai membuka pintu rumahnya menggunakan kunci cadangan. Siang hari seperti ini, kedua orang tuanya tidak ada di rumah karena mereka sibuk bekerja. Alhasil, di rumah itu hanya ada Pangeran Max dan Joanne saja.

Joanne masuk lebih dulu ke dalam rumah, diikuti oleh Pangeran Max yang tampak memperhatikan setiap inci dari rumah itu. Ia terlihat seperti orang yang baru pertama kali melihat sebuah rumah. Pangeran Max terus mengamati setiap perabotan yang ada di sana. Semuanya serba sederhana. Tidak ada kesan mewah sama sekali seperti yang biasa ia temukan di istana.

"Orang tuamu kemana?" tanya Pangeran Max pada Joanne yang sibuk merapikan beberapa barang yang tampak berantakan.

"Mereka bekerja. Ayahku seorang pegawai kantor. Ibuku punya kedai ayam di dekat sini. Mereka biasanya baru pulang malam hari," jelas Joanne. Pangeran Max segera mengangguk-anggukkan kepala. Ia baru mengetahui hal itu hari ini. Sebelumnya, ia sama sekali tidak tertarik untuk mencari tahu latar belakang keluarga Joanne.

"Kalau gitu kita ke kedai ibumu saja. Kita bisa bantu-bantu di sana," ujar Pangeran Max. Joanne segera membelalakkan kedua netranya saat Pangeran Max berkata seperti itu. Apa laki-laki itu sudah gila?

"Max! Yang bener aja! Aku nggak mau kena masalah," sahut Joanne.

"Memangnya kenapa sih? Aku juga cuman mau bantuin ibumu aja. Pasti dia capek harus urusin banyak pelanggan. Aku nggak bakal macem-macem di sana," ujar Pangeran Max. "Aku juga mau jadi menantu yang baik..."

Royal 21st Century✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang