"Apa aku harus memberitahumu semua orang yang kutemui hari ini?"
👑👑👑
"Jangan terlalu dipikirkan ucapan anak-anak tadi. Mereka cuman iri dengan kita..."
Saat ini, Pangeran Max sedang berada di balkon sekolah lantai 3 bersama dengan Zoe. Mereka baru saja menyelesaikan penilaian akhir mereka. Dan rupanya, banyak yang tidak suka dengan hasilnya.
"Aku nggak masalah kalau mereka menghinaku. Tapi aku nggak terima kalau mereka menghinamu..."
"Ini bukan pertama kalinya aku mendengar ucapan seperti itu. Aku nggak peduli sama ucapan mereka. Yang penting, kita sudah melakukan yang terbaik hari ini. Dan kita pantas mendapatkan nilai tinggi untuk kerja keras yang sudah kita lakukan..."
Pangeran Max mulai berjalan mendekat ke tempat Zoe lalu menghapus air mata perempuan itu. "Jangan nangis lagi. Aku nggak suka liatnya..."
Zoe cepat-cepat menghapus air matanya itu lalu tersenyum ke arah Pangeran Max. "Terima kasih untuk hari ini. Aku bersyukur banget bisa jadi partner kamu. Kamu keren banget tadi!" puji Zoe.
"Kita harus kembali sekar - "
Cup!
Pangeran Max membelalakkan kedua netranya saat Zoe dengan beraninya menciumnya tepat di bibir. Pangeran Max hanya diam membeku di tempat. Bibir mereka masih menempel satu sama lain. Beberapa detik kemudian, barulah Zoe menarik wajahnya lalu kembali tersenyum. Sedangkan Pangeran Max masih tampak terkejut dengan aksi Zoe itu.
"Boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Zoe. Pangeran Max tidak menjawab pertanyaan Zoe. Karena tidak mendapatkan jawabanya, Zoe meneruskan ucapannya.
"Kalau suatu saat aku menyerah untuk mengejar mimpiku, kamu mau menerimaku kembali, kan? Kamu masih akan tetap mencintaiku kan?"
Pangeran Max masih membungkam mulutnya. Ia masih berusaha mencerna situasi yang terjadi saat ini. Sedangkan Zoe masih setia memandangi Pangeran Max yang berdiri di depannya sambil tersenyum malu-malu. Ia menggamit kedua tangan Pangeran Max lalu mengelusnya pelan. Zoe masih begitu percaya diri jika Pangeran Max masih mencintainya. Perasaan laki-laki itu padanya tak berubah sedikitpun walaupun Pangeran Max telah menikah.
Joanne masih ada di tempat persembunyiannya dan melihat semua kejadian yang terjadi dengan jelas. Setetes air mata mulai lolos dan membasahi pipinya. Tetesan air mata berikutnya mulai turun lebih deras. Ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.
Ternyata hubungan Pangeran Max dan Zoe di belakangnya jauh lebih serius dari yang Joanne bayangkan.
Apa itu artinya selama ini Pangeran Max hanya mempermainkannya?
Brak!
"Joanne?"
"Putri?!"
Pangeran Max dan Zoe begitu terkejut saat melihat keberadaan Joanne di dekat pintu. Cepat-cepat Joanne menghapus air matanya yang masih menetes itu dan berlari pergi dari sana. Kedua orang itu hanya bisa menatap kepergian Joanne dalam diam. Bahkan Pangeran Max tidak ingin repot-repot mengejarnya untuk sekedar menjelaskan situasi yang ada.
"Aku rasa dia melihat semuanya. Kamu yakin nggak mau kejar dia?" tanya Zoe pada Pangeran Max. Laki-laki itu hanya diam saja dan masih terus menatap punggung Joanne hingga wanita itu menghilang dari pandangannya.
"Nggak mungkin. Paling dia cuman kebetulan lewat..." jawab Pangeran Max.
👑👑👑
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal 21st Century✔
FanfictionSeorang murid biasa sepertiku dijodohkan dengan Putra Mahkota? Yang benar saja! Memangnya masih ada hal konyol seperti itu di abad ke 21 ini? Start : 30 Maret 2021 Finish : 25 Desember 2021 #1 hwangshin (03/06/21) #1 shinryujin (26/06/21) #1 kingd...