19 : Pertengkaran Kecil

391 67 3
                                    

"Jadi yang jahat sebenarnya siapa? Aku atau kamu?"

👑👑👑







Joanne menghabiskan jam-jam terakhirnya di UKS. Perutnya terasa begitu nyeri – nyeri yang hanya datang 1 bulan sekali. Joanne berbaring di ranjang UKS sambil memainkan ponselnya. Hanya saat di luar istana saja, ia bebas memainkan benda itu. Saat masuk ke istana, benda itu akan langsung disita oleh Kepala Dayang Hong dan baru dikembalikan saat mereka telah selesai belajar.

Tepat saat itu, Joanne mendengar suara keributan di bilik sebelahnya. Apalagi saat beberapa orang itu mulai menyebut kata 'Pangeran' dan nama 'Max'. Karena rasa penasaran yang tinggi, Joanne mulai menegakkan tubuhnya dan menyibak kain yang menjadi penghalang antara biliknya dan bilik yang ada di sebelahnya.

"Max?" Joanne segera membulatkan netranya. Ternyata orang yang ada di sana benar Pangeran Max. Laki-laki itu terbaring di sana dengan kondisi wajahnya yang babak belur. Joanne refleks turun dari tempat tidurnya dan berjalan ke bilik Pangeran Max.

"Kamu kenapa? Siapa yang berani mukulin kamu?" tanya Joanne sambil terus memperhatikan Pangeran Max itu dari ujung kepala hingga ujung kaki. Joanne merasa sangat aneh karena ada orang yang berani memukulinya – secara kebanyakan orang takut atau segan padanya.

"Kamu kenapa di sini? Bolos?" Bukannya menjawab pertanyaan Joanne itu, justru Pangeran Max malah mengajukan pertanyaan yang lain.

"Ish...jawab dulu. Kamu kenapa?"

"Permisi...saya mau periksa dulu. Bisakah kalian bertiga pergi sebentar dari sini?" Seorang dokter jaga mulai masuk ke dalam bilik itu. Felix yang memanggilnya tadi.

Mau tak mau, ketiga orang itu segera pergi dari bilik itu dan menunggu di luar. Joanne mulai menatap dua orang laki-laki di depannya dengan pandangan menyelidik. Tentu saja mereka tahu siapa perempuan yang sedang berdiri di hadapan mereka itu. Lebih tepatnya, semua orang di negara mereka telah mengenal Joanne.

"Kenalin aku Joanne dari jurusan teater..." Peter dan Felix mengira bahwa Joanne akan langsung menyembur mereka dengan berbagai macam pertanyaan. Mereka sama sekali tidak mengira bahwa Joanne akan memperkenalkan dirinya seperti ini – bahkan ingin mengajak mereka berjabat tangan.

"Aku Peter Han dari jurusan musik."

"Aku Felix Lee dari jurusan tari."

"Salam kenal. Makasih juga udah bantuin Max. Sebenarnya apa yang terjadi sama dia? Siapa yang sudah memukulinya?" Peter dan Felix saling berpandangan satu sama lain. Mereka sama-sama ragu. Haruskah mereka menceritakan yang sebenarnya? Apa Joanne akan mempercayai cerita mereka?

"Cerita saja nggak apa-apa. Aku nggak akan nyebarin," lanjut Joanne, berusaha meyakinkan kedua laki-laki di hadapannya itu untuk menceritakan semua kejadian yang terjadi kepadanya.

"Jadi sebenarnya...Pangeran Caspian yang melakukannya. Dia nggak sendirian. Ada dua orang temannya yang ikut juga. Mereka mukulin Pangeran Max di belakang gedung B. Waktu itu kita kebetulan aja lewat di sana." Peter akhirnya memutuskan untuk bercerita pada Joanne.

Tentu saja Joanne terkejut saat mendengar cerita itu. Pangeran Caspian yang melakukannya? Yang benar saja! Selama ini yang Joanne tahu, Pangeran Caspian tidak akan tega melakukan hal itu. Apa benar Pangeran Caspian yang sudah melakukannya? Kenapa Joanne merasa ragu?

Tepat saat itu, dokter jaga keluar dari bilik yang ditempati Pangeran Max. Perempuan itu telah berhasil mengobati luka-luka yang ada di tubuh Pangeran Max. Saat melihat kehadiran Joanne di sana, perempuan itu segera berhenti.

"Ikut aku sebentar ya..." ujar dokter jaga itu pada Joanne. Perempuan itu segera mengangguk dan mengekor di belakang perempuan yang mengenakan jas putih itu.

Royal 21st Century✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang