"Raja Harrison mengidap penyakit jantung. Beliau sudah tidak bisa lagi bekerja terlalu berat karena sewaktu-waktu penyakitnya tersebut bisa menyerangnya dan membuatnya mengalami kematian mendadak."
Malam itu, tabib kerajaan mengumumkan pada Ibu Suri dan Ratu bahwa Raja mereka yang baru saja pingsan itu, mengidap sebuah penyakit yang dapat membahayakan nyawa sang raja. Tentu saja kedua orang tersebut sedih mendengar kabar tersebut. Apa yang akan terjadi jika kerajaan mereka kehilangan seorang raja? Siapakah yang akan memimpin?
Sang calon putra mahkota bahkan masih remaja. Usianya baru menginjak 20 tahun. Masih belum cukup dewasa untuk menjalankan suatu negara.
"Kalau begini, kita harus segera menyiapkan pangeran. Pelajaran-pelajaran tentang tata negara dan segala hal untuk menjadi raja, harus mulai dipersiapkan dari sekarang. Selain itu, kita juga harus menikahkannya dengan segera. Itu salah satu syarat untuk menjadi seorang raja." Sebagai seseorang yang paling tua sekaligus paling dihormati, Ibu Suri Camille mulai memberikan pendapatnya.
"Maafkan saya, Ibu Suri. Namun, saya kurang setuju tentang pernikahan pangeran. Pangeran masih sangat muda. Ia belum siap untuk hal itu." Ucap Ratu Carolina, istri dari Raja Harisson sekaligus ibu dari sang pangeran yang sedang mereka bicarakan itu. Tentunya sebagai seorang ibu, ia begitu memikirkan masa depan anaknya.
"Bukankah sudah menjadi tradisi keluarga kerajaan untuk menikah muda bila dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya? Ratu juga menikah dengan Raja saat usia Ratu masih 19, bukan? Lalu apa yang salah jika kita mulai merencanakan pernikahan pangeran saat ini?" Ratu Carolina hanya diam saja mendengar ucapan Ibu Suri Camille tersebut. Ia tidak bisa membantahnya karena apa yang diucapkan oleh Ibu Suri adalah kenyataan.
"Kita harus mulai memikirkan perjodohan pangeran. Banyak persiapan yang perlu dilakukan, apalagi mendidik calon Putri Mahkota yang berasal dari masyarakat rendah."
Mendengar ucapan terakhir Ibu Suri tersebut, sontak membuat Ratu segera membulatkan kedua netranya. Namun ia tidak menunjukkannya langsung pada Ibu Suri karena sudah menjadi aturan dalam istana bahwa tidak sopan menatap langsung mata orang yang lebih senior atau yang memiliki jabatan lebih tinggi.
"Kenapa dari masyarakat rendah, Ibu Suri? Kenapa tidak melakukannya dengan perempuan-perempuan pengusaha sukses di negeri kita yang jauh punya tata krama ?" Tanya Ratu dengan nada yang lebih bersahabat daripada nada penolakan.
Ibu Suri segera menggelengkan kepalanya. "Raja sebelumnya menitip pesan padaku sebelum ajal menjemputnya. Ia berkata bahwa ia berhutang budi dengan Keluarga Shin dan beliau belum sempat membalasnya. Itulah kenapa beliau menitip pesan untuk menjodohkan cucunya dengan putri dari Keluarga Shin."
"Itu adalah permohonan terakhirnya dan sudah saatnya kita mewujudkan permohonan tersebut."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal 21st Century✔
أدب الهواةSeorang murid biasa sepertiku dijodohkan dengan Putra Mahkota? Yang benar saja! Memangnya masih ada hal konyol seperti itu di abad ke 21 ini? Start : 30 Maret 2021 Finish : 25 Desember 2021 #1 hwangshin (03/06/21) #1 shinryujin (26/06/21) #1 kingd...