Royal 21st Century✔

63 : Terbongkar

"Tolong rahasiakan kehadiranku dari tetua kerajaan."

👑👑👑

"Aku baru tau Pangeran Harold pernah menikah sebelum dengan Bangsawan Eleanor..." komentar Pangeran Max. Ia dan Jay sedang duduk bersama di ruang kerja Pangeran Max. Ada banyak sekali hal yang ingin Pangeran Max tanyakan pada laki-laki itu.

Apalagi selama ini kerajaan menutup-nutupi pernikahan pertama Pangeran Harold. Tetua kerajaan sama sekali tidak pernah menyinggung hal itu.

"Itulah kenapa aku nggak suka dengan tempat ini. Terlalu banyak fakta yang ditutup-tutupi," balas Jay sambil menyesap teh yang tersaji di depannya. Pangeran Max mengangguk pelan, menyetujui perkataan Jay itu. Ia juga sependapat dengan laki-laki itu.

"Sebenarnya aku nggak mau balik ke sini lagi, tapi aku harus kembali. Aku perlu balas dendam."

"Balas dendam?" Pangeran Max mengernyit bingung.

Jay mengangguk pelan. "Aku ingin balas dendam pada Bangsawan Eleanor yang sudah menghancurkan keluargaku. Dia yang buat ibuku meninggal." Pangeran terlihat sangat terkejut atas ucapan Jay itu.

"Sekitar 20 tahun yang lalu waktu usiaku masih 5 tahun, aku dan ibuku hendak pergi ke rumah kakek dan nenekku. Dalam perjalanan, kami mengalami kecelakaan dan jatuh ke jurang. Hanya aku saja yang bertahan waktu itu sedangkan ibuku dan supir yang mengantar kami meninggal di tempat."

"Secara kebetulan ada seorang penjelajah yang berada di dekat sana. Ia menolongku dan langsung membawaku pulang ke negaranya menggunakan helikopter pribadinya. Laki-laki itu Raja Negara Noematopia yang bertetanggaan langsung dengan negara kita. Ia merawatku sejak saat itu hingga sekarang."

"Raja Leander juga membantuku mencari penyebab kecelakaan itu. Teknologi negara mereka sama canggihnya dengan negara kita. Mereka bisa mencuri database negara lain tanpa ketahuan. Dari situlah, akhirnya aku tau kalau Bangsawan Eleanor yang sudah merencanakan kecelakaan itu. Ia melakukan itu supaya ia bisa menikah dengan Pangeran Harold dan mendapatkan semua harta serta kekuasaan yang dimiliki kerajaan."

"Padahal Bangsawan Eleanor dan ibuku berteman dekat, tapi ia tega mengkhianati ibuku. Dasar perempuan licik!" Jay telah mengakhiri ceritanya dan kini menghela nafas panjang. Rasanya sangat sesak saat ia menceritakan kehidupannya yang pahit itu.

"Aku turut prihatin atas kehidupan kakak," balas Pangeran Max. "Tapi kakak harus tau kalau melawan Bangsawan Eleanor bukan hal yang mudah. Perlu banyak bukti yang kuat supaya ia tidak bisa berkelit lagi."

Jay mengangguk dengan mantap seakan-akan ia sudah tahu akan hal itu. "Ya, aku tau. Karena itu aku menghabiskan seluruh waktuku hingga detik ini untuk mengumpulkan bukti yang kuat bahwa Bangsawan Eleanorlah yang sudah menyabotase kecelakaan 20 tahun yang lalu," ujar Jay.

"Apa kakak akan melakukannya sekarang?" tanya Pangeran Max. Jay menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Kenapa?"

"Belum saatnya. Masih ada banyak hal yang perlu kuselidiki," jawab Jay. "Apa kamu nggak penasaran kenapa aku mau bertemu denganmu?"

Pangeran Max menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu mengapa Jay ingin bertemu dengannya padahal mereka belum pernah bertemu sama sekali.

"Karena aku tau kamu ada di pihak yang sama denganku." Jay menatap Pangeran Max sambil tersenyum simpul. "Makanya aku memutuskan untuk menceritakan semua hal tadi padamu."

"Bolehkah aku meminta tolong satu hal padamu?" Jay memajukan tubuhnya mendekat pada Pangeran Max.

"Silahkan."