44 : Selamat Tinggal

419 77 16
                                    

"Jangan dilihat lagi. Melihatnya terus menerus sama seperti menyakiti diri sendiri"

👑👑👑












"Mau kemana kamu?"

Pangeran Max yang baru saja keluar dari kamarnya itu langsung bertemu dengan Joanne yang juga baru saja keluar dari kamarnya. Joanne menatap Pangeran Max dengan tatapan menyelidik. Laki-laki itu mengenakan pakaian santai dengan topi dan kacamata sebagai aksesoris tambahan. Penampilannya tampak begitu tertutup dan membuat Joanne sedikit curiga.

"Mau jalan-jalan keluar sebentar. Nggak lama kok..." sahut Pangeran Max. Setelah berkata seperti itu, cepat-cepat Pangeran Max pergi dari sana.

Entah keberanian darimana, Joanne memutuskan untuk membuntuti Pangeran Max. Joanne melihat Pangeran Max berjalan ke arah garasi dimana mobil-mobil kerajaan biasa terparkir. Ia terus mengikuti Pangeran Max sampai ke tempat itu dari jarak yang cukup jauh.

"Apa yang Yang Mulia lakukan di sini?"

"OH MY GOD!" Joanne segera mengelus dadanya pelan karena secara tiba-tiba Pengawal Choi muncul di belakangnya.

"Ah..maafkan saya karena telah mengejutkan Yang Mulia..." ucap Pengawal Choi sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam. Joanne hanya mengangguk kepalanya lalu kembali menatap ke arah Pangeran Max. Laki-laki itu sudah masuk ke dalam salah satu mobil yang ada di sana dan mulai menjalankannya.

"Kakak bisa nyetir, kan? Kita kejar Max sekarang," ajak Joanne yang langsung menarik tangan Pengawal Choi tanpa menunggu jawaban laki-laki itu.

Kedua orang itu segera masuk ke salah satu mobil yang ada. Pengawal Choi duduk di kursi supir sedangkan Joanne duduk tepat di sampingnya. Setelah memasang sabuk pengaman, Pengawal Choi segera menjalankan mobilnya untuk mengejar mobil Pangeran Max.

Beruntung mereka masih belum ketinggalan jejak Pangeran Max. Mobil laki-laki itu baru saja keluar dari area istana. Joanne dan Pengawal Choi terus membuntutinya sampai mobil Pangeran Max berhenti di pinggir jalan depan area istana. Pengawal Choi juga ikut memberhentikan mobilnya tak jauh dari mobil Pangeran Max itu.

Seorang perempuan yang berdiri di pinggir jalan langsung masuk ke dalam mobil Pangeran Max begitu mobil itu berhenti. Setelah perempuan itu masuk, barulah mobil itu kembali berjalan. Tanpa berlama-lama lagi, Pengawal Choi kembali menjalankan mobilnya dan mengejar mobil Pangeran Max itu.

"Menurut kakak, siapa perempuan yang tadi masuk ke dalam mobil Max?" tanya Joanne yang meminta pendapat laki-laki itu.

Pengawal Choi melirik sekilas ke arah Joanne sambil menelan ludahnya berkali-kali. Ia takut salah bicara.

"Hmm...jika melihat fisik dan rambutnya, saya rasa perempuan itu adalah Dayang Jeon. Saya minta maaf jika saya salah menebak..." ucap Pengawal Choi yang diakhiri dengan ucapan maaf.

"Nggak. Kakak nggak salah kok. Aku juga merasa kalau perempuan itu Zoe jika melihat dari penampilannya," sahut Joanne. "Kita ikuti mereka sampai kembali ke istana lagi..."

"Baik, Yang Mulia..."

Mobil Pangeran Max tampak berbelok masuk ke dalam halaman parkir sebuah teater yang cukup terkenal di kota. Tanpa pikir panjang lagi, Pengawal Choi ikut masuk ke dalam sana dan mencari tempat parkir yang masih kosong. Setelah berhasil memarkirkan mobilnya, kedua orang itu segera turun dari mobil.

"Yang Mulia...sepertinya Yang Mulia perlu sesuatu untuk menyamar. Orang-orang akan heboh jika melihat Yang Mulia ada di sini..." ucap Pengawal Choi.

Ah...benar. Harusnya Joanne memikirkan hal itu. Kalau orang-orang sampai mnegenalinya, mereka pasti akan membuat keributan dan Pangeran Max akan tahu bahwa ia sudah membuntutinya sampai sejauh ini.

Royal 21st Century✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang