56. siapa pelakunya?!

806 97 5
                                    

Raka sedari tadi duduk dikantin menunggu kanya, yang sampai sekarang belum juga menunjukkan batang hidungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raka sedari tadi duduk dikantin menunggu kanya, yang sampai sekarang belum juga menunjukkan batang hidungnya

Teman temannya yang menatap raka, hanya geleng geleng

"Lo juga sih, malah ngerobek buku tugasnya kanya, marah lah anjir cewe digituiin" Ucap kenzo

"Gue gak sengaja, anjir"

Raka melihat clara, keysha dan abila tapi tidak dengan kanya, gadis yang sedari tadi ia tunggu.

Raka mulai melangkahkan kakinya mengahmpiri ketiga gadis yang tengah asik mengobrol

"Kanya dimana?!" Tanya raka

"Ck, lo... Kanya lagi nyalin lagi tugasnya" Ucap keysha penuh penekanan

"Tau lo ka, kasian kanya dia sampe subuh ngerjaiin tugas itu, dan lo malah ngerobeknya gitu aja" Ucap clara

"Seriusan sampe subuh?!" Tanya raka, pria itu semakin merasa bersalah dengan kanya

"Iya lah, gue nemenin kanya sambil vidio call, ya walaupun gue nemeninnya sambil tidur sih" Jawab clara memelankan ucapannya diakhir

"Raka samperin gih kanya, tadi dia nangis terus dihukum lari keliling lapangan sepuluh kali" Ucap abila

Raka berjalan hendak pergi tapi terhenti oleh ucapan keysha

"Nih, kasihin ke kanya, dia belum makan" Ucap keysha memberikkan bungkusan somay

Raka sampai lupa bahwa gadis itu belum makan sejak kemarin, ia dengan cepat mengambil bungkusan itu dan berlari menuju kelas kanya

🍃

Kanya terus menyumpah serapahi raka, gara gara pria itu ia jadi harus mengerjakkan ulang soal dan rangkuman yang sudah ia catat semalam

"Sialan raka"

"Gara gara dia gue harus cape dua kali"

"Brengsek, gue benci sama dia"

"Ahh, pengen gue sobekkin juga nih buku, kenapa banyak banget sih" Kanya memegang kepalanya frustasi, ia sangat lelah

"Gak mau ngerjaiin lagi, ah"

"Bodo amat deh sama nilai gue" Kanya sudah menaruh pulpennya, tapi mengambilnya kembali

"Sial, kalau nilai gue turun, bisa dimarahin gue sama papah, duh pusing"

"Ayo, kanya semangat"

"Ah, ngga bisa tetep aja males, gue udah gak ada semangat"

Raka yang berdiri diambang pintu kelas menatap kanya kasihan, gara gara dia kanya harus mengerjakkan soalnya kembali bahkan sampai dihukum

kanya story | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang