102. kesayangan raka

954 85 0
                                    

2 minggu kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 minggu kemudian...

Raka sedang bersiap siap untuk berangkat ke sekolah tapi ada rutinitas yang selalu ia lakukkan  selama dua minggu belakangan ini. sebelum berangkat sekolah raka akan selalu menjenguk kanya dirumah sakit

meski tak ada perkembangan dari kondisi gadisnya itu, raka tetep menunggu saat dimana kanya kembali membuka matanya, tidak dipungkiri bahwa raka juga sedih, ia merindukkan sosok kanya yang dulu, yang selalu memberinya semangat lewat senyum manisnya

Raka mengambil tasnya, kemudian mengambil roti yang tersedia di meja makan

"Raka jangan makan roti terus, ngga kenyang mending makan nasi, ini bunda masak makanan kesukaan kamu" Ucap bunda nevy

"Raka buru buru, bun"

"Buru buru apa, ini masih jam setengah enam pagi, mau ngapain kamu disekolah, ngepel?! Nyapu?!"

Raka mendecak kesal, karna ucapan bunda tersayangnya itu

"Udah ah bun, kanya udah nungguiin" Ucap raka lalu berlari kecil keluar dari rumah mewah yang sudah menjadi tempat tinggalnya sedari kecil itu

Sedangkan bunda nevy menatap sendu putranya, yang setiap pagi selalu bangun dari jam biasanya ia bangun dipagi hari, ada rasa bangga tersendiri melihat putranya yang setia akan satu wanita

Tiba tiba ia tersentak karna tangan yang sudah bertengger manis dibahunya

"Kenapa, bun?!" Tanya rama yang pagi pagi melihat istrinya malah melamun

"Ngga papa, yah"

"Raka, udah berangkat?!" Bunda nevy mengangguk kemudian menyiapkan sarapan untuk suaminya

"Hm" Rama tidak pernah mempermasalahkan raka yang pagi pagi sekali langsung menemui kanya

🍃

Arya yang sedang tidur karna menemani kanya semalaman, langsung mengerjapkan matanya beberapa kali saat mendengar decitan pintu

Ia mendengus pelan, harusnya ia tau bahwa itu pasti adalah raka, ia kembali menidurkan kepalanya pada senderan sofa

"Bangun, woy... Tidur mulu lo" Ucap raka sambil melemparkan bantal pada wajah arya

Semakin berjalannya waktu hubungan raka dan arya sudah terlihat seperti teman dekat, tidak ada lagi rasa canggung saat ingin memulai percakapan

"Ganggu banget sih lo" Decakkan sebal itu keluar dari bibir tebal arya dengan mata yang masih terpejam

Lebih memilih untuk menghiraukan balasan arya, raka menatap kanya sambil tersenyum manis

"Pagi, sayang" Sapa raka sambil mencium puncuk kepala gadis yang masih memejamkan matanya

Raka meneliti wajah cantik seorang kanya felicia albert, gadis pertama yang menempati posisi pertama di hatinya itu

kanya story | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang