104. memutar waktu

873 85 0
                                    

"Gue bakal ngabarin lo tentang pengembangan kondisi kanya nanti" Ucap arya sambil menatap raka yang sedari tadi menyelusupkan wajahnya dilipatan tangannya, yang tidak pernah lepas menggenggam tangan kanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue bakal ngabarin lo tentang pengembangan kondisi kanya nanti" Ucap arya sambil menatap raka yang sedari tadi menyelusupkan wajahnya dilipatan tangannya, yang tidak pernah lepas menggenggam tangan kanya

"Raka"

"Gue bakal ngabarin lo"

"Ck, lo gak ngerti ya. Gue gak mau pisah dari kanya" Tegas raka sambil mendongakkan wajahnya menatap arya sinis

"Gue ngerti, tapi lo juga harus ngerti semua ini demi kesembuhan kanya"

"Akhh... Bangsat"

"Jangan ngamuk dideket adik gue" Peringat arya

"Bacot"

"Kalau sampe adik gue kenapa napa, gue akan bawa dia pergi besok, atau bahkan sekarang" Ucap arya membuat raka menatapnya tajam

"Gak akan gue biarin"

"Gue mau nyari angin dulu" Ucap arya lalu beranjak pergi dari ruangan kanya

Ia ingin raka menggunakkan waktunya bersama dengan kanya, jika ia bisa membantah keputusan papahnya itu sudah dipastikkan arya tidak akan memperbolehkan kanya dibawa keluar negeri, tapi disini keputusan wiliam lah yang paling tidak bisa dirubah, wiliam mempunyai pendiriannya sendiri, jadi tidak akan mudah untuknya membantah sesuatu yang sudah diputuskan oleh wiliam albert

Sedangkan raka menautkan jari jemarinya dengan kanya, ia memeluk gadis itu, menyembunyikkan wajahnya diceruk leher kanya, ia menumpahkan tangisnya yang sedari tadi ia tahan

Tidak pernah sekalipun ia berfikir bahwa kanya akan dibawa pergi jauh darinya, kecelakaan yang terjadi pada kanya saja sudah membuatnya sefrustasi ini, apalagi nanti saat ia tidak bisa melihat wajah kanya setiap harinya

Sudah dipastikkan leher kanya sangat basah dan sedikit lengket, karna air mata raka yang terus keluar dari pelupuknya

"Kanyaaa..."

"Turutin satu permintaan aku, dan aku akan turutin semua permintaan kamu" Ucap raka dengan suara yang sedikit serak

"Selama ini aku selalu bilang gak papa kalau kamu emang belum mau bangun, tapi sekarang aku minta kamu bangun. Buka mata kamu, Kanya felicia"

"Liat aku kanya, kamu gak mau kan liat aku hancur dengan kehilangan kamu"

"Kanyaaa... Gimana sama aku kalau kamu pindah, ngga mau. Nya"

Raka menumpahkan semua unek uneknya pada kanya yang sudah jelas tidak akan meresponnya sama sekali

Ia mengeratkan pelukkannya pada tubuh kanya, wajahnya masih ia sembunyikkan dilekukkan leher kanya

🍃

Sekar, erlan, kevin dan raga datang kerumah sakit untuk menemui dokter yang merawat kanya

kanya story | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang